Siap Terima Kedatangan Tim Survei, Foto saat Berprestasi Jadi Persyaratan

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri dimulai. PPDB untuk jalur offline dibuka lebih dulu mulai Selasa (12/6). Yakni, bagi mereka yang mendaftar melalui jalur prestasi, mitra warga, bidikmisi, dan inklusi. Pendaftaran dibuka hingga Rabu (14/6). Di jalur-jalur itu, siswa juga harus menunjukkan persyaratan yang spesifik. Contohnya, di jalur prestasi, siswa harus menunjukkan foto saat meraih prestasi.

Misalnya, yang terlihat di SMAN 15. Waka Kesiswaan SMAN 15 Eko Yulianto menyatakan, pendaftar cukup banyak kemarin. Di SMAN 15 ada tiga jalur yang dibuka. Yakni, prestasi, bidikmisi, dan mitra warga. Kemarin para siswa datang dengan berpakaian bebas alias tidak harus berseragam sekolah asal. ’’Yang penting administrasi pendaftarannya,’’ katanya.

Dari para siswa yang mendaftar, lanjut Eko, berkas yang kerap tertinggal adalah dokumentasi prestasi. Dokumentasi foto, misalnya. Saat lomba tentu ada dokumentasi berupa foto. Dokumentasi itu perlu dibawa karena bisa memperkuat data prestasi yang telah diperoleh siswa. ’’Rata-rata punya, tapi belum di-print,’’ tuturnya.
Khusus jalur prestasi, surat keterangan dari sekolah juga diperlukan. Surat keterangan itu juga bisa memperkuat prestasi yang diraih siswa. Berkas yang juga tidak kalah penting adalah sertifikat dan surat hasil ujian nasional (SHUN). Kemarin ada sekitar 24 siswa yang mendaftar lewat jalur prestasi di SMAN 15. Pendaftaran masih dibuka hingga Rabu (14/6).

Mereka yang mendaftar akan diseleksi kembali. Sebab, kuota yang disiapkan sekolah juga terbatas. Untuk jalur prestasi, misalnya. Eko menjelaskan, siswa yang akan diterima berjumlah 21 siswa atau 5 persen. Jalur mitra warga 21 siswa atau 5 persen dan jalur bidikmisi 3 persen atau sekitar 12–13 siswa. ’’Total kami ada 420 kursi. Selebihnya akan dibuka melalui jalur reguler,’’ ucapnya.

Gambaran berbeda juga terlihat dalam pendaftaran di SMAN 2. Fajar Maulana, salah seorang siswa, juga terlihat mengantre. Pendaftar asal SMPN 6 itu memilih masuk SMA melalui jalur prestasi. Sebagai persyaratan, dia memegang sertifikat lomba hemat energi yang diselenggarakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dia mengantre sembari membawa kartu keluarga.

Ada juga Irvan Maulana. Pelajar asal SMPN 29 itu datang bersama sang ibu. Dia mendaftar untuk jalur mitra warga. Ada banyak berkas yang dibawa. Di antaranya, kartu keluarga, SKTM, KIP, dan jamkesmas. Kemarin Irvan juga melangsungkan sesi wawancara bersama panitia.

Irvan menyebut berbagai pertanyaan yang diajukan panitia. Di antaranya, pekerjaan orang tua dan kendaraan yang dipakai ketika berangkat sekolah. Irvan menjawab pertanyaan tersebut secara apa adanya.

Sumaiyah, sang ibu, mengatakan bahwa putranya itu bersepeda setiap kali berangkat ke sekolah. Dia merasa lebih nyaman dengan sepeda ontel. Ayah Irvan bekerja sebagai petugas kebersihan. Sementara itu, Sumaiyah sendiri ikut membantu dengan mengajar mengaji di kampung kawasan Pacar Keling.

Sumaiyah menyatakan siap jika nantinya ada tim yang menyurvei ke rumah. Sebab, kondisinya tidak dibuat-buat alias apa adanya. Ketika disinggung keinginan Irvan yang mendaftar ke SMA, kata Sumaiyah, langkah tersebut juga merupakan pilihan putranya. ’’Saya tanya tidak ke SMK saja, tidak mau. Orang tua ya mengikuti minat anak. Asal baik,’’ katanya.

Suasana pendaftaran PPDB offline juga terlihat di SMKN 10 Surabaya. Pada hari pertama kemarin ada 125 peserta dari jalur mitra warga yang telah mendaftar di sekolah tersebut. Selain itu, ada satu siswa yang mendaftar dengan jalur prestasi. Juga, satu siswa mendaftar dari jalur inklusi.

Kepala SMKN 10 Surabaya Anisah mengungkapkan bahwa jurusan terbanyak pendaftarnya adalah bisnis dalam jaringan dan pemasaran. Sekolah tersebut menyediakan enam program keahlian. ’’Kami masih lihat pendaftar pada hari berikutnya,’’ paparnya.

Sementara itu, SMKN 3 Surabaya juga tidak kalah ramai peminat. Pada hari pertama kemarin ada sekitar 150 peserta yang telah menyerahkan berkas pendaftaran di sekolah tersebut. Jurusan yang paling banyak peminatnya adalah teknik kendaraan ringan (TKR). Kemudian, disusul teknik instalasi tenaga listrik (TITL).

Kepala SMKN 3 Surabaya Mudianto menuturkan, pendaftar terbanyak berasal dari peserta mitra warga. Padahal, yang diterima hanya 5 persen dari jumlah penerimaan keseluruhan. Untuk siswa inklusi, ada empat orang yang sudah mendaftar. ’’Ada juga yang datang, tapi baru minta PIN,’’ paparnya.

Tahun ini SMKN 3 menerima 612 siswa. Ada enam jurusan yang disediakan di sekolah tersebut. Selain TKR dan TITL, ada teknik permesinan, teknik gambar bangunan, teknik audio video, dan teknik multimedia.

Mudianto mengungkapkan, jumlah pendaftar tahun lalu di sekolahnya mencapai 1.025 orang. Namun, yang diterima hanya 612 anak. Mudianto memprediksi jumlah pendaftar tahun ini bisa lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Salah satunya penyebabnya, kuota luar kota tidak dibatasi. ’’Saat ini kebanyakan pendaftar luar kota dari Waru, Sidoarjo,’’ jelasnya.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pendidikan Dinas Pendidikan Jatim Ema Sumiarti menerangkan, pendaftaran jalur offline dilaksanakan di sekolah yang dituju. Satu hal yang harus dipertimbangkan adalah jarak tempat tinggal dengan sekolah tujuan. Sebaiknya berada dalam satu zona. Penentuan hasil PPDB jalur offline akan dilakukan tim verifikator setiap sekolah dan diketahui kepala cabang dinas pendidikan setempat. (puj/ant/c15/git)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.