Kena Jantung Koroner, Kapok Merokok
Dokter RS Anwar Medika minta semua keluarga Untung berkumpul. Lelaki kelahiran 1953 itu sudah koma tiga hari akibat penyakit jantung koroner. Orang-orang terdekat warga Desa Mondoluku, Kecamatan Wringinanom, itu bahkan sudah membacakan surah Yasin dan tahlil.
”Semuanya berdoa untuk bapak,” papar Sumiati, istri Untung. Perempuan 53 tahun itu tidak mengira suaminya ternyata diberi umur panjang. Untung masih hidup.
Untung kini sudah berusia 64 tahun. Tragedi yang nyaris merenggut nyawa itu dialami pada 2012. Sebagai penderita penyakit jantung koroner (PJK), Untung mengaku dirinya tergolong bandel.
Dia terserang PJK pada 2007. Sebelumnya, dia merasa masih sehat. Bugar. Rajin pergi ke sawah dan ladang setiap hari. Pada suatu hari, batuk hebat tiba-tiba menyerang. Untung dibawa berobat. Mulai berobat ke rumah sakit, klinik, tabib, sampai orang pintar. Penyakitnya tidak kunjung sembuh.
”Akhirnya, dibawa ke RS Anwar Medika di Krian. Langsung opname,” ujar Untung Kamis (1/6). Dokter melakukan foto rontgen. Hasilnya mencengangkan. Jantung Untung membengkak.
Mengapa membengkak? Untung adalah perokok berat. Racun tembakau merusak organ tubuhnya. Setelah dirawat delapan hari, dia boleh pulang. Namun, dokter mewanti-wati Untung agar berhenti merokok.
Rupanya, dia merasa sehat. Semangat merokok kembali menyala. ”Satu hari bisa habis dua bungkus rokok,” ungkap Sumiati. Dampak buruknya muncul pada 2012. Untung tiba-tiba sesak napas. Keluarga cepat-cepat membawanya kembali ke RS Anwar Medika. Dia masuk intensive care unit (ICU). Untung tidak sadar berhari-hari. Keluarga pun pasrah kepada Yang Mahakuasa. ”Pikiran sudah ke man-mana,” ujar Sumiati. Beruntung, nyawanya masih tertolong.
Namun, pada Maret 2017, Untung opname lagi. Gara-garanya, dia mencoba beberapa batang rokok. Kali ini hasil diagnosis benar-benar mengerikan. Selain jantungnya yang riskan, ginjalnya terkena infeksi. Kadar kalium darahnya tinggi. Dada sesak. Nyeri di pundak. Komplikasi penyakit mengancam.
Belum kapok juga merokok? ”Kapok wis. Sudah berhenti total (merokok, Red),” kata Untung. Makan pun kini berhati-hati. Untung ingin berubah. Sumiati berharap suaminya selalu sehat. Yang paling penting, jauhi rokok. ”Semoga tidak kumat lagi,” ungkapnya. (adi/c6/roz)
SUMBER :jawapos.com
”Semuanya berdoa untuk bapak,” papar Sumiati, istri Untung. Perempuan 53 tahun itu tidak mengira suaminya ternyata diberi umur panjang. Untung masih hidup.
Untung kini sudah berusia 64 tahun. Tragedi yang nyaris merenggut nyawa itu dialami pada 2012. Sebagai penderita penyakit jantung koroner (PJK), Untung mengaku dirinya tergolong bandel.
Dia terserang PJK pada 2007. Sebelumnya, dia merasa masih sehat. Bugar. Rajin pergi ke sawah dan ladang setiap hari. Pada suatu hari, batuk hebat tiba-tiba menyerang. Untung dibawa berobat. Mulai berobat ke rumah sakit, klinik, tabib, sampai orang pintar. Penyakitnya tidak kunjung sembuh.
”Akhirnya, dibawa ke RS Anwar Medika di Krian. Langsung opname,” ujar Untung Kamis (1/6). Dokter melakukan foto rontgen. Hasilnya mencengangkan. Jantung Untung membengkak.
Mengapa membengkak? Untung adalah perokok berat. Racun tembakau merusak organ tubuhnya. Setelah dirawat delapan hari, dia boleh pulang. Namun, dokter mewanti-wati Untung agar berhenti merokok.
Rupanya, dia merasa sehat. Semangat merokok kembali menyala. ”Satu hari bisa habis dua bungkus rokok,” ungkap Sumiati. Dampak buruknya muncul pada 2012. Untung tiba-tiba sesak napas. Keluarga cepat-cepat membawanya kembali ke RS Anwar Medika. Dia masuk intensive care unit (ICU). Untung tidak sadar berhari-hari. Keluarga pun pasrah kepada Yang Mahakuasa. ”Pikiran sudah ke man-mana,” ujar Sumiati. Beruntung, nyawanya masih tertolong.
Namun, pada Maret 2017, Untung opname lagi. Gara-garanya, dia mencoba beberapa batang rokok. Kali ini hasil diagnosis benar-benar mengerikan. Selain jantungnya yang riskan, ginjalnya terkena infeksi. Kadar kalium darahnya tinggi. Dada sesak. Nyeri di pundak. Komplikasi penyakit mengancam.
Belum kapok juga merokok? ”Kapok wis. Sudah berhenti total (merokok, Red),” kata Untung. Makan pun kini berhati-hati. Untung ingin berubah. Sumiati berharap suaminya selalu sehat. Yang paling penting, jauhi rokok. ”Semoga tidak kumat lagi,” ungkapnya. (adi/c6/roz)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: