Kanker yang Diderita Yana Zein lebih Mengerikan dari Julia Perez
Kanker payudara menjadi penyakit kanker tertinggi yang diderita kaum hawa di seluruh dunia. Penyakit ini menjadi kanker pembunuh nomor satu bagi wanita, sepertihalnya yang dialami artis senior Yana Zein.
Hingga kini, para ahli belum bisa menemukan secara pasti penyebabnya. Keadaan ini diperparah dengan banyaknya pasien yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Terutama di Indonesia.
Tingkat kesadaran yang kurang dari masyarakat berbanding terbalik dengan negara maju. Sebanyak 80 persen masyarakat negara maju datang memeriksakan diri saat stadium awal.
Disease Prevention Expert yang juga CEO dari In Harmony Vaccination, dr. Kristoforus Hendra Djaya SpPD menegaskan, untuk kanker payudara, penyebab utamanya belum diketahui. Karena itu, pencegahan sepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan.
“Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia dan riwayat kesehatan,” kata Kristoforus dalam keterangan tertulis, Senin (12/6).
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), kasus kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012. Penderita didominasi wanita usia muda.
Kristoforus menjelaskan, kanker payudara ini dapat dicegah dengan cara menjaga pola hidup sehat, pemeriksaan dini, dan kesadaran dari si wanita itu sendiri.
Jika diobati sejak stadium awal, peluang sembuhnya bisa mencapai 90-100 persen.
“Sadar sejak dini, maka mumpung masih stadium awal, pasien bisa lebih cepat ditangani. Pengobatan juga lebih sederhana,” ungkapnya.
Sebagi bentuk kepedulian terhadap pencegahan, dia juga mengajak masyarakat untuk terlibat dengan gerakan kepeduliaan melalui campaigne #JoinAHandToPrevent dengan klik www.joinAHandToPrevent.org. Sebab, setelah kanker payudara, kanker serviks menjadi kanker pembunuh nomor dua seperti yang dialami almarhumah artis Julia Perez.(cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Hingga kini, para ahli belum bisa menemukan secara pasti penyebabnya. Keadaan ini diperparah dengan banyaknya pasien yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Terutama di Indonesia.
Tingkat kesadaran yang kurang dari masyarakat berbanding terbalik dengan negara maju. Sebanyak 80 persen masyarakat negara maju datang memeriksakan diri saat stadium awal.
Disease Prevention Expert yang juga CEO dari In Harmony Vaccination, dr. Kristoforus Hendra Djaya SpPD menegaskan, untuk kanker payudara, penyebab utamanya belum diketahui. Karena itu, pencegahan sepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan.
“Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia dan riwayat kesehatan,” kata Kristoforus dalam keterangan tertulis, Senin (12/6).
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), kasus kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012. Penderita didominasi wanita usia muda.
Kristoforus menjelaskan, kanker payudara ini dapat dicegah dengan cara menjaga pola hidup sehat, pemeriksaan dini, dan kesadaran dari si wanita itu sendiri.
Jika diobati sejak stadium awal, peluang sembuhnya bisa mencapai 90-100 persen.
“Sadar sejak dini, maka mumpung masih stadium awal, pasien bisa lebih cepat ditangani. Pengobatan juga lebih sederhana,” ungkapnya.
Sebagi bentuk kepedulian terhadap pencegahan, dia juga mengajak masyarakat untuk terlibat dengan gerakan kepeduliaan melalui campaigne #JoinAHandToPrevent dengan klik www.joinAHandToPrevent.org. Sebab, setelah kanker payudara, kanker serviks menjadi kanker pembunuh nomor dua seperti yang dialami almarhumah artis Julia Perez.(cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: