Ambil PIN di SD Masing-Masing Persiapan PPDB SMP Pekan Depan
Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP akan dimulai minggu depan. Jadwal tersebut lebih cepat dari rencana sebelumnya, yakni 5–7 Juli. Seluruh calon peserta didik baru bisa mengambil personal identification number (PIN) di SD masing-masing.
Jadwal pengambilan PIN berlangsung hingga Sabtu (10/6). Calon peserta didik dari sekolah luar Sidoarjo bisa langsung mengambil PIN di SMP negeri yang dituju. ”Tanpa PIN, calon peserta didik baru tidak bisa mendaftar online,” kata Tirto Adi, sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo.
Keputusan memajukan jadwal PPDB SMPN jalur reguler telah disepakati Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Tujuannya, proses PPDB jenjang SMPN bisa tuntas sebelum Lebaran. ”Di Surabaya juga sudah mulai. Biar tidak terlalu jauh lah. Termasuk PPDB jalur SMA/SMKN,” ungkapnya.
Itu artinya, pelaksanaan PPDB jalur reguler SMPN dan pendaftaran offline SMAN/SMKN akan berlangsung bersamaan. Pendaftaran offline tersebut ditujukan siswa yang mendaftar jalur prestasi, bidikmisi, mitra warga, dan inklusi.
Tirto menyatakan, pendaftaran SMPN, baik jalur satuan penyelenggara pendidikan sistem kredit semester (SPP-SKS) maupun regular, dimulai 12–14 Juni. Pengumuman hasil PPDB bisa diketahui pada 15 Juni. Sedangkan daftar ulang tahap I dimulai 15–17 Juni. Pengumuman daftar ulang tahap I berlangsung pada 19 Juni. Pada 21–22 Juni dimulai daftar ulang tahap II.
Perubahan jadwal PPDB jenjang SMPN tersebut, kata Tirto, sudah disosialisasikan ke seluruh sekolah dasar (SD) dan SMPN. Dengan begitu, pelaksanaan PPDB, baik jalur SPP-SKS maupun regular, bisa dilalui dengan lancar. ”Kami sudah sampaikan informasi ini ke seluruh sekolah,” ujarnya.
Meski jadwal PPDB jenjang SMPN diajukan, proses pendaftaran jalur SPP-SKS dan reguler tetap sama. Seluruh calon peserta didik baru wajib memiliki PIN sebagai syarat untuk melakukan pendaftaran secara online melalui website sidoarjo.siap-ppdb.com. ”Setelah mendapatkan PIN, calon peserta didik baru bisa mendaftar ke sekolah yang dituju,” katanya.
Pendaftaran online dapat dilakukan 24 jam. Tahun ini, dikbud kembali bekerja sama dengan Telkom. Jaringan server pun telah disiapkan dengan matang. ”Kami sudah membahas bersama. Telkom sudah menyiapkan agar bisa diakses banyak orang,” ujarnya.
Tirto menuturkan, hasil ujian sekolah (US) SD baru diumumkan pada 10 Juni. Hasil US tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk SMPN jalur SPP-SKS dan reguler. ”Sabtu (10/6) hasil US SD sudah keluar. Jadi, langsung diolah,” ujarnya.
Jalur reguler, lanjut Tirto, menggunakan nilai akhir (NA). NA didapat dari nilai US/M ditambah nilai sekolah (NS). Penentuan NS dari 50 persen nilai rata-rata rapor semester 7–11 ditambah 50 persen nilai US/M.
Sementara itu, jalur SPP-SKS menggunakan NA. Namun, ada perumusan untuk menentukan US/M. Yakni, US didapat dari dua kali nilai matematika, ditambah dua kali nilai IPA, ditambah satu kali nilai bahasa Indonesia, kemudian dibagi 6. ”NA tersebut secara otomatis terhitung ketika calon peserta didik mendaftar sekolah reguler atau SPP-SKS,” jelasnya.
Jadi, jalur SPP-SKS tidak lagi menggunakan tes masuk, baik tes potensi akademik (TPA) maupun tes mata pelajaran (TMP). ”Hanya, saat masuk ada tes TPA untuk siswa yang akan masuk kelas empat semester,” lanjut Tirto.
Sementara itu, PPDB jenjang SMA/SMKN jalur reguler akan dimulai pada 3–6 Juli. Syarat pendaftaran menggunakan hasil ujian nasional (UN) murni. Hasil UN SMP diumumkan sejak Jumat (2/6). Nilai rata-rata tertinggi SMP negeri dan swasta diraih SMPN 1 Sidoarjo dengan nilai rata-rata 328,43. Kemudian, SMPN 3 Sidoarjo dengan nilai rata-rata 319,62. Pada urutan ketiga diraih SMPN 5 Sidoarjo 307,23. (selengkapnya lihat grafis).
”Pengumuman awal sempat terjadi kekeliruan data dari kami. Setelah dicek ulang, hasil untuk rata-rata tertinggi diraih SMPN 1 Sidoarjo. Meski begitu, hasil yang dicapai Sidoarjo terbilang cukup bagus karena sudah 100 persen UNBK,” kata Tirto. (ayu/c21/ai).
Jadwal pengambilan PIN berlangsung hingga Sabtu (10/6). Calon peserta didik dari sekolah luar Sidoarjo bisa langsung mengambil PIN di SMP negeri yang dituju. ”Tanpa PIN, calon peserta didik baru tidak bisa mendaftar online,” kata Tirto Adi, sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo.
Keputusan memajukan jadwal PPDB SMPN jalur reguler telah disepakati Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Tujuannya, proses PPDB jenjang SMPN bisa tuntas sebelum Lebaran. ”Di Surabaya juga sudah mulai. Biar tidak terlalu jauh lah. Termasuk PPDB jalur SMA/SMKN,” ungkapnya.
Itu artinya, pelaksanaan PPDB jalur reguler SMPN dan pendaftaran offline SMAN/SMKN akan berlangsung bersamaan. Pendaftaran offline tersebut ditujukan siswa yang mendaftar jalur prestasi, bidikmisi, mitra warga, dan inklusi.
Tirto menyatakan, pendaftaran SMPN, baik jalur satuan penyelenggara pendidikan sistem kredit semester (SPP-SKS) maupun regular, dimulai 12–14 Juni. Pengumuman hasil PPDB bisa diketahui pada 15 Juni. Sedangkan daftar ulang tahap I dimulai 15–17 Juni. Pengumuman daftar ulang tahap I berlangsung pada 19 Juni. Pada 21–22 Juni dimulai daftar ulang tahap II.
Perubahan jadwal PPDB jenjang SMPN tersebut, kata Tirto, sudah disosialisasikan ke seluruh sekolah dasar (SD) dan SMPN. Dengan begitu, pelaksanaan PPDB, baik jalur SPP-SKS maupun regular, bisa dilalui dengan lancar. ”Kami sudah sampaikan informasi ini ke seluruh sekolah,” ujarnya.
Meski jadwal PPDB jenjang SMPN diajukan, proses pendaftaran jalur SPP-SKS dan reguler tetap sama. Seluruh calon peserta didik baru wajib memiliki PIN sebagai syarat untuk melakukan pendaftaran secara online melalui website sidoarjo.siap-ppdb.com. ”Setelah mendapatkan PIN, calon peserta didik baru bisa mendaftar ke sekolah yang dituju,” katanya.
Pendaftaran online dapat dilakukan 24 jam. Tahun ini, dikbud kembali bekerja sama dengan Telkom. Jaringan server pun telah disiapkan dengan matang. ”Kami sudah membahas bersama. Telkom sudah menyiapkan agar bisa diakses banyak orang,” ujarnya.
Tirto menuturkan, hasil ujian sekolah (US) SD baru diumumkan pada 10 Juni. Hasil US tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk SMPN jalur SPP-SKS dan reguler. ”Sabtu (10/6) hasil US SD sudah keluar. Jadi, langsung diolah,” ujarnya.
Jalur reguler, lanjut Tirto, menggunakan nilai akhir (NA). NA didapat dari nilai US/M ditambah nilai sekolah (NS). Penentuan NS dari 50 persen nilai rata-rata rapor semester 7–11 ditambah 50 persen nilai US/M.
Sementara itu, jalur SPP-SKS menggunakan NA. Namun, ada perumusan untuk menentukan US/M. Yakni, US didapat dari dua kali nilai matematika, ditambah dua kali nilai IPA, ditambah satu kali nilai bahasa Indonesia, kemudian dibagi 6. ”NA tersebut secara otomatis terhitung ketika calon peserta didik mendaftar sekolah reguler atau SPP-SKS,” jelasnya.
Jadi, jalur SPP-SKS tidak lagi menggunakan tes masuk, baik tes potensi akademik (TPA) maupun tes mata pelajaran (TMP). ”Hanya, saat masuk ada tes TPA untuk siswa yang akan masuk kelas empat semester,” lanjut Tirto.
Sementara itu, PPDB jenjang SMA/SMKN jalur reguler akan dimulai pada 3–6 Juli. Syarat pendaftaran menggunakan hasil ujian nasional (UN) murni. Hasil UN SMP diumumkan sejak Jumat (2/6). Nilai rata-rata tertinggi SMP negeri dan swasta diraih SMPN 1 Sidoarjo dengan nilai rata-rata 328,43. Kemudian, SMPN 3 Sidoarjo dengan nilai rata-rata 319,62. Pada urutan ketiga diraih SMPN 5 Sidoarjo 307,23. (selengkapnya lihat grafis).
”Pengumuman awal sempat terjadi kekeliruan data dari kami. Setelah dicek ulang, hasil untuk rata-rata tertinggi diraih SMPN 1 Sidoarjo. Meski begitu, hasil yang dicapai Sidoarjo terbilang cukup bagus karena sudah 100 persen UNBK,” kata Tirto. (ayu/c21/ai).
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: