Persaingan Ponsel Premium Ketat, Produsen Turunkan Harga

Persaingan di smartphone premium cukup panas. Setelah LG G6 sempat meluncur dengan harga hampir menyentuh Rp 10 juta, produsen teknologi asal Korea Selatan itu harus berlapang dada mengoreksi harga G6 menjadi Rp 8.999.000,00.

Retail Operation Head Mobile Commercial Division PT LG Electronics Indonesia Andrew mengakui adanya koreksi harga agar LG G6 tidak terlalu bersaing ketat dengan Samsung Galaxy S8. ’’Tetapi, dari value, produk ini tetap mampu memberikan kontribusi positif ke LG. Setelah ada LG G6, terdapat kenaikan pendapatan sekitar 20 persen,’’ tuturnya di sela-sela trade in LG G6 di Galaxy Mall kemarin (5/6). Meski bersaing ketat dengan Samsung Galaxy S8, LG G6 masih memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pesaingnya.

LG cukup cerdas menyematkan layar ukuran 5,7 inci di body smartphone yang hanya berukuran 148.9 x 71.9 x 7.9 mm di LG G6. Dimensi itu hampir sama dengan gawai pintar yang memiliki resolusi layar hanya 5,2 inci. ’’Kebutuhan masyarakat terhadap handset berlayar lebar sangat tinggi. Di satu sisi, mereka juga menginginkan handset yang mudah digenggam sesuai dengan ukuran tangan orang Indonesia,’’ kata Andrew.

Sejak awal Juni, LG mencatat kenaikan penjualan 30 persen dibandingkan Mei. Kontributor terbesar pun berasal dari LG G6, LG K10, dan LG Stylus 3 dengan kontribusi 60 persen.

Di sisi lain, retailer handset terbesar di Jawa Timur, Apollo, juga mencatat adanya kenaikan permintaan 20 persen jika dibandingkan bulan biasa. Kenaikan itu pun salah satunya ditopang segmen premium.

Pemilik Apollo Irwan Hariyanto menyatakan, kenaikan tersebut juga ditopang mudahnya masyarakat dalam melakukan pembayaran kredit dari perbankan. Di Apollo sendiri kontribusi pembelian melalui tunai hanya mencapai 25 persen. Sisanya dilakukan melalui transaksi nonelektronik, baik kartu debit maupun kredit. ’’Untuk transaksi nonelektronik terbesar oleh bank Mandiri dengan kontribusi 25–30 persen,’’ kata Irwan.

Sementara itu, Bank Mandiri Region VIII/ Jawa 3 mencatatkan total transaksi melalui mesin EDC (electronic data capture) pada 2016 naik 30 persen. Total transaksi pada 2016 di Jatim tercatat Rp 15,8 triliun. Senior Vice President Regional Transaction & Consumer Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region VIII/ Jawa 3 Susatyo Anto Budiyono mengatakan, total transaksi didominasi pembelian elekronik dan gadget mencapai Rp 1,2 triliun. (vir/c15/sof)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.