Kenapa Kanker Serviks Renggut Jupe Begitu Cepat? Ini Penjelasan Medis
Artis Julia Perez atau akrab disapa Jupe akhirnya tak kuat melawan penyakit kanker serviks yang dideritanya sejak 2014. Jupe sendiri sudah menjalani serangkaian pengobatan beberapa kali di Singapura. Meski sudah menjalani berbagai pengobatan kemoterapi dan operasi, namun hal itu tidak berhasil. Almarhumah bahkan sempat optimistis dirinya sudah sembuh total dari kanker.
Pakar Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Agung Waluyo menjelaskan, biasanya kalau ada tindakan pengobatan kuratif, kemoterapi, operasi, dan radioterapi pasien kanker dilakukan dengan tepat, maka prognosis hidup pasien cukup baik. Artinya, kualitas hidup pasien cukup baik bisa bertahan sampai 2-3 tahun.
“Namun banyak kasus pasiennya saat didiagnosa sudah stadium lanjut, tak sadar jika dia terkena kanker serviks. Misalnya terjadi juga pada Jupe,” kata Agung kepada JawaPos.com, Sabtu (10/6).Lalu mengapa Jupe bisa meninggal begitu cepat? Menurut Agung, ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu.
“Mungkin multifaktor, karena saya pribadi juga tak pegang riwayatnya bagaimana,” ungkap Agung.
Prediksi Agung, almarhumah mengalami kegagalan multiorgan. Baik itu gagal hati, gagal ginjal, mungkin sudah dalam kondisi anemia berat. Hal itu juga diakui Jupe sejak awal dia mengumumkan ada kanker di mulut rahimnya. Jupe terus mengalami perdarahan.
“Biasanya disertai perdarahan. CA Serviks itu mengalami perdarahan atau menstruasi berkepanjangan, enggak berhenti-berhenti meski sudah disumpal pakai tampon. Itu bukan berarti darahnya enggak keluar saat disumpal. Karena meski sudah diganti, pas sumpalan itu ditarik, darahnya brol, keluar lagi,” jelas Agung.
Kondisi itu menyebabkan Jupe mengalami anemia berat. Hal itu terlihat dari foto jenazah Jupe yang tersebar viral di media sosial dengan kondisi sangat pucat.
“Transfusi darah juga sudah enggak kekejar. Di tahap-tahap awal mungkin ada keluarga yang share foto Jupe masih pink wajahnya, tetapi terakhir sudah tidak bisa. Terlihat dari foto jenazah yang begitu pucat,” ungkap Agung. (cr1/JPG)
Pakar Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Agung Waluyo menjelaskan, biasanya kalau ada tindakan pengobatan kuratif, kemoterapi, operasi, dan radioterapi pasien kanker dilakukan dengan tepat, maka prognosis hidup pasien cukup baik. Artinya, kualitas hidup pasien cukup baik bisa bertahan sampai 2-3 tahun.
“Namun banyak kasus pasiennya saat didiagnosa sudah stadium lanjut, tak sadar jika dia terkena kanker serviks. Misalnya terjadi juga pada Jupe,” kata Agung kepada JawaPos.com, Sabtu (10/6).Lalu mengapa Jupe bisa meninggal begitu cepat? Menurut Agung, ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu.
“Mungkin multifaktor, karena saya pribadi juga tak pegang riwayatnya bagaimana,” ungkap Agung.
Prediksi Agung, almarhumah mengalami kegagalan multiorgan. Baik itu gagal hati, gagal ginjal, mungkin sudah dalam kondisi anemia berat. Hal itu juga diakui Jupe sejak awal dia mengumumkan ada kanker di mulut rahimnya. Jupe terus mengalami perdarahan.
“Biasanya disertai perdarahan. CA Serviks itu mengalami perdarahan atau menstruasi berkepanjangan, enggak berhenti-berhenti meski sudah disumpal pakai tampon. Itu bukan berarti darahnya enggak keluar saat disumpal. Karena meski sudah diganti, pas sumpalan itu ditarik, darahnya brol, keluar lagi,” jelas Agung.
Kondisi itu menyebabkan Jupe mengalami anemia berat. Hal itu terlihat dari foto jenazah Jupe yang tersebar viral di media sosial dengan kondisi sangat pucat.
“Transfusi darah juga sudah enggak kekejar. Di tahap-tahap awal mungkin ada keluarga yang share foto Jupe masih pink wajahnya, tetapi terakhir sudah tidak bisa. Terlihat dari foto jenazah yang begitu pucat,” ungkap Agung. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: