Pemakaian High Heels Berujung Varises? Benarkah?
Tidak hanya berdampak pada kesehatan tulang, bila memakai high heels tanpa aturan pun berujung penyakit kulit seperti varises. Menurut spesialis kulit dan kelamin dr Prasti Adhi Dharmasanti SpKK, banyak pasien perempuan yang mempunyai varises, dan setelah dirunut punya kebiasaan menggunakan high heels. ’’Selain kebiasaan high heels, biasanya memang keluarga juga punya riwayat varises,’’ terangnya.
Prasti menjelaskan, saat kaki menggunakan high heels, bisa menghambat gerak otot tumit. Padahal, gerak otot tumit biasanya membantu kerja pembuluh darah. bila sudah terhambat, salah satu efeknya yakni timbul varises.
Spesialis bedah toraks kardiovaskular RSUD dr Soetomo dr Agung Prasmono SpB-TKV menambahkan, bila varises sudah menginjak derajat tiga. Dan pasien merasakan keluhan secara medis yang manifestasinya berupa nyeri pada bagian yang terkena varises tersebut, paling sering adalah bagian betis. Maka tindakan yang bisa dilakukan yaitu pembedahan alias.
Namun, 80 persen pasiennya datang dalam kondisi varises derajat dua. Mereka datang karena merasa terganggu karena mengganggi penampilan. Menurut Agus, kondisi varises juga sangat diperngaruhi oleh faktor risiko.
Jadi, bila keluarga mempunyai riwayat varises, sering melahirkan anak secara normal, dan mempunyai diabetes. Maka potensi mempunyai varises akan semakin besar. Bila memang mempunyai riwayat, Agus lebih menyarankan para perempuan supaya tidak sering-sering memakai high heels lebih dari tiga sentimeter untuk pencegahan.
Namun bila profesi mengharuskan penggunaan high heels. Para perempuan harus pintar-pintar menyiasati kakinya. ’’Misalnya saat di mobil dilepas, atau sempatkan cari waktu minimal satu jam sekali untuk melepas high heels,’’ tegasnya. (ina/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Prasti menjelaskan, saat kaki menggunakan high heels, bisa menghambat gerak otot tumit. Padahal, gerak otot tumit biasanya membantu kerja pembuluh darah. bila sudah terhambat, salah satu efeknya yakni timbul varises.
Spesialis bedah toraks kardiovaskular RSUD dr Soetomo dr Agung Prasmono SpB-TKV menambahkan, bila varises sudah menginjak derajat tiga. Dan pasien merasakan keluhan secara medis yang manifestasinya berupa nyeri pada bagian yang terkena varises tersebut, paling sering adalah bagian betis. Maka tindakan yang bisa dilakukan yaitu pembedahan alias.
Namun, 80 persen pasiennya datang dalam kondisi varises derajat dua. Mereka datang karena merasa terganggu karena mengganggi penampilan. Menurut Agus, kondisi varises juga sangat diperngaruhi oleh faktor risiko.
Jadi, bila keluarga mempunyai riwayat varises, sering melahirkan anak secara normal, dan mempunyai diabetes. Maka potensi mempunyai varises akan semakin besar. Bila memang mempunyai riwayat, Agus lebih menyarankan para perempuan supaya tidak sering-sering memakai high heels lebih dari tiga sentimeter untuk pencegahan.
Namun bila profesi mengharuskan penggunaan high heels. Para perempuan harus pintar-pintar menyiasati kakinya. ’’Misalnya saat di mobil dilepas, atau sempatkan cari waktu minimal satu jam sekali untuk melepas high heels,’’ tegasnya. (ina/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: