Ini 6 Kondisi yang Memicu Terpaparnya Virus Kanker yang Diderita Jupe
Berbagai faktor risiko paling rentan terpapar virus HPV (Human Papilloma Virus) adalah karena berhubungan seksual. Sebanyak 80 persen penularan disebabkan karena hubungan seksual. Namun ada 20 persen penyebab dari faktor lain sekalipun belum pernah berhubungan seksual.
Misalnya karena toilet jorok atau berganti pakaian dalam dengan pengidap kanker serviks. Dalam keterangan tertulis dari hellosehat.com, Selasa (13/6), ada kondisi lainnya yang membuat perempuan berisiko kanker serviks. Sedikitnya ada enam hal yang tidak disangka ternyata dapat memicu risiko.
1. Kelebihan Berat Badan
Perempuan yang kelebihan berat badan lebih berisiko untuk terkena adenokarsinoma serviks.
2. Kehamilan
Perempuan yang telah menjalani tiga kehamilan penuh atau lebih, atau yang mengalami kehamilan penuh pertamanya sebelum usia 17 tahun, dua kali lebih berisiko untuk kanker serviks.
3. Imunosupresi
Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV akan hancur dengan sendirinya dalam tubuh dalam 12-18 bulan. Namun, orang dengan HIV atau penyakit kesehatan lainnya atau yang menggunakan obat-obatan yang membatasi sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena kanker serviks.
4. Diethylstilbestrol (DES)
Perempuan yang ibunya pernah menggunakan DES, suatu obat yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran dari tahun 1940 sampai 1971, mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks.
5. HPV
Ini adalah faktor risiko terpenting untuk kanker serviks. Meskipun HPV menyebabkan kanker, memiliki HPV tidak berarti akan terserang kanker. Kebanyakan wanita yang memiliki HPV, virus atau sel-sel abnormalnya, HPV-nya akan diangkat setelah pengobatan.
HPV adalah infeksi kulit, menyebar melalui kontak kulit ke kulit dari satu orang ke orang lainnya yang memiliki virus. HPV juga menyebar melalui seks, termasuk seks vagina, anal, dan bahkan oral. Jenis-jens HPV yang berbeda menimbulkan kutil di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Sebagian menimbulkan kutil pada tangan dan kaki, yang lain cenderung menimbulkan kutil pada bibir atau lidah.
Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada atau di sekitar organ kelamin dan daerah anal wanita dan pria. Ini dianggap HPV jenis risiko ringan karena jarang berkaitan dengan kanker, misalnya, kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita. Dipercaya bahwa wanita harus terinfeksi HPV untuk dapat terkena kanker serviks. Meskipun ini dapat berarti infeksi jenis yang beresiko tinggi, sekitar 60 persen dari semua kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18.
Infeksi HPV adalah hal yang umum, dan pada kebanyakan orang, tubuh dapat membersihkan infeksi ini dengan sendirinya. Namun terkadang, infeksi tidak menghilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama ketika disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.
6. Infeksi chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi yang tersebar melalui kegiatan seksual. Infeksi chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, dan kemudian ketidaksuburan. Ini bisa dilihat dengan risiko kanker serviks lebih tinggi pada perempuan yang memiliki hasil tes darah positif dengan infeksi chlamydia di masa lalu atau saat ini (dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hasil tes normal).
Oleh karena tidak ada gejala pada perempuan yang terinfeksi dengan chlamydia, mereka bahkan mungkin sama sekali tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sampai mengikuti tes untuk chlamydia selama pemeriksaan panggul. (cr1/JPG)
Misalnya karena toilet jorok atau berganti pakaian dalam dengan pengidap kanker serviks. Dalam keterangan tertulis dari hellosehat.com, Selasa (13/6), ada kondisi lainnya yang membuat perempuan berisiko kanker serviks. Sedikitnya ada enam hal yang tidak disangka ternyata dapat memicu risiko.
1. Kelebihan Berat Badan
Perempuan yang kelebihan berat badan lebih berisiko untuk terkena adenokarsinoma serviks.
2. Kehamilan
Perempuan yang telah menjalani tiga kehamilan penuh atau lebih, atau yang mengalami kehamilan penuh pertamanya sebelum usia 17 tahun, dua kali lebih berisiko untuk kanker serviks.
3. Imunosupresi
Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV akan hancur dengan sendirinya dalam tubuh dalam 12-18 bulan. Namun, orang dengan HIV atau penyakit kesehatan lainnya atau yang menggunakan obat-obatan yang membatasi sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena kanker serviks.
4. Diethylstilbestrol (DES)
Perempuan yang ibunya pernah menggunakan DES, suatu obat yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran dari tahun 1940 sampai 1971, mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks.
5. HPV
Ini adalah faktor risiko terpenting untuk kanker serviks. Meskipun HPV menyebabkan kanker, memiliki HPV tidak berarti akan terserang kanker. Kebanyakan wanita yang memiliki HPV, virus atau sel-sel abnormalnya, HPV-nya akan diangkat setelah pengobatan.
HPV adalah infeksi kulit, menyebar melalui kontak kulit ke kulit dari satu orang ke orang lainnya yang memiliki virus. HPV juga menyebar melalui seks, termasuk seks vagina, anal, dan bahkan oral. Jenis-jens HPV yang berbeda menimbulkan kutil di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Sebagian menimbulkan kutil pada tangan dan kaki, yang lain cenderung menimbulkan kutil pada bibir atau lidah.
Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada atau di sekitar organ kelamin dan daerah anal wanita dan pria. Ini dianggap HPV jenis risiko ringan karena jarang berkaitan dengan kanker, misalnya, kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita. Dipercaya bahwa wanita harus terinfeksi HPV untuk dapat terkena kanker serviks. Meskipun ini dapat berarti infeksi jenis yang beresiko tinggi, sekitar 60 persen dari semua kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18.
Infeksi HPV adalah hal yang umum, dan pada kebanyakan orang, tubuh dapat membersihkan infeksi ini dengan sendirinya. Namun terkadang, infeksi tidak menghilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama ketika disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.
6. Infeksi chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi yang tersebar melalui kegiatan seksual. Infeksi chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, dan kemudian ketidaksuburan. Ini bisa dilihat dengan risiko kanker serviks lebih tinggi pada perempuan yang memiliki hasil tes darah positif dengan infeksi chlamydia di masa lalu atau saat ini (dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hasil tes normal).
Oleh karena tidak ada gejala pada perempuan yang terinfeksi dengan chlamydia, mereka bahkan mungkin sama sekali tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sampai mengikuti tes untuk chlamydia selama pemeriksaan panggul. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: