Jadikan Momen Ramadan untuk Berhenti Merokok

Rokok mengandung zat paling berbahaya bagi kesehatan yakni nikotin. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yang bisa mengakibatkan ketagihan. Selain itu nikotin akan merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta denyut jantung. Jika sudah paham bahayanya, mengapa tidak menjadikan momentum Ramadan bertekad untuk berhenti merokok?

Banyak orang menganggap, mengganti rokok dengan rokok elektrik (vape) aman bagi kesehatan. Dalam keterangan tertulis hellosehat.com, Senin (5/6), Vaping saat puasa bukan cara yang tepat untuk berhenti merokok.

Pada dasarnya rokok elektrik ataupun rokok tembakau, berdampak buruk bagi kesehatan, entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi anggapan rokok elektrik lebih aman dibanding rokok biasa tidaklah tepat.

Pasalnya, sampai saat ini rokok elektrik belum terbukti aman secara ilmiah. Jika ingin sehat, bukan mengganti rokok konvensional dengan rokok elektrik tetapi dengan berhenti merokok.

Momen Ramadan bisa menjadi saat yang tepat untuk berhenti merokok. Pelan tapi pasti, kecanduan rokok akan dapat diredam saat kita berpuasa. Waktu merokok yang lebih sempit saat bulan puasa mungkin bisa membantu dalam mengurangi kebiasaan merokok.

Memulai langkah menahan lapar serta minum akan membuat seseorang mulai terbiasa menjalani proses menahan segala sesuatu yang jadi kebiasaan, termasuk merokok. Satu yang paling penting, cara yang paling ampuh untuk menyukseskan keinginan berhenti merokok adalah ada pada niat.

Pasalnya, setiap kegiatan yang akan kita lakukan harus didasari dengan niat yang kuat untuk mencapai keberhasilan. Mungkin pada hari-hari awal bulan Ramadan akan terasa sulit mengontrolnya karena telah terbiasa merokok, tapi seiring waktu dengan niat dan mental yang kuat pasti akan lebih mudah. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.