Tak Lagi Antre Berdesakan

Pendaftaran jalur offline SMK dan SMA dimulai Senin (12/6). Proses pendaftaran akan berlangsung hingga besok (14/6). Hasilnya bisa diketahui pada Sabtu (17/6).

”Kalau nggak lolos, bisa (ikut, Red) mengambil PIN untuk ikut pendaftaran online,” kata Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN 3 Buduran Busanan Edianto. Pengambilan PIN tersebut berjalan sejak 5 Juni lalu hingga 22 Juni nanti.

Untuk pendaftaran offline, langsung dibuka empat jalur. Yakni, jalur prestasi, jalur bidikmisi, jalur mitra warga, dan jalur inklusi. ”Kuota untuk jalur mitra warga adalah 5 persen dari total kuota yang diterima sekolah,” terang Busanan. Jalur prestasi juga 5 persen, jalur bidikmisi 3 persen, dan jalur inklusi maksimal lima peserta didik dari setiap rombongan belajar dengan syarat tidak memiliki ketunaan lebih dari dua.

Menurut Busanan, sejauh ini sudah ada dua calon siswa yang mendaftar jalur prestasi di SMKN 3 Buduran. Jalur mitra warga sebanyak 4 anak, inklusi 2 anak, dan yang mendaftar online 841 anak. Untuk jalur bidikmisi, belum ada yang mendaftar.

”Total yang kami terima di SMKN 3 Buduran 504 siswa untuk 10 kompetensi keahlian,” tambah Busanan.

Ma’rifatul Aliyah, orang tua Baihaqi Falih, kemarin mendaftar jalur inklusi di SMKN 3 Buduran. Dia mengaku persyaratannya tidak sulit. Namun, dia lupa membawa fotokopi rapor. ’’Surat dari Poli Psikologi RSUD Sidoarjo sudah ada,’’ ujarnya. Tahun ini hanya jurusan teknik komputer jaringan yang menampung siswa inklusi di SMKN 3 Buduran.

Sementara itu, PPDB online untuk SMP juga dimulai pada hari yang sama. Pendaftarannya akan berakhir Rabu (14/6). Sejumlah kepala sekolah merasa dimudahkan dengan pendaftaran online kali ini. Sebab, tidak ada lagi yang berdesakan mengantre di sekolah. Semua bisa diakses dari mana saja.

”Dulu masih antre, sekarang lebih enak. Di sekolah nggak sampai berdesakan,” ujar Muflich Hasyim, kepala SMPN 3 Sidoarjo.

Pendaftar memang cukup mengakses websitesidoarjo.siap-ppdb.com dengan memasukkan nilai akhir (NA) mereka. Yang harus datang ke sekolah yang dituju hanya pendaftar jalur inklusi dan pendaftar luar kota.

”Ada 21 sekolah di antara 44 SMP negeri di Sidoarjo yang menerima jalur inklusi,” terang Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi. Beda dengan SMK dan SMA, SMP hanya menampung maksimal dua siswa inklusi dalam satu rombongan belajar. (uzi/c6/pri)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.