Ramai-Ramai Mulai Ambil PIN
Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMKN jalur umum atau reguler memang belum dimulai. Namun, seluruh calon peserta sudah bisa melakukan pengambilan personal identification number (PIN)/token di SMA/SMKN terdekat. Dengan demikian, simulasi PPDB online pun sudah bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Pantauan Jawa Pos di SMAN 3 Sidoarjo, misalnya. Rabu (7/6) para siswa lulusan SMP/MTs mulai berdatangan ke sekolah untuk mengambil PIN. Syaratnya mudah. Yakni, hanya menunjukkan nilai ujian nasional (NUN) dan kartu keluarga (KK). ’’Setelah itu, langsung dapat PIN,’’ kata M. Misbah, petugas entry data PPDB SMAN 3 Sidoarjo.
PIN tersebut tidak hanya digunakan untuk simulasi PPDB online, tetapi juga pelaksanaan PPDB online pada 3–6 Juli. Pengambilan PIN dan simulasi PPDB online bisa dilakukan pada 5–22 Juni. ’’Lewat dari 22 Juni, kami tidak bisa mengeluarkan PIN lagi. Siswa yang tidak ambil PIN dalam batas waktu itu tak bisa ikut PPDB online,” ujarnya.
PPDB SMA tahun ini memang sedikit berbeda dengan tahun lalu. Khususnya sekolah penyelenggara pendidikan sistem kredit semester (SPP-SKS). Tahun ini PPDB tidak lagi menggunakan tes masuk, tetapi murni NUN SMP/MTs. ’’Tapi, untuk sekolah kami, masih tetap ada SPP-SKS setelah siswa sudah diterima,’’ ucap Ketua PPDB SMAN 3 Sidoarjo Hudiya Agung.
Selain itu, PPDB SMA tahun ini menggunakan sistem zona. Kebijakan tersebut dibuat agar tidak ada lagi anggapan bahwa ada sekolah favorit dan tidak. Karena itu, dalam pengambilan PIN, calon peserta diwajibkan membawa KK. Tujuannya, menentukan siswa bersangkutan masuk di zona mana. Ada empat zona (selengkapnya lihat grafis).
Setiap calon peserta didik baru mendapat kesempatan memilih dua sekolah. Pilihan pertama harus di sekolah sesuai alamat asal. Pilihan kedua bisa di dalam atau di luar zona. ’’Kalau memilih sekolah di luar zona semuanya tidak boleh,’’ katanya.
Calon peserta didik dari luar kabupaten makin diberi keringanan. Mereka tetap boleh mendaftar di sekolah Sidoarjo tanpa mendapatkan rekomendasi dari kabupaten/kota asal. Namun, kuotanya dibatasi 5 persen. ’’Jadi, persaingannya juga dari luar kota,’’ ungkapnya.
Suasana pengambilan PIN di SMKN 1 Sidoarjo pada hari ketiga Rabu (7/6) juga makin ramai. ”Kami terapkan sesuai kebiasaan di sini, masuk ke sekolah harus rapi walaupun mereka baru mau daftar. Biar mereka juga paham,” ucap Waka Kesiswaan SMKN 1 Sidoarjo Slamet Darwanto.
Setelah mendapat PIN, ungkap dia, panitia telah menyarankan agar peserta segera mencobanya. Dengan demikian, mereka mendapat gambaran tentang mekanisme saat tes PPDB pada 3–6 Juli nanti. ”Tes nanti bisa diikuti di mana pun, tetapi kami juga sediakan di sekolah jika calon siswa ingin tes di sini,” ujar Slamet.
Hingga kini, sudah ratusan calon siswa yang mendaftar ke SMKN 1 Sidoarjo. ”Untuk kuota yang kami tampung nanti, ada 432 siswa,” jelas Sekretaris PPDB SMKN 1 Sidoarjo Ainur Rois. (ayu/uzi/c20/hud)
SUMBER :jawapos.com
Pantauan Jawa Pos di SMAN 3 Sidoarjo, misalnya. Rabu (7/6) para siswa lulusan SMP/MTs mulai berdatangan ke sekolah untuk mengambil PIN. Syaratnya mudah. Yakni, hanya menunjukkan nilai ujian nasional (NUN) dan kartu keluarga (KK). ’’Setelah itu, langsung dapat PIN,’’ kata M. Misbah, petugas entry data PPDB SMAN 3 Sidoarjo.
PIN tersebut tidak hanya digunakan untuk simulasi PPDB online, tetapi juga pelaksanaan PPDB online pada 3–6 Juli. Pengambilan PIN dan simulasi PPDB online bisa dilakukan pada 5–22 Juni. ’’Lewat dari 22 Juni, kami tidak bisa mengeluarkan PIN lagi. Siswa yang tidak ambil PIN dalam batas waktu itu tak bisa ikut PPDB online,” ujarnya.
PPDB SMA tahun ini memang sedikit berbeda dengan tahun lalu. Khususnya sekolah penyelenggara pendidikan sistem kredit semester (SPP-SKS). Tahun ini PPDB tidak lagi menggunakan tes masuk, tetapi murni NUN SMP/MTs. ’’Tapi, untuk sekolah kami, masih tetap ada SPP-SKS setelah siswa sudah diterima,’’ ucap Ketua PPDB SMAN 3 Sidoarjo Hudiya Agung.
Selain itu, PPDB SMA tahun ini menggunakan sistem zona. Kebijakan tersebut dibuat agar tidak ada lagi anggapan bahwa ada sekolah favorit dan tidak. Karena itu, dalam pengambilan PIN, calon peserta diwajibkan membawa KK. Tujuannya, menentukan siswa bersangkutan masuk di zona mana. Ada empat zona (selengkapnya lihat grafis).
Setiap calon peserta didik baru mendapat kesempatan memilih dua sekolah. Pilihan pertama harus di sekolah sesuai alamat asal. Pilihan kedua bisa di dalam atau di luar zona. ’’Kalau memilih sekolah di luar zona semuanya tidak boleh,’’ katanya.
Calon peserta didik dari luar kabupaten makin diberi keringanan. Mereka tetap boleh mendaftar di sekolah Sidoarjo tanpa mendapatkan rekomendasi dari kabupaten/kota asal. Namun, kuotanya dibatasi 5 persen. ’’Jadi, persaingannya juga dari luar kota,’’ ungkapnya.
Suasana pengambilan PIN di SMKN 1 Sidoarjo pada hari ketiga Rabu (7/6) juga makin ramai. ”Kami terapkan sesuai kebiasaan di sini, masuk ke sekolah harus rapi walaupun mereka baru mau daftar. Biar mereka juga paham,” ucap Waka Kesiswaan SMKN 1 Sidoarjo Slamet Darwanto.
Setelah mendapat PIN, ungkap dia, panitia telah menyarankan agar peserta segera mencobanya. Dengan demikian, mereka mendapat gambaran tentang mekanisme saat tes PPDB pada 3–6 Juli nanti. ”Tes nanti bisa diikuti di mana pun, tetapi kami juga sediakan di sekolah jika calon siswa ingin tes di sini,” ujar Slamet.
Hingga kini, sudah ratusan calon siswa yang mendaftar ke SMKN 1 Sidoarjo. ”Untuk kuota yang kami tampung nanti, ada 432 siswa,” jelas Sekretaris PPDB SMKN 1 Sidoarjo Ainur Rois. (ayu/uzi/c20/hud)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: