Kembali Dilantik, Rektor Unitomo Siapkan Prodi Kesehatan
Bachrul Amiq kembali menjabat rektor Universitas Dr Soetomo. Senin (5/6) prosesi pelantikannya dilaksanakan di Auditorium Ki H Mohammad Saleh Gedung F lantai 5 Kampus Unitomo. Dalam kegiatan itu, dilantik juga Wakil Rektor (Warek) I Siti Marwiyah, Warek II Dr Slamet Riyadi, dan Warek III Dr Suyanto.
Namun, euforia itu tak berlangsung lama. Masih banyak pekerjaan yang menunggu jajaran baru di Unitomo. Amiq menuturkan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan prestasi kampus di Semolowaru tersebut.
Saat ini Unitomo berada di urutan ke-25 untuk perguruan tinggi swasta se-Jatim. Meski berada di tingkat madya, Amiq menyebutkan, peringkat itu cukup bagus. Sebab, untuk tingkat perguruan tinggi level madya, mereka berada di urutan ke-3. ”Empat tahun ke depan, Unitomo harus berada di level utama perguruan tinggi se-Jatim,” jelasnya.
Untuk mencapainya, tentu ada beberapa hal yang harus diubah. Terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM). Saat ini Unitomo memiliki 147 dosen. Sebanyak 50 orang di antaranya telah bergelar doktor. Empat orang lainnya bergelar profesor. Sisanya adalah tiga sarjana dan 90 lulusan S-2.
Kolaborasi tersebut tentu tak baik untuk menaikkan peringkat Unitomo. Karena itu, mereka mendorong para dosen bisa menyelesaikan S-3 dalam waktu empat tahun ke depan. Targetnya, ada 50 persen dosen di kampus itu yang bergelar doktor dan profesor.
Menurut Amiq, banyak beasiswa yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan lanjut studi. Namun, tak tertutup kemungkinan pihak yayasan Unitomo mengeluarkan anggaran sendiri untuk menyekolahkan dosen-dosennya.
Selain meningkatkan SDM, Unitomo menargetkan publikasi jurnal bagi para dosen. Saat ini mereka merintis 24 jurnal dari 24 prodi di kampus tersebut. Setiap prodi mempunyai jurnal masing-masing. Dengan begitu, dosen memiliki wadah untuk menyalurkan publikasi. ”Kalau perlu terakreditasi,” katanya.
Amiq pun merencanakan pengembangan kelembagaan di Unitomo. Yakni, dengan menambahkan prodi kesehatan di kampus tersebut. ”Malu sama nama kampusnya Dr Soetomo tapi tidak punya produk kesehatan,” ungkapnya.
Saat ini Unitomo mempunyai rintisan untuk prodi kesehatan. Salah satunya adalah hibah D-3 ilmu kebidanan dari yayasan di luar Unitomo. Selain itu, Unitomo bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membuka prodi teknologi transfusi darah.
Sementara itu, Koordinator Kopertis VII Prof Soeprapto juga mendorong pihak internal kampus menjaga kekompakan. Jangan ada pertikaian atau konflik internal. Dengan suasana yang tenang, upaya untuk memajukan universitas akan berlangsung lebih inovatif. ”Kami mendukung semangat kampus untuk meningkatkan prestasi,” tegasnya. (ant/c23/nda)
SUMBER :jawapos.com
Namun, euforia itu tak berlangsung lama. Masih banyak pekerjaan yang menunggu jajaran baru di Unitomo. Amiq menuturkan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan prestasi kampus di Semolowaru tersebut.
Saat ini Unitomo berada di urutan ke-25 untuk perguruan tinggi swasta se-Jatim. Meski berada di tingkat madya, Amiq menyebutkan, peringkat itu cukup bagus. Sebab, untuk tingkat perguruan tinggi level madya, mereka berada di urutan ke-3. ”Empat tahun ke depan, Unitomo harus berada di level utama perguruan tinggi se-Jatim,” jelasnya.
Untuk mencapainya, tentu ada beberapa hal yang harus diubah. Terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM). Saat ini Unitomo memiliki 147 dosen. Sebanyak 50 orang di antaranya telah bergelar doktor. Empat orang lainnya bergelar profesor. Sisanya adalah tiga sarjana dan 90 lulusan S-2.
Kolaborasi tersebut tentu tak baik untuk menaikkan peringkat Unitomo. Karena itu, mereka mendorong para dosen bisa menyelesaikan S-3 dalam waktu empat tahun ke depan. Targetnya, ada 50 persen dosen di kampus itu yang bergelar doktor dan profesor.
Menurut Amiq, banyak beasiswa yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan lanjut studi. Namun, tak tertutup kemungkinan pihak yayasan Unitomo mengeluarkan anggaran sendiri untuk menyekolahkan dosen-dosennya.
Selain meningkatkan SDM, Unitomo menargetkan publikasi jurnal bagi para dosen. Saat ini mereka merintis 24 jurnal dari 24 prodi di kampus tersebut. Setiap prodi mempunyai jurnal masing-masing. Dengan begitu, dosen memiliki wadah untuk menyalurkan publikasi. ”Kalau perlu terakreditasi,” katanya.
Amiq pun merencanakan pengembangan kelembagaan di Unitomo. Yakni, dengan menambahkan prodi kesehatan di kampus tersebut. ”Malu sama nama kampusnya Dr Soetomo tapi tidak punya produk kesehatan,” ungkapnya.
Saat ini Unitomo mempunyai rintisan untuk prodi kesehatan. Salah satunya adalah hibah D-3 ilmu kebidanan dari yayasan di luar Unitomo. Selain itu, Unitomo bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membuka prodi teknologi transfusi darah.
Sementara itu, Koordinator Kopertis VII Prof Soeprapto juga mendorong pihak internal kampus menjaga kekompakan. Jangan ada pertikaian atau konflik internal. Dengan suasana yang tenang, upaya untuk memajukan universitas akan berlangsung lebih inovatif. ”Kami mendukung semangat kampus untuk meningkatkan prestasi,” tegasnya. (ant/c23/nda)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: