Ketika Sudah Didiagnosis Tumor Otak

Nyeri kepala berulang sebaiknya tidak diremehkan. Bisa jadi hal tersebut merupakan gejala dari tumor otak jenis meningioma. Spesialis bedah saraf RSUD dr Soetomo dr Asra al Fauzy SpBS menambahkan, di negara kita lebih dari 50 persen pasien tumor meningioma datang dalam kondisi disertai komplikasi. Terbanyak yakni kejang-kejang, gangguan penglihatan, hingga kelumpuhan. ’’Awalnya memang dikira sakit kepala biasa,’’ ungkap Asra.

Lalu mengapa angka kejadiannya terus meningkat? Menurut Asra, peningkatan angka kejadian ini diperkirakan karena alat diagnosa yang semakin canggih. Untuk penegakan diagnosa tumor meningioma, memang hanya dibutuhkan pemeriksaan dengan CT Scan dan MRI kepala dengan kontras. Namun, pada kasus tertentu, dimana letak tumor lebih sulit dijangkau, juga dibutuhkan pemeriksaan menggunakan angiografi.

Bila seseorang sudah didiagnosis tumor otak meningioma. Satu-satunya jalan keluar memang melakukan operasi. Nama operasinya yakni trepanasi eksisi tumor, atau pengangkatan tumor secara total. Maksudnya, tumor bisa benar-benar total diangkat bila batasnya jelas. Serta tempat melekatnya tumor di lokasi yang bisa diangkat dan dikoagulasi.

Sayangnya, karena sebagian besar penderitanya datang saat tumor sudah tumbuh menekan batang otak atau saraf lainnya. Bila sudah begitu, dokter memilih tidak mengangkat, karena sama artinya dengan mengorbankan otak atau bagian sarafnya. Solusinya, pasien akan menjalani radioterapi dan rutin melakukan check up ke dokter yang merawat.

Asra menambahkan, pada operasi tersebut, dokter biasanya menggunakan Cavitation Ultrasound Aspirator (CUSA), atau alat penghancur tumor. Untuk pencegahan, Asra lebih menganjurkan pada para perempuan untuk pintar-pintar manajemen stress. Menghindari makanan-makanan pengawet, serta tidak merokok. ’’Kalau merasakan nyeri kepala yang berulang meski sudah minum obat, harus segera periksa,’’ ulasnya. (ina/JPK)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.