Cari Tahu lewat Label Makanan
Banyaknya merek makanan yang tersedia di pasaran sering membuat orang bingung untuk memilih. Akhirnya, merek yang terkenal kerap dipilih, meskipun mahal.
’’Orang sering terjebak branding. Misalnya, nama zat gizi yang terkandung ditulis dengan bahasa ilmiah. Orang jadi lebih tertarik,” tutur Budi Utami SGz MPh. Padahal, tak jarang yang berharga murah memiliki kandungan zat gizi yang sama dengan yang mahal.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa menjadi konsumen cerdas dan tidak terbujuk promosi? ’’Baca label makanan, termasuk nilai gizi. Di sana tertera semua kandungannya,” ujarnya. Label makanan terdiri dari beberapa informasi.Salah satunya adalah tabel informasi nilai gizi.
Pada tabel tersebut, konsumen dapat melihat kandungan zat, termasuk persen pemenuhan dalam sehari. Pada tabel yang biasanya terletak di belakang atau samping kemasan itu, total kalori, gula, lemak, dan natrium menjadi hal yang harus dicermati. ’’Sekarang kan marak program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).Salah satunya, membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Nah, itu bisa dimulai dengan membaca label makanan,” imbuh dosen di Akademi Gizi Surabaya itu.
Perempuan yang akrab disapa Beu tersebut mengimbau para ibu agar tidak terkecoh dengan berbagai susu formula di pasaran.Sebelum membeli, sebaiknya bandingkan persentase kecukupan gizi pada beberapa merek. ’’Terkadang kecukupan gizi susu A dan susu B hanya beda 1 persen.Tetapi, beda harganya bisa dua kali lipat,” jelas Beu.
Dia juga meminta konsumen lebih berhati-hati ketika membaca tabel sajian perkemasandi tabel informasi nilai gizi. Orang terkadang terkecoh dengan informasi yang tertulis di sana. Banyak yang mengira bahwa jumlah kalori yang tertera itu untuk sebungkus makanan.
Misalnya, satu bungkus biskuit terdiri dari 12 keping. Lalu, di tabel informasi nilai gizi, tertulis takaran saji tiga keping dengan jumlah sajian per kemasan empat. ’’Artinya, nilai gizi yang tertulis di sana untuk tiga keping biskuit saja. Kalau untuk satu bungkus, ya tinggal dikalikan empat,” tutur lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut. (dwi/c18/jan)
SUMBER :jawapos.com
’’Orang sering terjebak branding. Misalnya, nama zat gizi yang terkandung ditulis dengan bahasa ilmiah. Orang jadi lebih tertarik,” tutur Budi Utami SGz MPh. Padahal, tak jarang yang berharga murah memiliki kandungan zat gizi yang sama dengan yang mahal.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa menjadi konsumen cerdas dan tidak terbujuk promosi? ’’Baca label makanan, termasuk nilai gizi. Di sana tertera semua kandungannya,” ujarnya. Label makanan terdiri dari beberapa informasi.Salah satunya adalah tabel informasi nilai gizi.
Pada tabel tersebut, konsumen dapat melihat kandungan zat, termasuk persen pemenuhan dalam sehari. Pada tabel yang biasanya terletak di belakang atau samping kemasan itu, total kalori, gula, lemak, dan natrium menjadi hal yang harus dicermati. ’’Sekarang kan marak program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).Salah satunya, membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Nah, itu bisa dimulai dengan membaca label makanan,” imbuh dosen di Akademi Gizi Surabaya itu.
Perempuan yang akrab disapa Beu tersebut mengimbau para ibu agar tidak terkecoh dengan berbagai susu formula di pasaran.Sebelum membeli, sebaiknya bandingkan persentase kecukupan gizi pada beberapa merek. ’’Terkadang kecukupan gizi susu A dan susu B hanya beda 1 persen.Tetapi, beda harganya bisa dua kali lipat,” jelas Beu.
Dia juga meminta konsumen lebih berhati-hati ketika membaca tabel sajian perkemasandi tabel informasi nilai gizi. Orang terkadang terkecoh dengan informasi yang tertulis di sana. Banyak yang mengira bahwa jumlah kalori yang tertera itu untuk sebungkus makanan.
Misalnya, satu bungkus biskuit terdiri dari 12 keping. Lalu, di tabel informasi nilai gizi, tertulis takaran saji tiga keping dengan jumlah sajian per kemasan empat. ’’Artinya, nilai gizi yang tertulis di sana untuk tiga keping biskuit saja. Kalau untuk satu bungkus, ya tinggal dikalikan empat,” tutur lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut. (dwi/c18/jan)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: