Asah Soft Skill ke Ahlinya
Para siswa tak melulu belajar materi akademik di sekolah. Jiwa entrepreneur dan soft skill perlu diasah. Itu jugalah yang dilakukan para siswa SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. Senin (5/6) para siswa tersebut belajar mengasah soft skill di salah satu restoran di ITC Surabaya Mega Grosir.
Para siswa disambut Manajer Pizza Hut Supangat. Mereka belajar mengelola bisnis di bidang kuliner. Hal pertama yang disampaikan Supangat kepada para siswa adalah standar mencuci piring dan peralatan dapur. ”Ada tiga hal, mencuci, membilas, lalu mengeringkan sesuai standar,” katanya.
Selanjutnya, para siswa diajak untuk mengenal berbagai peralatan dapur yang utama. Di antaranya, ada freezer, penggiling adonan, dan pemanggang roti. Pelayanan kepada konsumen sangat penting. Supangat menyatakan, pelayanan harus serbacepat dan tepat. Karena itu, saat pesanan datang, waktu paling lama menunggu adalah 17 menit. ”Itu kalau sedang ramai pembeli. Kalau sepi, bisa hanya 10 menit,” tuturnya.
Kualitas produk juga harus dijaga. Salah satu standar yang digunakan adalah menggunakan celemek, penutup rambut, dan sarung tangan. Selama ada komitmen untuk menjaga kualitas, terang Supangat, kepuasan konsumen akan terjaga.
Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya Sudarusman menyebut, ada banyak klub yang bisa diikuti siswa di sekolah. Para siswa bisa memilih sesuai bakat dan minat. Salah satunya adalah klub entrepreneur. Sudarusman menyatakan, klub tersebut hadir untuk memfasilitasi para siswa yang ingin belajar dan berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri. ”Ini untuk pengembangan life skill education,” katanya.
Menurut dia, yang dicari bukan keterampilan membuat pizza. Melainkan mengajak para siswa untuk memahami cara membangun bisnis yang tidak konvensional. Para siswa diajak untuk belajar cara melayani pembeli, bekerja sama dalam tim, serta tetap bertahan meski dalam kondisi lelah. (puj/c6/nda)
SUMBER :jawapos.com
Para siswa disambut Manajer Pizza Hut Supangat. Mereka belajar mengelola bisnis di bidang kuliner. Hal pertama yang disampaikan Supangat kepada para siswa adalah standar mencuci piring dan peralatan dapur. ”Ada tiga hal, mencuci, membilas, lalu mengeringkan sesuai standar,” katanya.
Selanjutnya, para siswa diajak untuk mengenal berbagai peralatan dapur yang utama. Di antaranya, ada freezer, penggiling adonan, dan pemanggang roti. Pelayanan kepada konsumen sangat penting. Supangat menyatakan, pelayanan harus serbacepat dan tepat. Karena itu, saat pesanan datang, waktu paling lama menunggu adalah 17 menit. ”Itu kalau sedang ramai pembeli. Kalau sepi, bisa hanya 10 menit,” tuturnya.
Kualitas produk juga harus dijaga. Salah satu standar yang digunakan adalah menggunakan celemek, penutup rambut, dan sarung tangan. Selama ada komitmen untuk menjaga kualitas, terang Supangat, kepuasan konsumen akan terjaga.
Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya Sudarusman menyebut, ada banyak klub yang bisa diikuti siswa di sekolah. Para siswa bisa memilih sesuai bakat dan minat. Salah satunya adalah klub entrepreneur. Sudarusman menyatakan, klub tersebut hadir untuk memfasilitasi para siswa yang ingin belajar dan berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri. ”Ini untuk pengembangan life skill education,” katanya.
Menurut dia, yang dicari bukan keterampilan membuat pizza. Melainkan mengajak para siswa untuk memahami cara membangun bisnis yang tidak konvensional. Para siswa diajak untuk belajar cara melayani pembeli, bekerja sama dalam tim, serta tetap bertahan meski dalam kondisi lelah. (puj/c6/nda)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: