Mengenal Lebih Dekat 10 Wanita Inspiratif di Bidang Pendidikan
Sebanyak sepuluh wanita hebat dan inspiratif di bidang pendidikan meraih penghargaan atas kiprahnya. Mereka rata-rata menjadi pendiri sebuah lembaga pendidikan hingga gerakan sebagai kampanye memajukan pendidikan di Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional pada bulan Mei, label kosmetik Wardah memberijan penghargaan kepada sepuluh wanita hebat ini yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam pengembangan dunia pendidikan di Indonesia baik formal maupun informal. Acara ini juga dihadiri penyanyi Tulus.
"Ini merupakan kobtribusi kami untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia lewat aksi sosial. Penghargaan ini sebagai langkah menebarkan semangat dan inspirasi kepada masyarakat yang berdampak kuat pada dunia pendidikan," tegas Public Relation Wardah, Suci Hendrina dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/5).
1. Analisa Widyaningrum
Adalah psikolog dan pendiri Analisa Personality Development Center. Keseriusannya di dunia psikologi mengantarkan Analisa untuk mendirikan wadah pendidikan dan pengembangan diri.
2. Ainun Chomsun
Pendiri Akademi Berbagi ini terinspirasi dari pengalamannya saat belajar copy writing secara gratis dari seorang tokoh periklanan. Dari situ dia melihat pemerhati dan relawan pendidikan yang mau berbagi secara sukarela. Dikembangkan melalui media sosial, kini Akademi Berbagi memiliki lebih dari 16 ribu murid.
3. Najelaa Shihab
Pendiri sekolah Cikal, penggagas inibudi.ord, pencetus pekan pendidikan. Hal itu membuat Najeela tak hanya aktif di dunia pendidikan formal, tetapi juga informal.
4. Heni Sri Sundari
Pendiri Gerakan Anak Petani Cerdas. Heni percaya pendidikan adalah pemutus rantai kemiskinan. Walau dia berasal dari keluarga buruh tani di Ciamis dan harus bekerja sebagai TKI di Hongkong, dia tak berputus asa.
5. Septi Peni Wulandari
Pendiri Institut Ibu Profesional, Penggagas Konsep Jarimatika dan Abaca Baca. Menurutnya, seorang ibu merupakan pilar keluarga yang akan menentukan kualitas keluarganya termasuk kualitas anak dan generasi penerus bangsa.
6. Diane Dhamayanti
Pendiri Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Modeslavidi. Keterlibatannya di dunia pendidikan bermula saat dia memiliki banyak waktu luang karena toko pakaiannya di Pasar Cikarang habis dijarah dan dibakar massa pada kerusuhan Mei 1998. Dia mengajarjan anak-anak belajar membaca dan berhitung dari mulai PAUD, TK, dan SD.
7. Sri Wahyuningsih
Aktivis Pendidikan Alternatif, Pendiri Sanggar Anak Alam. Wahya, begitu dia akrab disapa, tak hanya dikenal di Yogyakarta, tetapi juga nasional. Dia mengajarkan anak-anak belajar tentang alam dengan cara yang mengasyikan.
8. Ayu Kartika Dewi
Pendiri Program SabangMerauke. Ayu mengajarkan makna toleransi dan ke-bhineka-an kepada anak-anak. Caranya dengan menyelenggarakan program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia. Ini adalah tahun ke-5 bagi Ayu memperjuangkan keberagaman dan toleransi di Indonesia.
9. Firly Savitri
CEO, Co-Founder Ilmuwan Muda Indonesia. Wanita ini mengajak anak-anak untuk menyukai sains dan bercita-cita sebagai ilmuwan. Siapapun yang memiliki bakat di bidang sains, diajak oleh Firly untuk menekuni dunia tersebut.
10. Emmanuella Mila
Pendiri Rumah Dongeng Pelangi. Mila gemar mendongeng kepada anaknya, sehingga dia menerapkan itu kepada masyarakat. Menurutnya dengan mendongeng membuat anak lebih cepat bicara dan memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua. (cr1/JPG)
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional pada bulan Mei, label kosmetik Wardah memberijan penghargaan kepada sepuluh wanita hebat ini yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam pengembangan dunia pendidikan di Indonesia baik formal maupun informal. Acara ini juga dihadiri penyanyi Tulus.
"Ini merupakan kobtribusi kami untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia lewat aksi sosial. Penghargaan ini sebagai langkah menebarkan semangat dan inspirasi kepada masyarakat yang berdampak kuat pada dunia pendidikan," tegas Public Relation Wardah, Suci Hendrina dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/5).
1. Analisa Widyaningrum
Adalah psikolog dan pendiri Analisa Personality Development Center. Keseriusannya di dunia psikologi mengantarkan Analisa untuk mendirikan wadah pendidikan dan pengembangan diri.
2. Ainun Chomsun
Pendiri Akademi Berbagi ini terinspirasi dari pengalamannya saat belajar copy writing secara gratis dari seorang tokoh periklanan. Dari situ dia melihat pemerhati dan relawan pendidikan yang mau berbagi secara sukarela. Dikembangkan melalui media sosial, kini Akademi Berbagi memiliki lebih dari 16 ribu murid.
3. Najelaa Shihab
Pendiri sekolah Cikal, penggagas inibudi.ord, pencetus pekan pendidikan. Hal itu membuat Najeela tak hanya aktif di dunia pendidikan formal, tetapi juga informal.
4. Heni Sri Sundari
Pendiri Gerakan Anak Petani Cerdas. Heni percaya pendidikan adalah pemutus rantai kemiskinan. Walau dia berasal dari keluarga buruh tani di Ciamis dan harus bekerja sebagai TKI di Hongkong, dia tak berputus asa.
5. Septi Peni Wulandari
Pendiri Institut Ibu Profesional, Penggagas Konsep Jarimatika dan Abaca Baca. Menurutnya, seorang ibu merupakan pilar keluarga yang akan menentukan kualitas keluarganya termasuk kualitas anak dan generasi penerus bangsa.
6. Diane Dhamayanti
Pendiri Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Modeslavidi. Keterlibatannya di dunia pendidikan bermula saat dia memiliki banyak waktu luang karena toko pakaiannya di Pasar Cikarang habis dijarah dan dibakar massa pada kerusuhan Mei 1998. Dia mengajarjan anak-anak belajar membaca dan berhitung dari mulai PAUD, TK, dan SD.
7. Sri Wahyuningsih
Aktivis Pendidikan Alternatif, Pendiri Sanggar Anak Alam. Wahya, begitu dia akrab disapa, tak hanya dikenal di Yogyakarta, tetapi juga nasional. Dia mengajarkan anak-anak belajar tentang alam dengan cara yang mengasyikan.
8. Ayu Kartika Dewi
Pendiri Program SabangMerauke. Ayu mengajarkan makna toleransi dan ke-bhineka-an kepada anak-anak. Caranya dengan menyelenggarakan program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia. Ini adalah tahun ke-5 bagi Ayu memperjuangkan keberagaman dan toleransi di Indonesia.
9. Firly Savitri
CEO, Co-Founder Ilmuwan Muda Indonesia. Wanita ini mengajak anak-anak untuk menyukai sains dan bercita-cita sebagai ilmuwan. Siapapun yang memiliki bakat di bidang sains, diajak oleh Firly untuk menekuni dunia tersebut.
10. Emmanuella Mila
Pendiri Rumah Dongeng Pelangi. Mila gemar mendongeng kepada anaknya, sehingga dia menerapkan itu kepada masyarakat. Menurutnya dengan mendongeng membuat anak lebih cepat bicara dan memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: