Gelar Doktor untuk Pengajar Kajian Berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi

Roy Grafika Penataran atau Abdullah Roy yang dikenal sebagai pengajar Bahasa Indonesia di Masjid Nabawi resmi menyandang gelar doktor di bidang aqidah.

Lewat desertasi yang berjudul Firqoh Islam Jama'ah 'Ardhun wa Naqdun berhasil dipertahankan pada sidang yang berlangsung Kamis (25/5) di Auditorium Munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah.

Dalam sidang yang disaksikan oleh ayahnya, perwakilan mahasiswa Indonesia, dan perwakilan KJRI Jeddah tersebut Roy meraih predikat mumtaz (cumlaude).

’’Setelah melaksanakan sidang yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 10.30, Lajnah Munaqosyah memutuskan untuk menerima risalah yang diajukan untuk meraih gelar doktor dengan predikat mumtaz,’’ ujar Syaikh Abdul Qodir 'Atho' Shufi saat mengumumkan hasil sidang.

Sebenarnya Roy mampu mendapatkan predikat summa cumlaude, namun karena dia mengambil tambahan waktu dikarenakan sulitnya penulisan, akhirnya Lajnah Munaqosyah dengan berat hati memberikan predikat cumlaude.

Roy Grafika Penataran, begitu nama kecilnya. Lahir 37 tahun silam di Bantul, Jogjakarta. Setamat SMA, dia memilih untuk nyantri di sebuah pesantren di Gresik, Jawa Timur. Di saat nyantri itulah dia berhasil diterima di Universitas Islam Madinah.

Merasa kurang mampu dalam berbahasa Arab, Roy memilih untuk mendalami bahasa di progam prakuliah selama dua semester. Usai menyelesaikan program bahasa, Roy memilih Fakultas Hadist di progam bachelorius, saat itu dia melesaikannya di tahun 2005.

Ayah dari lima anak ini diterima di progam pascasarjana jurusan aqidah di tahun yang sama. Di tahun 2010 dia lalu diterima program doktoral prodi aqidah. Tiga tahun berikutnya dia ditunjuk menjadi salah satu pengajar Masjid Nabawi bersama Ustadz Dr Firanda Andirja dan Ustadz Anas Burhanuddin. (ina/JPG)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.