Makan Ikan Jauh Lebih Sehat Daripada GGL

Masyarakat di era modern lebih suka makan makanan cepat saji (junk food) dengan kandungan tinggi garam, gula, dan lemak (GGL). Sebaliknya, makanan yang dikonsumsi sangat rendah serat dan tinggi kalori. Hari Hipertensi Sedunia setiap 17 Mei menjadi momentum atau alarm bagi masyarakat dunia untuk membatasi GGL. Makan ikan jauh lebih sehat bagi jantung.

Ikan jauh lebih sehat karena mengandung protein dan kaya omega-3 yang baik untuk jantung. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek juga meminta masyarakat untuk lebih banyak menyantap ikan sehari-hari.

"Ibu Menkes berpesan makanlah ikan. Ikan itu sehat, jangan banyak diekspor ke luar negeri karena harus mencukupi kebutuhan protein rakyat di tanah air," tegas Ketua Yayasan Jantung Indonesia Syahlina Zuhal dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia setiap 17 Mei, Minggu (14/5).

Syahlina menjelaskan GGL boleh saja dikonsumsi tetapi wajib dibatasi. Makanan tinggi kalori dan garam akan memicu penyakit diabetes dan hipertensi. Hipertensi menjadi faktor pemicu atau risiko penyakit jantung koroner.

"Boleh saja konsumsi garam gula dan lemak tapi jangan berlebihan. Karena tubuh tetap membutuhkan karbohidrat dan gula serta lemak. Dalam porsi yang sesuai," kata Syahlina.

Syahlina mencontohkan sejumlah pekerjaan yang tinggi tekanan dan membuat seseorang tidak memerhatikan hidup sehat. Salah satunya pekerjaan di bidang media massa.

"Teman-teman wartawan itu paling berisiko. Karena kerjanya tidak mengenal waktu, stresnya tinggi, lupa makan juga. Jadi mulailah dijaga dari sekarang makan yang teratur, kelola stres, biasakan hidup sehat dan batasi GGL serta soda," tegasnya. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.