Ayo Hidup Sehat! Cukup Kurangi Porsi Karbohidrat, Nih Caranya
Kebiasaan makan orang Indonesia sering kali menambah porsi jumlah karbohidrat dalam satu piring. Apalagi jika ditambah sambal ekstra pedas, menambah porsi makan menjadi dua piring sudah menjadi kebiasaan.
Di acara prasmanan, sering juga dihidangkan nasi kotak atau buffet dengan menu pilihan karbohidrat yang banyak seperti nasi, nasi goreng, kentang, mi goreng, bihun, kwetiau, pasta, dan lainnya.
Sebetulnya itu hanya pilihan menu saja, selebihnya kembali pada kesadaran dan kemampuan pengendalian diri. Makan dengam terlalu banyak porsi karbohidrat membuat tubuh kelebihan kalori. Hal itu memicu kadar gula darah dan penyakit diabetes bisa muncul.
"Jika belum kena diabetes, ikuti saja keseharian pola makan. Pilihan karbo yang wajib dibatasi," tegas Pakar Kesehatan dan Doktor Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Yani Sofiani, Rabu (10/5).
Dia menjelaskan, karbohidrat paling baik untuk sarapan yaitu umbi-umbian dan sereal. Meskipun tidak dilarang juga kebiasaan masyarakat Indonesia yang tetap menghidangkan nasi untuk pilihan sarapan.
"Nasi enggak apa-apa untuk sarapan. Boleh. Misalnya hanya ada nasi dan telur saja di dapur juga enggak apa-apa. Asalkan nasinya lebih sedikit, tapi porsi telurnya lebih banyak," jelas Yani.
Sebab, karbohidrat merupakan zat yang lebih dulu dipecah di dalam tubuh. Jika jumlah karbo lebih banyak, maka karbo lebih dulu dipecah oleh tubuh. "Karena itu banyakin telurnya agar lebih banyak protein yang dipecah dulu jadi glukosa oleh tubuh," paparnya.
Rumusnya adalah dengan membagi tiga bagian setiap piring saat makan. Di dalam tumpeng gizi seimbang ada 4 pilar, yaitu makan bervariasi, aktivitas fisik, menjaga kebersihan dan lingkungan, serta mempertahankan berat badan ideal.
Dalam piring makan bagilah piring menjadi 3 bagian, 1/3 untuk makanan pokok, 1/3 untuk sayuran, 1/3 di bagi dua untuk lauk dan buah. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Di acara prasmanan, sering juga dihidangkan nasi kotak atau buffet dengan menu pilihan karbohidrat yang banyak seperti nasi, nasi goreng, kentang, mi goreng, bihun, kwetiau, pasta, dan lainnya.
Sebetulnya itu hanya pilihan menu saja, selebihnya kembali pada kesadaran dan kemampuan pengendalian diri. Makan dengam terlalu banyak porsi karbohidrat membuat tubuh kelebihan kalori. Hal itu memicu kadar gula darah dan penyakit diabetes bisa muncul.
"Jika belum kena diabetes, ikuti saja keseharian pola makan. Pilihan karbo yang wajib dibatasi," tegas Pakar Kesehatan dan Doktor Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Yani Sofiani, Rabu (10/5).
Dia menjelaskan, karbohidrat paling baik untuk sarapan yaitu umbi-umbian dan sereal. Meskipun tidak dilarang juga kebiasaan masyarakat Indonesia yang tetap menghidangkan nasi untuk pilihan sarapan.
"Nasi enggak apa-apa untuk sarapan. Boleh. Misalnya hanya ada nasi dan telur saja di dapur juga enggak apa-apa. Asalkan nasinya lebih sedikit, tapi porsi telurnya lebih banyak," jelas Yani.
Sebab, karbohidrat merupakan zat yang lebih dulu dipecah di dalam tubuh. Jika jumlah karbo lebih banyak, maka karbo lebih dulu dipecah oleh tubuh. "Karena itu banyakin telurnya agar lebih banyak protein yang dipecah dulu jadi glukosa oleh tubuh," paparnya.
Rumusnya adalah dengan membagi tiga bagian setiap piring saat makan. Di dalam tumpeng gizi seimbang ada 4 pilar, yaitu makan bervariasi, aktivitas fisik, menjaga kebersihan dan lingkungan, serta mempertahankan berat badan ideal.
Dalam piring makan bagilah piring menjadi 3 bagian, 1/3 untuk makanan pokok, 1/3 untuk sayuran, 1/3 di bagi dua untuk lauk dan buah. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: