Disuntik Vaksin Anti-Difteri, Puluhan Siswa SMA Berontak


SURABAYA - Dinkes Provinsi Jatim dan UNICEF menyuntik vaksin difteri pada 1.200 siswa SMA St. Louis di Kota Pahlawan tersebut.

Ini adalah untuk upaya menuntaskan target Outbreak Response Immunization (ORI) sebanyak 11 juta anak.

Penyuntikan ini ternyata membuat sejumlah pelajar ketakutan. Salah satunya, Cheryl, siswi kelas 11.

Siswi ini terus menangis dan berontak saat hendak disuntik vaksin difteri.

Bahkan, bujukan teman-temannya tak mampu membuat Cheryl berhenti menangis.

Tak hanya Cheryl, temannya Virgy juga ikut berteriak histeris saat disuntik vaksin difteri.

Cheryl dan Virgy hanya sebagian dari puluhan siswi yang menangis saat disuntik difteri.

Gito Hartono, Kasi Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan, kegiatan di St Louis ini untuk menuntaskan target ORI tersebut.

"Hingga akhir Februari baru 65 persen anak yang telah terimunisasi dan ditargetkan tuntas pada akhir Maret 2018," ujar Gito.

Sejak ditetapkan menjadi kejadian luar biasa, wabah difteri telah merenggut 16 orang dengan 460 temuan.

Di tahun 2018, pemerintah Provinsi Jawa Timur pun menganggarkan hampir Rp 100 miliar untuk memberikan suntikan terhadap 11 juta anak di Jawa Timur.


sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.