M. Nuh Tekankan Pentingnya Pancasila dan NKRI
Ideologi Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi bahasan utama dalam seminar Rabu (10/5) yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).
TNI sering menjadi tumpuan dalam menegakkan dua unsur tersebut. Namun, hal itu tidak cukup. Aplikasi perlu dikembangkan kepada masyarakat luas.
Seminar yang digelar untuk memperingati Hari Pendidikan TNI-AL (Hardikal) tersebut menghadirkan Prof Dr Mohammad Nuh, menteri pendidikan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai narasumber. Ada pula Asisten Operasional Kepala Staf TNI-AL (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI I.N.G. N. Ary Atmaja.
Materi ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI disampaikan Mohammad Nuh. Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu menyatakan, TNI-AL memiliki peran strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui lembaga pendidikannya.
Nuh meyakini bahwa lembaga pendidikan TNI-AL mampu mewujudkan hal tersebut. Mereka bisa mewujudkan produk penunjang alat utama sistem persenjataan yang berkualitas serta membuat inovasi dalam berbagai hal untuk mengantisipasi ancaman, bukan reaksi terhadap ancaman. ’’Dengan dasar itu, saya yakin TNI-AL memiliki prinsip yang kuat untuk memahami ideologi Pancasila serta NKRI,’’ ucapnya.
Sejatinya, memahami dua unsur itu bukan hanya kewajiban anggota TNI-AL. Semua elemen masyarakat wajib memahami dan menerapkan unsur tersebut. Karena itu, seluruh TNI, khususnya TNI-AL, berperan mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Caranya, anggota TNI-AL harus menjaga kewibawaan diri. Penguatan pendidikan merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meneguhkan wibawa tersebut. Dengan begitu, TNI-AL mampu mewujudkan konsep pendidikan yang berkualitas dengan didasari Pancasila dan NKRI.
Ary Atmaja pun sepakat dengan materi yang disampaikan Nuh. Menurut dia, keutuhan NKRI dan pemahaman terhadap ideologi Pancasila adalah hal utama. Pemahaman ideologi yang kuat akan membawa bangsa pada satu tatanan yang rasional. ’’Kami sepakat dengan pemahaman tersebut,’’ ujarnya.
Karena itu, peringatan Hardikal harus ditandai dengan peningkatan kualitas lembaga pendidikan di lingkungan TNI-AL. Evaluasi dari tahun ke tahun perlu dilakukan agar muncul tatanan yang baik dan berideologi.
Hardikal diperingati setiap 12 Mei. Banyak rangkaian yang digelar lembaga pendidikan TNI-AL pada peringatan tahun ini. Sebelumnya, Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI-AL melaksanakan jalan sehat dan lomba masak bagi siswa dan perwira TNI-AL. Kemarin giliran STTAL yang menggelar seminar untuk memperingati momen tersebut. (riq/c18/oni)
SUMBER :jawapos.com
TNI sering menjadi tumpuan dalam menegakkan dua unsur tersebut. Namun, hal itu tidak cukup. Aplikasi perlu dikembangkan kepada masyarakat luas.
Seminar yang digelar untuk memperingati Hari Pendidikan TNI-AL (Hardikal) tersebut menghadirkan Prof Dr Mohammad Nuh, menteri pendidikan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai narasumber. Ada pula Asisten Operasional Kepala Staf TNI-AL (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI I.N.G. N. Ary Atmaja.
Materi ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI disampaikan Mohammad Nuh. Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu menyatakan, TNI-AL memiliki peran strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui lembaga pendidikannya.
Nuh meyakini bahwa lembaga pendidikan TNI-AL mampu mewujudkan hal tersebut. Mereka bisa mewujudkan produk penunjang alat utama sistem persenjataan yang berkualitas serta membuat inovasi dalam berbagai hal untuk mengantisipasi ancaman, bukan reaksi terhadap ancaman. ’’Dengan dasar itu, saya yakin TNI-AL memiliki prinsip yang kuat untuk memahami ideologi Pancasila serta NKRI,’’ ucapnya.
Sejatinya, memahami dua unsur itu bukan hanya kewajiban anggota TNI-AL. Semua elemen masyarakat wajib memahami dan menerapkan unsur tersebut. Karena itu, seluruh TNI, khususnya TNI-AL, berperan mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Caranya, anggota TNI-AL harus menjaga kewibawaan diri. Penguatan pendidikan merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meneguhkan wibawa tersebut. Dengan begitu, TNI-AL mampu mewujudkan konsep pendidikan yang berkualitas dengan didasari Pancasila dan NKRI.
Ary Atmaja pun sepakat dengan materi yang disampaikan Nuh. Menurut dia, keutuhan NKRI dan pemahaman terhadap ideologi Pancasila adalah hal utama. Pemahaman ideologi yang kuat akan membawa bangsa pada satu tatanan yang rasional. ’’Kami sepakat dengan pemahaman tersebut,’’ ujarnya.
Karena itu, peringatan Hardikal harus ditandai dengan peningkatan kualitas lembaga pendidikan di lingkungan TNI-AL. Evaluasi dari tahun ke tahun perlu dilakukan agar muncul tatanan yang baik dan berideologi.
Hardikal diperingati setiap 12 Mei. Banyak rangkaian yang digelar lembaga pendidikan TNI-AL pada peringatan tahun ini. Sebelumnya, Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI-AL melaksanakan jalan sehat dan lomba masak bagi siswa dan perwira TNI-AL. Kemarin giliran STTAL yang menggelar seminar untuk memperingati momen tersebut. (riq/c18/oni)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: