Unjuk Kreativitas lewat Komik
Acungkan jempol Anda untuk para siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya ini. Meski baru duduk di kelas VI, mereka mampu membukukan karyanya. Para siswa tersebut adalah Freya Syauqila, Syifa Najla Rachma, dan Kalinda Adi Anjani.
Ketiganya membuat buku dengan karakter atau ciri khasnya masing-masing. Bentuknya komik bergambar dan berbahasa Inggris. Freya membuat buku berjudul Becoming Famous. Syifa membuat buku berjudul Stop the Bullying. Adapun Kalin, sapaan Kalinda, membuat dua buku yang berjudul Circletine dan Treasure Chest.
Freya menyatakan suka menggambar. Siswa yang pintar berbahasa Inggris itu terinspirasi tokoh film kartun yang disukai, yakni Smurf. ’’Ingin aja gambar komik supaya tidak bosan,’’ ujarnya. Becoming Famous, buku karyanya, mengajak anak-anak supaya tidak minder meski memiliki beraneka kekurangan.
Untuk diketahui, tiga siswa itu merupakan siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16. Mar'atus Sholihah, guru kelas VI, menyatakan bahwa terwujudnya buku itu bermula dari tugas saat di kelas V. Para siswa diajak membuat cerpen. Potensi para siswa terus diasah dan berlanjut. ’’Terutama tiga siswa ini yang membuat komik,’’ tuturnya.
Waka Kurikulum Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Suyono mengatakan, pihak sekolah memfasilitasi potensi mereka. Komik-komik karya siswa itu mulanya berupa lembaran-lembaran kertas. Ada sekitar 600 halaman yang terkumpul. Oleh pihak sekolah, lembaran-lembaran tersebut lantas diedit. ’’Sekolah memfasilitasi editing dan cetak,’’ katanya.
Kalin, misalnya. Suyono menuturkan, ada 500 halaman komik yang sudah terjilid. Yang belum terjilid dalam dua bulan terakhir mencapai 200 halaman. Sementara itu, lembaran-lembaran komik Freya dan Syifa sudah terjilid 70–80 halaman.
Setiap buku merupakan kumpulan cerita komik. Masing-masing buku setidaknya terdapat 7–15 judul cerita. Setiap cerita mencapai 10–15 halaman. Pihak sekolah ikut membantu dengan melakukan scaning gambar maupun memfoto gambar. Dialog-dialog yang kurang pas juga disempurnakan. Lalu, dipilih satu judul untuk cover buku. ’’Pengambilan judulnya dipilih yang unik,’’ jelasnya.
Suyono mengakui, kemampuan bahasa Inggris mereka cukup baik. Sebab, ketiganya terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris ketika di rumah. Mereka juga gemar membaca komik maupun menonton film berbahasa Inggris. ’’Siswanya memang jago,’’ tambahnya.
Komik karya Syifa, Kalin, dan Freya dicetak terbatas dan masih untuk kalangan sendiri. Yakni, dibuat untuk koleksi perpustakaan sekolah. ’’Sekolah juga sedang membuat penerbitan sendiri, masih proses,’’ ucapnya. Suyono berharap kreativitas dan potensi para siswa bisa terus terasah serta terwadahi. ’’Siswa makin kreatif, bisa menulis, berkarya, sekolah bisa memfasilitasi,’’ paparnya. (puj/c15/nda)
SUMBER :jawapos.com
Ketiganya membuat buku dengan karakter atau ciri khasnya masing-masing. Bentuknya komik bergambar dan berbahasa Inggris. Freya membuat buku berjudul Becoming Famous. Syifa membuat buku berjudul Stop the Bullying. Adapun Kalin, sapaan Kalinda, membuat dua buku yang berjudul Circletine dan Treasure Chest.
Freya menyatakan suka menggambar. Siswa yang pintar berbahasa Inggris itu terinspirasi tokoh film kartun yang disukai, yakni Smurf. ’’Ingin aja gambar komik supaya tidak bosan,’’ ujarnya. Becoming Famous, buku karyanya, mengajak anak-anak supaya tidak minder meski memiliki beraneka kekurangan.
Untuk diketahui, tiga siswa itu merupakan siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16. Mar'atus Sholihah, guru kelas VI, menyatakan bahwa terwujudnya buku itu bermula dari tugas saat di kelas V. Para siswa diajak membuat cerpen. Potensi para siswa terus diasah dan berlanjut. ’’Terutama tiga siswa ini yang membuat komik,’’ tuturnya.
Waka Kurikulum Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Suyono mengatakan, pihak sekolah memfasilitasi potensi mereka. Komik-komik karya siswa itu mulanya berupa lembaran-lembaran kertas. Ada sekitar 600 halaman yang terkumpul. Oleh pihak sekolah, lembaran-lembaran tersebut lantas diedit. ’’Sekolah memfasilitasi editing dan cetak,’’ katanya.
Kalin, misalnya. Suyono menuturkan, ada 500 halaman komik yang sudah terjilid. Yang belum terjilid dalam dua bulan terakhir mencapai 200 halaman. Sementara itu, lembaran-lembaran komik Freya dan Syifa sudah terjilid 70–80 halaman.
Setiap buku merupakan kumpulan cerita komik. Masing-masing buku setidaknya terdapat 7–15 judul cerita. Setiap cerita mencapai 10–15 halaman. Pihak sekolah ikut membantu dengan melakukan scaning gambar maupun memfoto gambar. Dialog-dialog yang kurang pas juga disempurnakan. Lalu, dipilih satu judul untuk cover buku. ’’Pengambilan judulnya dipilih yang unik,’’ jelasnya.
Suyono mengakui, kemampuan bahasa Inggris mereka cukup baik. Sebab, ketiganya terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris ketika di rumah. Mereka juga gemar membaca komik maupun menonton film berbahasa Inggris. ’’Siswanya memang jago,’’ tambahnya.
Komik karya Syifa, Kalin, dan Freya dicetak terbatas dan masih untuk kalangan sendiri. Yakni, dibuat untuk koleksi perpustakaan sekolah. ’’Sekolah juga sedang membuat penerbitan sendiri, masih proses,’’ ucapnya. Suyono berharap kreativitas dan potensi para siswa bisa terus terasah serta terwadahi. ’’Siswa makin kreatif, bisa menulis, berkarya, sekolah bisa memfasilitasi,’’ paparnya. (puj/c15/nda)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: