Mahasiswa Indonesia Ukir Prestasi di Madinah
Nama Indonesia kembali harum di seantero Universitas Islam Madinah. Abdurrahim bin Syamsuri, mahasiswa Fakultas Alquran dan Studi Islam asal Indonesia berhasil menjadi juara pertama dalam ajang Musabaqoh Tahfidz Piala Rektor Universitas Islam Madinah cabang 30 juz.
Sebelumnya, Abdurrahim berhasil menyisihkan delapan peserta lain di seleksi kedua, Senin (8/5). Setelah sebelumnya dia menyisihkan peserta lebih banyak di seleksi pertama pada 18-19 April lalu.
Dalam acara penutupan yang berlangsung di Auditorium Syaikh Muhammad bin Ibrahim UIM, Senin (8/5) malam, Abdurrahim dinobatkan sebagai juara pertama cabang 30 juz. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh rektor Universitas Islam Madinah Dr Hatim Al-Marzuki.
’’Kali ini saya memamng optimis dapat juara tapi tidak juara 1 mengingat ketatnya persaingan di antara peserta. Untungnya jarak waktu yang lumayan lama antara pendaftaran, kemudian seleksi pertama dan kedua, sehingga saya bisa mempersiapkan diri dengan baik,’’
Abdurrahim bin Syamsuri merupakan pemuda Kampoeng Santri, Bantul, Jogjakarta. Sejak kecil dirinya sudah digembleng dengan hafalan Alquran oleh orang tuanya Ustadz Syamsuri yang merupakan seorang hafidz dan pengajar Alquran di Pondok Pesantren Jamilurrahman, Bantul.
Anak pertama dari lima bersaudara ini menyelesaikan hafalannya di umur 13 tahun. Semenjak kelulusannya dari Salafiyah 'Ula Jamilurrahman, dia menekuni ilmu qiro'at di bawah bimbingan Syaikh Abdul Karim Al-Jazairi selama empat tahun lebih. Selama kurun waktu itu, dia berhasil mendapatkan ijazah tujuh qiro'at.
Dengan umur yang masih sangat muda, pemuda kelahiran 1996 ini pernah menjuarai berbagai kejuaraan tahfidz baik di tingkat nasional maupun internasional. Musabaqoh Hasyimiyyah Li Tahfidzil Qur'an ke-23 di Yordania merupakan kejuaraan terakhir yang pernah dia ikuti di 2015 lalu. (ina)
SUMBER :jawapos.com
Sebelumnya, Abdurrahim berhasil menyisihkan delapan peserta lain di seleksi kedua, Senin (8/5). Setelah sebelumnya dia menyisihkan peserta lebih banyak di seleksi pertama pada 18-19 April lalu.
Dalam acara penutupan yang berlangsung di Auditorium Syaikh Muhammad bin Ibrahim UIM, Senin (8/5) malam, Abdurrahim dinobatkan sebagai juara pertama cabang 30 juz. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh rektor Universitas Islam Madinah Dr Hatim Al-Marzuki.
’’Kali ini saya memamng optimis dapat juara tapi tidak juara 1 mengingat ketatnya persaingan di antara peserta. Untungnya jarak waktu yang lumayan lama antara pendaftaran, kemudian seleksi pertama dan kedua, sehingga saya bisa mempersiapkan diri dengan baik,’’
Abdurrahim bin Syamsuri merupakan pemuda Kampoeng Santri, Bantul, Jogjakarta. Sejak kecil dirinya sudah digembleng dengan hafalan Alquran oleh orang tuanya Ustadz Syamsuri yang merupakan seorang hafidz dan pengajar Alquran di Pondok Pesantren Jamilurrahman, Bantul.
Anak pertama dari lima bersaudara ini menyelesaikan hafalannya di umur 13 tahun. Semenjak kelulusannya dari Salafiyah 'Ula Jamilurrahman, dia menekuni ilmu qiro'at di bawah bimbingan Syaikh Abdul Karim Al-Jazairi selama empat tahun lebih. Selama kurun waktu itu, dia berhasil mendapatkan ijazah tujuh qiro'at.
Dengan umur yang masih sangat muda, pemuda kelahiran 1996 ini pernah menjuarai berbagai kejuaraan tahfidz baik di tingkat nasional maupun internasional. Musabaqoh Hasyimiyyah Li Tahfidzil Qur'an ke-23 di Yordania merupakan kejuaraan terakhir yang pernah dia ikuti di 2015 lalu. (ina)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: