Pentingnya Backup Data Agar Tak Diserang Virus Wannacry
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (ID-SIRTII) mengimbau setiap perkantoran untuk mewaspadai ancaman penyebaran virus Ransomware "Wannacry".
Langkahnya dapat dilakukan dengan cara, setiap PC, komputer personal dan komputer jinjing agar tidak dihubungkan ke LAN dan internet dulu. Masyarakat diminta terlebih dahulu melakukan backup data penting.
Masyarakat diminta untuk memastikan software antivirus sudah diupdate serta security patch yang disarankan oleh microsoft sudah dilakukan terlebih dahulu.
Hal itu membuat perkantoran khawatir, apalagi sebelumnya jaringan sistem RS Dharmais terkena serangan virus. Serangan itu membuat pelayanan jadi terganggu.
Pakar Pakar IT Security Universitas Indonesia (UI) Setiadi Yazid menjelaskan, Ransomware ini memanfaatkan kelemahan dari protokol SMB versi 1 yang sebetulnya memang sudah disarankan untuk tidak dipakai lagi. Protokol ini berguna untuk berbagi file (file sharing) melalui jaringan.
"Sudah sejak awal tahun US-CERT menganjurkan agar protokol ini tidak dipakai lagi. Sistim operasi Windows masih mengaktifkan protokol ini untuk menjaga kompatibilitas dengan sistim sistim lama," paparnya kepada JawaPos.com, Senin (15/5).
Ketua Laboratorium Network, Architecture and High Performance Computing, Fakultas Ilmu Komputer UI menambahkan, dengan menonaktifkan SMBv1, maka praktis ransomware ini tidak akan dapat menyerang komputer melalui jaringan.
Hal yang sama juga dapat dicapai dengan menutup atau mematikan port yang biasa dipakai oleh SMB yaitu port 445 dan 137, 138, 139. "Sebelumnya dianjurkan juga untuk melakukan backup terhadap data yang dianggap penting. Ini adalah langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi banyak serangan siber," ungkapnya.
Menurut Setiadi, jika seseorang memiliki backup, maka serangan apapun yang menyerang, sistem dapat dengan segera dipulihkan kembali.
Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan melakukan update atau patching secara teratur. "Maka ini akan menjaga kita dari serangan serangan yang lain yang tentu masih akan berdatangan," jelasnya. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Langkahnya dapat dilakukan dengan cara, setiap PC, komputer personal dan komputer jinjing agar tidak dihubungkan ke LAN dan internet dulu. Masyarakat diminta terlebih dahulu melakukan backup data penting.
Masyarakat diminta untuk memastikan software antivirus sudah diupdate serta security patch yang disarankan oleh microsoft sudah dilakukan terlebih dahulu.
Hal itu membuat perkantoran khawatir, apalagi sebelumnya jaringan sistem RS Dharmais terkena serangan virus. Serangan itu membuat pelayanan jadi terganggu.
Pakar Pakar IT Security Universitas Indonesia (UI) Setiadi Yazid menjelaskan, Ransomware ini memanfaatkan kelemahan dari protokol SMB versi 1 yang sebetulnya memang sudah disarankan untuk tidak dipakai lagi. Protokol ini berguna untuk berbagi file (file sharing) melalui jaringan.
"Sudah sejak awal tahun US-CERT menganjurkan agar protokol ini tidak dipakai lagi. Sistim operasi Windows masih mengaktifkan protokol ini untuk menjaga kompatibilitas dengan sistim sistim lama," paparnya kepada JawaPos.com, Senin (15/5).
Ketua Laboratorium Network, Architecture and High Performance Computing, Fakultas Ilmu Komputer UI menambahkan, dengan menonaktifkan SMBv1, maka praktis ransomware ini tidak akan dapat menyerang komputer melalui jaringan.
Hal yang sama juga dapat dicapai dengan menutup atau mematikan port yang biasa dipakai oleh SMB yaitu port 445 dan 137, 138, 139. "Sebelumnya dianjurkan juga untuk melakukan backup terhadap data yang dianggap penting. Ini adalah langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi banyak serangan siber," ungkapnya.
Menurut Setiadi, jika seseorang memiliki backup, maka serangan apapun yang menyerang, sistem dapat dengan segera dipulihkan kembali.
Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan melakukan update atau patching secara teratur. "Maka ini akan menjaga kita dari serangan serangan yang lain yang tentu masih akan berdatangan," jelasnya. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: