Terapkan E-Sorogan untuk Perkuliahan
Perkembangan teknologi informasi diterapkan di segala lini. Di dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi itu, misalnya, diterapkan pada ujian berbasis komputer. Juga sistem pembelajaran yang mengurangi penggunaan kertas.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mulai mengurangi penggunaan kertas dalam sistem perkuliahan dengan meluncurkan electronic sorogan (e-sorogan), Minggu (14/5). Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Muhammad Nuh menyatakan, e-sorogan merupakan bagian dari perkembangan teknologi di dunia pendidikan. ’’Sebenarnya kita sudah terlambat. Seharusnya 2014. Tapi, karena kita baru lahir, ya, tidak ada salahnya kita terapkan sekarang,’’ ujar Nuh di sela-sela Jalan Santai Dies Natalis Ke-4 Unusa kemarin.
Sorogan yang dimaksud adalah sistem pembelajaran yang banyak dilakukan di kalangan pondok pesantren. Para santri biasanya menyodorkan hasil pembelajaran kepada sang kiai untuk dikoreksi. Nah, Unusa sebagai kampus NU mencoba untuk melestarikan tradisi tersebut dengan cara yang lebih modern.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengungkapkan, dalam menerapkan e-sorogan, Unusa bekerja sama dengan Samsung untuk empat hal. Yaitu, pengadaan, penyiapan sistem, pelatihan, serta pemanfaatan jaringan. ’’Melatih dan meng-upgrade pengetahuan teknologi terbaru untuk dosen dan karyawan,’’ terangnya.
Sebagai langkah awal, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unusa akan menjadi pilot project. Ke depan, seluruh mahasiswa juga akan mendapatkannya secara cuma-cuma.
Menurut Nuh, FK dipilih sebagai proyek percontohan lantaran jumlah mahasiswanya relatif stabil. ’’FK tidak boleh ketinggalan teknologi. Ilmu kedokteran terus berkembang. Kita tidak ingin ketinggalan,’’ jelasnya.
Rektor Unusa Achmad Jazidie berharap, sistem tersebut bisa memudahkan proses perkuliahan. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa buku tebal. Sebab, semua mata kuliah telah terangkum menjadi satu pada tab tersebut. Bahkan, menulis dan berbicara sudah secara otomatis terekam dan tersimpan.
Agar tab tersebut hanya digunakan untuk perkuliahan dan tidak disalahgunakan, Unusa akan menerapkan sistem wilayah dan sistem timer. Jika menggunakan wilayah, pada radius tertentu tablet bisa digunakan untuk perkulian. Jika menggunakan sistem timer, dalam jangka waktu tertentu hanya bisa digunakan untuk perkuliahan. (puj/c4/jan)
SUMBER :jawapos.com
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mulai mengurangi penggunaan kertas dalam sistem perkuliahan dengan meluncurkan electronic sorogan (e-sorogan), Minggu (14/5). Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Muhammad Nuh menyatakan, e-sorogan merupakan bagian dari perkembangan teknologi di dunia pendidikan. ’’Sebenarnya kita sudah terlambat. Seharusnya 2014. Tapi, karena kita baru lahir, ya, tidak ada salahnya kita terapkan sekarang,’’ ujar Nuh di sela-sela Jalan Santai Dies Natalis Ke-4 Unusa kemarin.
Sorogan yang dimaksud adalah sistem pembelajaran yang banyak dilakukan di kalangan pondok pesantren. Para santri biasanya menyodorkan hasil pembelajaran kepada sang kiai untuk dikoreksi. Nah, Unusa sebagai kampus NU mencoba untuk melestarikan tradisi tersebut dengan cara yang lebih modern.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengungkapkan, dalam menerapkan e-sorogan, Unusa bekerja sama dengan Samsung untuk empat hal. Yaitu, pengadaan, penyiapan sistem, pelatihan, serta pemanfaatan jaringan. ’’Melatih dan meng-upgrade pengetahuan teknologi terbaru untuk dosen dan karyawan,’’ terangnya.
Sebagai langkah awal, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unusa akan menjadi pilot project. Ke depan, seluruh mahasiswa juga akan mendapatkannya secara cuma-cuma.
Menurut Nuh, FK dipilih sebagai proyek percontohan lantaran jumlah mahasiswanya relatif stabil. ’’FK tidak boleh ketinggalan teknologi. Ilmu kedokteran terus berkembang. Kita tidak ingin ketinggalan,’’ jelasnya.
Rektor Unusa Achmad Jazidie berharap, sistem tersebut bisa memudahkan proses perkuliahan. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa buku tebal. Sebab, semua mata kuliah telah terangkum menjadi satu pada tab tersebut. Bahkan, menulis dan berbicara sudah secara otomatis terekam dan tersimpan.
Agar tab tersebut hanya digunakan untuk perkuliahan dan tidak disalahgunakan, Unusa akan menerapkan sistem wilayah dan sistem timer. Jika menggunakan wilayah, pada radius tertentu tablet bisa digunakan untuk perkulian. Jika menggunakan sistem timer, dalam jangka waktu tertentu hanya bisa digunakan untuk perkuliahan. (puj/c4/jan)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: