Ahli Gizi Ungkap Rahasia Diet Kenyang Dewi Hughes
Banyak kaum hawa kagum dengan usaha presenter Desak Made Hugheshia Dewi atau yang lebih akrab dengan sapaan Hughes. Hughes mampu menurunkan berat badannya hingga 75 kilogram dengan kampanyenya #DietKenyang. Hughes lebih memilih sayuran, kacang-kacangan dan buah. Buah pun wajib buah lokal karena tidak mengandung pengawet. Lalu, bagaimana sebetulnya pola diet Hughes dari pandangan ahli gizi?
Nutrisionis atau Ahli Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Triyani Kresnawan menjelaskan cara diet yang dilakukan Hughes memang efektif bagi siapa saja yang ingin kurus. Dampaknya, kata dia, bobot tubuh bisa lebih cepat turun secara signifikan.
"Apa yang dilakukan Hughes memang efektif untuk menurunkan berat badan. Dampak positifnya berat badan cepat turun," papar Tri kepada JawaPos.com, Minggu (14/5).
Namun, kata Tri, ternyata pola diet ini memiliki dampak negatif jika dilakukan dalam jangka panjang. Sebab pola makan dengan gizi tidak seimbang maka bisa menyebabkan kurang protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan mikro nutrien lain. Dampaknya bisa menyebabkan anemia, daya tahan tubuh menurun, lemas, dan lainnya.
"Jadi enggak bisa diet ini sampai jangka panjang. Tidak dianjurkan," tegas Tri.
Supaya diet tidak lemas, maka diet kenyang ala Hughes bisa tetap dilanjutkan dengan makan nasi jagung atau kentang atau umbi-umbian sebagai pengganti nasi. Namun tetap ada protein seperti telur, ikan, ayam, tempe, tahu, telur, kacang-kacangan. Porsi sayur dan buah tetap banyak.
"Susu skim bisa juga sebagai pengganti protein. Jangan lupa kebutuhan karbohidrat minimal 130 gram per hari untuk diet. Supaya memenuhi glukosa yang dibutuhkan tubuh termasuk otak kita butuh gula juga lho," papar Tri.
Saat ditanya kemungkinan diet Hughes diterapkan pada anak-anak obestitas, Tri menegaskan diet tersebut tidak cocok bagi anak-anak. Anak akan merasa tidak nyaman dengan pola makan yang dibatasi dalam diet tersebut.
"Diet Hughes belum tentu bisa diterapkan ke anak-anak obesitas karena anak-abak bisa kelaparan dan menjadi tidak nyaman," tandasnya. (cr1/JPG)
Nutrisionis atau Ahli Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Triyani Kresnawan menjelaskan cara diet yang dilakukan Hughes memang efektif bagi siapa saja yang ingin kurus. Dampaknya, kata dia, bobot tubuh bisa lebih cepat turun secara signifikan.
"Apa yang dilakukan Hughes memang efektif untuk menurunkan berat badan. Dampak positifnya berat badan cepat turun," papar Tri kepada JawaPos.com, Minggu (14/5).
Namun, kata Tri, ternyata pola diet ini memiliki dampak negatif jika dilakukan dalam jangka panjang. Sebab pola makan dengan gizi tidak seimbang maka bisa menyebabkan kurang protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan mikro nutrien lain. Dampaknya bisa menyebabkan anemia, daya tahan tubuh menurun, lemas, dan lainnya.
"Jadi enggak bisa diet ini sampai jangka panjang. Tidak dianjurkan," tegas Tri.
Supaya diet tidak lemas, maka diet kenyang ala Hughes bisa tetap dilanjutkan dengan makan nasi jagung atau kentang atau umbi-umbian sebagai pengganti nasi. Namun tetap ada protein seperti telur, ikan, ayam, tempe, tahu, telur, kacang-kacangan. Porsi sayur dan buah tetap banyak.
"Susu skim bisa juga sebagai pengganti protein. Jangan lupa kebutuhan karbohidrat minimal 130 gram per hari untuk diet. Supaya memenuhi glukosa yang dibutuhkan tubuh termasuk otak kita butuh gula juga lho," papar Tri.
Saat ditanya kemungkinan diet Hughes diterapkan pada anak-anak obestitas, Tri menegaskan diet tersebut tidak cocok bagi anak-anak. Anak akan merasa tidak nyaman dengan pola makan yang dibatasi dalam diet tersebut.
"Diet Hughes belum tentu bisa diterapkan ke anak-anak obesitas karena anak-abak bisa kelaparan dan menjadi tidak nyaman," tandasnya. (cr1/JPG)
SUMBER : jawapos.com
Tidak ada komentar: