Murid KB-TK Buah Hati Belajar Teknologi dan Bahasa Inggris

Teknologi dan bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Dua hal itu bisa dikenalkan sejak dini. KB-TK Buah Hati, misalnya. Lembaga tersebut mempraktikkannya bersama anak didik dengan cara menyenangkan.

SUASANA khas hutan terasa sejak memasuki lift gedung KB-TK Buah Hati. Ranting pohon dan daun-daun menghiasi seluruh permukaannya. Ada gambar-gambar hewan yang digantung di langit-langitnya.

Lantai 5 adalah tujuan lift itu. Di sana, ada auditorium yang telah dihias dengan tema sama. Hari itu memang spesial. Anak-anak mengenakan kostum binatang untuk belajar mengenal isi hutan. ”Tahun ini memang kami buat temanya jungle,” ungkap Kepala KB-TK Buah Hati Dhiana Megawati.
Event tahunan itu sebenarnya merupakan momen untuk pembelajaran teknologi dan bahasa Inggris. Setiap tahun ditentukan tema yang berbeda. Ada sirkus, bajak laut, buah-buahan, dan taman.

Kegiatan tersebut diawali dengan fashion show. Setiap siswa bergiliran tampil berjalan di catwalk dengan kostum binatang. Tujuan kegiatan tersebut adalah melatih kepercayaan diri anak. Setelah itu, mereka memperkenalkan diri masing-masing.

”Hello, my name is Audrey. I will tell you a story about jungle. One of them is lion,” ujar Audrey Kay Lukito yang mengenakan kostum singa. Setelah itu, disusul teman-temannya yang lain.

Tak sebatas perkenalan dalam bahasa Inggris, para siswa juga menampilkan pertunjukan. Ada puppet show, spelling bee, pameran karya film, dan memainkan alat musik dengan tablet.

Seluruh kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bahasa Inggris. Termasuk percakapan dalam puppet show dan film. Begitu pula musik. Mereka bernyanyi dalam bahasa Inggris. Lomba spelling bee berlangsung seru. Mereka harus menebak ejaan kata dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, pembelajaran teknologi dilakukan dengan memberi anak-anak tugas membuat film dan musik sederhana. Mereka menggunakan aplikasi yang sudah ada pada tablet masing-masing. Mereka tinggal memainkan sesuai arahan petunjuk yang benar. ”Jadi, gadget tidak dipakai untuk mainan saja. Mereka bisa menghasilkan karya dengan gadget,” jelas Dhiana.

Sebelum tampil, mereka melakukan persiapan selama sebulan. Anak-anak diajari cara membuat film dan musik. Mereka berlatih berbicara dalam bahasa Inggris. Guru terus memantau perkembangan anak dan memberikan laporan kepada orang tua. ”Di rumah mereka berlatih dengan orang tua,” katanya.

Sementara itu, kostum hewan berguna untuk mengenalkan jenis binatang yang ada di hutan. Ada yang memakai kostum harimau, zebra, jerapah, kelinci, hingga burung. Harapannya, anak-anak bisa membedakan jenis dan nama hewan dengan hanya mengingat kostum yang dipakai temannya. Juga, memahami karakter hewan yang diperankannya.

Chloe Gabrielle, siswa TK A, mengenakan kostum harimau. Saat ditanya tentang ciri-ciri harimau, dia menjawab tangkas. ”Tiger warnanya black dan orange. Tiger makan daging,” ujarnya polos. Chloe juga bisa menirukan suara harimau. ”Roaarr,” erangnya.

Penampilan para murid tidak hanya disaksikan para guru. Ada juga orang tua dan keluarga. Kegiatan tahunan itu memang sengaja diselenggarakan pada akhir April. Sebab, saat itu sudah mendekati kenaikan kelas. Dengan diadakannya acara tersebut, orang tua bisa mengetahui sejauh mana pelajaran mampu diserap anaknya. (ant/c7/nda)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.