Ketika Anak Mengalami Penurunan Fungsi Penglihatan

Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak membutuhkan fisik dan psikis yang kuat. Termasuk dengan mata yang membantu anak-anak melihat banyak pembelajaran. Sayangnya, tanpa diketahui orang tua, banyak anak yang menderita kelainan refraksi. Akibatnya, kemampuan melihatnya pun menurun.

Menurut spesialis mata dr Sawitri Boengas SpM, Seorang anak yang mempunyai masalah pada mata, misalnya mata minus, masih cenderung datang terlambat. Bahkan datang saat sudah komplikasi menjadi amblyopia. Amblyopia disebut juga dengan mata malas atau penurunan fungsi penglihatan.

Saat datang ke dokter, orang tua seringkali mengaku mengetahui anaknya mempunyai kelainan refraksi dari skrining yang ada di sekolah. Asumsinya, anak tersebut sudah mempunyai kelainan refraksi sejak lama. Hanya saja, seorang anak memang tidak pernah mengeluh.

Perlu diketahui, anak-anak belum mengetahui wujud penglihatan yang jelas. Apalagi untuk yang menderita kelainan refraksi sedari lahir. Maka menurut si kecil, apa yang mereka lihat saat itulah wujud dunia yang sebenarnya. ’’Mereka tidak akan tau mata mereka kelainan. Jadi memang orang tua dan guru yang harus peka,’’ ulasnya.

Secara singkat, Sawitri memaparkan, bila seorang anak mempunyai kelainan refraksi dan tidak mendapatkan alat bantuan yakni kacamata. Otomatis mata akan bekerja lebih keras. Bila dibiarkan terus menerus, daya penglihatan akan terus menurun dan terjadi amblyopia atau mata malas tersebut.

Mirisnya, bila sudah amblyopia, meski diberi kacamata, penglihatan anak tidak bisa menjadi 100 persen. Sehingga dibutuhkan terapi yang lebih kompleks dan mahal untuk membantu kemampuan penglihatan kembali.

Satu hal yang tidak kalah penting, supaya orang tua tidak memarahi anak. Sebab, Sawitri melihat ketika sang anak didiagnosa kelainan refraksi, orang tua malah memarahi sang anak. ’’Anak jangan malah disalahkan, mereka tidak tau apa-apa,’’ imbuhnya. (ina)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.