Penuaan Picu Kegemukan
Banyak yang beranggapan, kenaikan bobot seiring dengan bertambahnya usia adalah normal. Ungkapan itu dikuatkan dengan hasil studi terbaru tim Laboratorium Riset Obesitas dan Penuaan di Institut Jantung, Paru, dan Darah Nasional Amerika Serikat. Pertambahan bobot di usia tua tidak dipengaruhi latihan fisik yang kurang atau pilihan makanan yang sehat. Namun, dipicu aktivitas enzim dalam tubuh.
Kepala tim riset dr Jay Chung menyatakan, perubahan molekul selama proses penuaan memengaruhi produksi DNA-dependent protein kinase (DNA-PK). ’’Studi yang kami lakukan menunjukkan bahwa DNA-PK adalah salah satu pendorong penurunan metabolisme dan kebugaran yang terjadi dalam proses penuaan. Ini yang membuat seorang lanjut usia sulit tetap kurus,” kata Chung dalam jurnal Cell Metabolism edisi Mei 2017 sebagaimana dikutip FOX News.
Dalam penelitiannya, Chung mengungkapkan, rata-rata penduduk Amerika Serikat mengalami kenaikan berat badan hingga 30 pounds (13,6 kg) di usia 20–50 tahun. ’’Padahal, selama periode ini, porsi makanan mereka tidak terlalu besar,’’ tegasnya. Dalam riset tersebut, para peneliti melakukan observasi terhadap responden yang menjalani diet tinggi lemak.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang mendapat terapi obat untuk menekan produksi DNA-PK dan kelompok yang tidak mendapat terapi. ’’Hasilnya, kelompok dengan terapi obat mengalami peningkatan jumlah produksi mitokondria (bagian sel yang berfungsi mengubah nutrisi menjadi energi). Tingkat aktivitas fisiknya juga naik,’’ papar Chung.
Meski demikian, tim riset yang berpusat di Maryland itu menegaskan, kalangan dewasa dan manula wajib menjalani pola hidup sehat. ’’Makan makanan bergizi seimbang dan latihan fisik wajib dilakukan untuk menghindari obesitas,’’ ucapnya. Selain menjaga tubuh tetap ramping, hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit degeneratif muncul lebih awal. (fam/c19/ayi)
SUMBER :jawapos.com
Kepala tim riset dr Jay Chung menyatakan, perubahan molekul selama proses penuaan memengaruhi produksi DNA-dependent protein kinase (DNA-PK). ’’Studi yang kami lakukan menunjukkan bahwa DNA-PK adalah salah satu pendorong penurunan metabolisme dan kebugaran yang terjadi dalam proses penuaan. Ini yang membuat seorang lanjut usia sulit tetap kurus,” kata Chung dalam jurnal Cell Metabolism edisi Mei 2017 sebagaimana dikutip FOX News.
Dalam penelitiannya, Chung mengungkapkan, rata-rata penduduk Amerika Serikat mengalami kenaikan berat badan hingga 30 pounds (13,6 kg) di usia 20–50 tahun. ’’Padahal, selama periode ini, porsi makanan mereka tidak terlalu besar,’’ tegasnya. Dalam riset tersebut, para peneliti melakukan observasi terhadap responden yang menjalani diet tinggi lemak.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang mendapat terapi obat untuk menekan produksi DNA-PK dan kelompok yang tidak mendapat terapi. ’’Hasilnya, kelompok dengan terapi obat mengalami peningkatan jumlah produksi mitokondria (bagian sel yang berfungsi mengubah nutrisi menjadi energi). Tingkat aktivitas fisiknya juga naik,’’ papar Chung.
Meski demikian, tim riset yang berpusat di Maryland itu menegaskan, kalangan dewasa dan manula wajib menjalani pola hidup sehat. ’’Makan makanan bergizi seimbang dan latihan fisik wajib dilakukan untuk menghindari obesitas,’’ ucapnya. Selain menjaga tubuh tetap ramping, hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit degeneratif muncul lebih awal. (fam/c19/ayi)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: