Ini Peran Ayah yang Ideal untuk Keluarga
Sosok ayah yang ideal adalah sebagai pelindung dan pemberi teladan bagi anak. Penelitian menyebutkan bahwa keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak dapat mendukung perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, spiritual, dan moral dibandingkan pada anak yang dibesarkan dalam kondisi fatherless.
Psikolog Phebe Illenia mengatakan, hendaknya ayah turut berperan dalam pengasuhan terhadap anak, bukan hanya ibu saja. Ayah diharapkan dapat mengelola waktu dengan baik dan memaksimalkan kualitas interaksi dengan anak. ’’Satu kekhasan peran ayah dalam keterlibatannya mengasuh anak adalah lewat aktivitas bermain karena ayah cenderung lebih dapat menjadi teman bermain anaknya,’’ papar Phebe.
Hal ini terjadi sejak lahirnya anak hingga masa remaja. Gaya bermain ayah dapat memberikan stimulasi perkembangan dengan cara yang menyenangkan dan mengajarkan pula pentingnya kerjasama kelompok dan kompetisi. Misalnya saat bayi, ayah terlibat dalam merawat anak seperti mengganti popok, memandikan, mengasuh bayi sejak dini. ’’Menginjak balita, lewatkan waktu bersama dengan bermain, membacakan buku, melakukan aktivitas bermain yang menyenangkan seperti kuda-kudaan, pesawat terbang, sembunyi-sembunyian. Saat sudah agak besar, ayah bisa mewarnai bersama, membaca buku, menggunting dan menempel,’’ paparnya.
Pada masa dimana anak mulai bersekolah, ayah bisa terlibat dalam kehidupan sosialnya seperti mengenal nama teman-temannya, dengan siapa anak biasa bergaul, aktivitas apa yang dilakukan di sekolah, dan jadilah pendengar yang baik dengan cara meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak. Seiring bertambahnya usia anak, berikan kebebasan dan kepercayaan pada anak sambil tetap mengontrol pilihan anak. (ina/tia)
SUMBER :jawapos.com
Psikolog Phebe Illenia mengatakan, hendaknya ayah turut berperan dalam pengasuhan terhadap anak, bukan hanya ibu saja. Ayah diharapkan dapat mengelola waktu dengan baik dan memaksimalkan kualitas interaksi dengan anak. ’’Satu kekhasan peran ayah dalam keterlibatannya mengasuh anak adalah lewat aktivitas bermain karena ayah cenderung lebih dapat menjadi teman bermain anaknya,’’ papar Phebe.
Hal ini terjadi sejak lahirnya anak hingga masa remaja. Gaya bermain ayah dapat memberikan stimulasi perkembangan dengan cara yang menyenangkan dan mengajarkan pula pentingnya kerjasama kelompok dan kompetisi. Misalnya saat bayi, ayah terlibat dalam merawat anak seperti mengganti popok, memandikan, mengasuh bayi sejak dini. ’’Menginjak balita, lewatkan waktu bersama dengan bermain, membacakan buku, melakukan aktivitas bermain yang menyenangkan seperti kuda-kudaan, pesawat terbang, sembunyi-sembunyian. Saat sudah agak besar, ayah bisa mewarnai bersama, membaca buku, menggunting dan menempel,’’ paparnya.
Pada masa dimana anak mulai bersekolah, ayah bisa terlibat dalam kehidupan sosialnya seperti mengenal nama teman-temannya, dengan siapa anak biasa bergaul, aktivitas apa yang dilakukan di sekolah, dan jadilah pendengar yang baik dengan cara meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak. Seiring bertambahnya usia anak, berikan kebebasan dan kepercayaan pada anak sambil tetap mengontrol pilihan anak. (ina/tia)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: