Jarum Suntik? Siapa Takut? Atasi dengan Ini
Sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada, orang yang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan jarum suntik. Menurut Prof Andrew Page, hal itu terbilang normal. ’’Secara umum, semua orang pernah mengalami tegang dan ketakutan saat harus disuntik,’’ ucapnya. Meski umum, sekitar 5 persen populasi dunia punya ketakutan irasional dan ekstrem alias fobia jarum suntik.
Profesor sekaligus pengajar di University of Western Australia (UWA) itu menjelaskan, orang-orang yang mengalami fobia tersebut berisiko mengalami serangan panik ketika berhadapan dengan jarum. ’’Mereka bisa histeris, lalu pingsan. Dalam jangka panjang, mereka berpotensi menghindari pemeriksaan medis. Terutama yang melibatkan tes darah,’’ paparnya.
Menurut Page, orang-orang yang mengalami ketakutan tersebut punya respons takut yang unik. ’’Saat takut, biasanya jantung bakal berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Tapi, mereka justru mengalami penurunan tensi dan suplai oksigen ke otak, sehingga mereka pingsan,’’ ungkapnya sebagaimana dikutip ABC News.
Kepala Bidang Epidemiologi Pusat Riset Kesehatan AWU itu menjelaskan, gejala fobia jarum suntik bisa diringankan lewat terapi. ’’Penderita bakal mengamati jarum, mulai sekadar gambar sampai berinteraksi langsung. Target akhirnya, mereka berani mendapat suntikan,’’ tutur Page. Dia memaparkan, dokter umumnya menyarankan penderita fobia melakukan applied tension. Caranya, menegangkan otot besar di tubuh. ’’Dengan cara ini, tekanan darah akan naik dan bisa mencegah pingsan,’’ imbuhnya. (fam/c19/ayi)
SUMBER :jawapos.com
Profesor sekaligus pengajar di University of Western Australia (UWA) itu menjelaskan, orang-orang yang mengalami fobia tersebut berisiko mengalami serangan panik ketika berhadapan dengan jarum. ’’Mereka bisa histeris, lalu pingsan. Dalam jangka panjang, mereka berpotensi menghindari pemeriksaan medis. Terutama yang melibatkan tes darah,’’ paparnya.
Menurut Page, orang-orang yang mengalami ketakutan tersebut punya respons takut yang unik. ’’Saat takut, biasanya jantung bakal berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Tapi, mereka justru mengalami penurunan tensi dan suplai oksigen ke otak, sehingga mereka pingsan,’’ ungkapnya sebagaimana dikutip ABC News.
Kepala Bidang Epidemiologi Pusat Riset Kesehatan AWU itu menjelaskan, gejala fobia jarum suntik bisa diringankan lewat terapi. ’’Penderita bakal mengamati jarum, mulai sekadar gambar sampai berinteraksi langsung. Target akhirnya, mereka berani mendapat suntikan,’’ tutur Page. Dia memaparkan, dokter umumnya menyarankan penderita fobia melakukan applied tension. Caranya, menegangkan otot besar di tubuh. ’’Dengan cara ini, tekanan darah akan naik dan bisa mencegah pingsan,’’ imbuhnya. (fam/c19/ayi)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: