Ini Bahaya Krim Pemutih tanpa Resep Dokter
Masih ada saja orang yang membeli krim pemutih yang dijual bebas di pasaran. Padahal, selain belum tentu cocok, krim pemutih tersebut bisa jadi mengandung merkuri yang berbahaya untuk wajah.
Spesialis kulit dan kelamin RSUD dr Soetomo dr Trisniartami Setyaningrum SpKK mengatakan, cara paling gampang untuk memastikan kandungan krim pemutih aman atau tidak adalah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebab BPOM yang selama ini berwenang menguji krim pemutih yang dijual di pasaran. ’’Kalau sudah teregistrasi BPOM berarti sudah aman, mudahnya seperti itu,’’ ucap Trisni.
Kandungan krim pemutih tentu sulit bila dilihat dengan kasatmata. Perlu uji laboratorium untuk mengecek kandungannya. Kendati demikian, Trisni masih kedatangan pasien-pasien yang mempunyai masalah efek samping krim pemutih yang dikonsumsi secara sembarangan.
Biasanya, mereka datang dengan kulit gatal, merah, kering, dan iritasi. Atau bahkan ada yang terjadi perubahan pigmen yang permanen. ’’Datang-datang, fleknya menjadi gelap, atau warna biru keabuan alias ochronosis,’’ papar Trisni.
Bila sudah komplikasi ke ochronosis, maka bisa dibilang tidak bisa disembuhkan. Semua itu masih efek samping jangka pendek, sebab efek samping jangka panjangnya berbeda lagi.
Krim pemutih yang kandungan merkurinya tinggi, bila dikonsumsi dalam waktu panjang bakal membuat gangguan ginjal, janin, dan menyebakan kanker. ’’Obat atau krim bisa diserap pembuluh darah dan masuk ke aliran darah. Termasuk mercuri yang merupakan salah satu jenis logam yang berbahaya,’’ papar Trisni. (ina/tia)
SUMBER :jawapos.com
Spesialis kulit dan kelamin RSUD dr Soetomo dr Trisniartami Setyaningrum SpKK mengatakan, cara paling gampang untuk memastikan kandungan krim pemutih aman atau tidak adalah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebab BPOM yang selama ini berwenang menguji krim pemutih yang dijual di pasaran. ’’Kalau sudah teregistrasi BPOM berarti sudah aman, mudahnya seperti itu,’’ ucap Trisni.
Kandungan krim pemutih tentu sulit bila dilihat dengan kasatmata. Perlu uji laboratorium untuk mengecek kandungannya. Kendati demikian, Trisni masih kedatangan pasien-pasien yang mempunyai masalah efek samping krim pemutih yang dikonsumsi secara sembarangan.
Biasanya, mereka datang dengan kulit gatal, merah, kering, dan iritasi. Atau bahkan ada yang terjadi perubahan pigmen yang permanen. ’’Datang-datang, fleknya menjadi gelap, atau warna biru keabuan alias ochronosis,’’ papar Trisni.
Bila sudah komplikasi ke ochronosis, maka bisa dibilang tidak bisa disembuhkan. Semua itu masih efek samping jangka pendek, sebab efek samping jangka panjangnya berbeda lagi.
Krim pemutih yang kandungan merkurinya tinggi, bila dikonsumsi dalam waktu panjang bakal membuat gangguan ginjal, janin, dan menyebakan kanker. ’’Obat atau krim bisa diserap pembuluh darah dan masuk ke aliran darah. Termasuk mercuri yang merupakan salah satu jenis logam yang berbahaya,’’ papar Trisni. (ina/tia)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: