Hasil Unas Tingkat SMP Turun, Tapi Tetap Membanggakan
Surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) untuk tingkat SMP telah diterima kabupaten/kota. Tahun ini nilai rata-rata unas SMP di Kabupaten Sidoarjo menurun signifikan. Yakni, 229,27 atau rata-rata mendapat nilai 57 per mata pelajaran. Meski begitu, nilai tersebut masih berada di atas rata-rata nasional yang ”hanya” 56,51 atau total 226,04 untuk empat mata pelajaran.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sidoarjo Tirto Adi mengakui, nilai rata-rata unas jenjang SMP tahun ini memang turun. Namun, hal itu juga diikuti dengan turunnya nilai rata-rata unas SMP se-Jatim. Selain itu, Sidoarjo tahun ini melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen pada jenjang SMP. ”Turunnya nilai rata-rata tidak menjadi masalah. Yang terpenting, kejujuran dalam pelaksanaan unas sudah 100 persen,” katanya.
Pada 2015, nilai rata-rata unas SMP di Sidoarjo mencapai 71,16. Pada 2016, nilai rata-rata unas juga menurun menjadi 70,59. Dalam dua tahun terakhir, Sidoarjo memperoleh peringkat 9 besar di Jatim. Namun, tahun ini Kota Delta harus puas menempati peringkat 19 se-Jatim.
Tirto menyatakan tidak masalah dengan hasil nilai unas tersebut. Dikbud memang telah menekankan agar prestasi dan tingkat kejujuran bisa sama-sama bagus. Namun, ketika prestasi belum bisa diraih, tidak berarti Sidoarjo kecewa. Hasil yang diraih itu tetap membanggakan. Sebab, tahun ini Sidoarjo telah membuktikan bahwa tingkat kejujuran dalam unas sudah 100 persen. ”Kalau masih ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP, Red), itu belum bisa dikatakan 100 persen jujur,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, siswa dan orang tua siswa tidak perlu resah. Sebab, nilai unas tidak menjadi penentu kelulusan. Namun, nilai itu digunakan sebagai pemetaan kualitas pendidikan. ”Tahun ini sudah 100 persen jujur. Hasil prestasi belum didapat. Tahun depan tinggal ditingkatkan kualitasnya. Tahun ini kan baru kali pertama SMP 100 persen UNBK,” jelasnya.
Tirto menambahkan, orang tua tidak perlu khawatir untuk bersaing mendapatkan kursi di SMA/SMK negeri di Sidoarjo. Meski penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK negeri menggunakan nilai murni hasil unas, mayoritas tetap bersaing sesama lulusan SMP/MTs Sidoarjo. ”Semua SMP/MTs di Sidoarjo kan sudah melaksanakan UNBK. Jadi, tidak masalah. Kecuali, mereka bersaing dengan siswa di luar Sidoarjo yang masih UNKP,” imbuhnya.
Sementara itu, SKHUN setiap sekolah telah dikelompokkan. Kamis (1/6) pukul 20.00 seluruh kepala sekolah dikumpulkan di kantor Dikbud Sidoarjo. Dikbud membagikan SKHUN tersebut ke masing-masing sekolah untuk diumumkan saat pengumuman kelulusan hari ini. ”Malam ini (Kamis) kami bagikan. Besok (Jumat, 2/6) pengumuman kelulusan,” ucapnya.
Kendati nilai rata-rata menurun, tiga besar hasil nilai rata-rata unas SMP negeri maupun swasta di Sidoarjo meningkat. Urutan pertama nilai rata-rata sekolah tertinggi diraih SMPN 5 Sidoarjo dengan total nilai 385. Lalu, disusul SMPN 1 Sidoarjo dengan total 381 dan SMP Progresif Bumi Sholawat dengan 376,5. ”Tahun lalu total rata-rata sekolah hanya 354,86,” lanjutnya.
Tirto menuturkan, hasil kelulusan siswa diumumkan Jumat (2/6). Sistem pengumuman sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni, seluruh siswa tidak diperkenankan masuk dan diminta menunggu hasil pengumuman kelulusan di rumah. Jika hingga sore tidak ada kurir yang datang ke rumah, siswa tersebut dinyatakan lulus. ”Siswa diminta berada di rumah untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang mengganggu lalu lintas seperti konvoi. Hingga saat ini, dikbud belum mendapat laporan siswa yang tidak lulus,” tandasnya. (ayu/c16/hud)
SUMBER :jawapos.com
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sidoarjo Tirto Adi mengakui, nilai rata-rata unas jenjang SMP tahun ini memang turun. Namun, hal itu juga diikuti dengan turunnya nilai rata-rata unas SMP se-Jatim. Selain itu, Sidoarjo tahun ini melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen pada jenjang SMP. ”Turunnya nilai rata-rata tidak menjadi masalah. Yang terpenting, kejujuran dalam pelaksanaan unas sudah 100 persen,” katanya.
Pada 2015, nilai rata-rata unas SMP di Sidoarjo mencapai 71,16. Pada 2016, nilai rata-rata unas juga menurun menjadi 70,59. Dalam dua tahun terakhir, Sidoarjo memperoleh peringkat 9 besar di Jatim. Namun, tahun ini Kota Delta harus puas menempati peringkat 19 se-Jatim.
Tirto menyatakan tidak masalah dengan hasil nilai unas tersebut. Dikbud memang telah menekankan agar prestasi dan tingkat kejujuran bisa sama-sama bagus. Namun, ketika prestasi belum bisa diraih, tidak berarti Sidoarjo kecewa. Hasil yang diraih itu tetap membanggakan. Sebab, tahun ini Sidoarjo telah membuktikan bahwa tingkat kejujuran dalam unas sudah 100 persen. ”Kalau masih ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP, Red), itu belum bisa dikatakan 100 persen jujur,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, siswa dan orang tua siswa tidak perlu resah. Sebab, nilai unas tidak menjadi penentu kelulusan. Namun, nilai itu digunakan sebagai pemetaan kualitas pendidikan. ”Tahun ini sudah 100 persen jujur. Hasil prestasi belum didapat. Tahun depan tinggal ditingkatkan kualitasnya. Tahun ini kan baru kali pertama SMP 100 persen UNBK,” jelasnya.
Tirto menambahkan, orang tua tidak perlu khawatir untuk bersaing mendapatkan kursi di SMA/SMK negeri di Sidoarjo. Meski penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK negeri menggunakan nilai murni hasil unas, mayoritas tetap bersaing sesama lulusan SMP/MTs Sidoarjo. ”Semua SMP/MTs di Sidoarjo kan sudah melaksanakan UNBK. Jadi, tidak masalah. Kecuali, mereka bersaing dengan siswa di luar Sidoarjo yang masih UNKP,” imbuhnya.
Sementara itu, SKHUN setiap sekolah telah dikelompokkan. Kamis (1/6) pukul 20.00 seluruh kepala sekolah dikumpulkan di kantor Dikbud Sidoarjo. Dikbud membagikan SKHUN tersebut ke masing-masing sekolah untuk diumumkan saat pengumuman kelulusan hari ini. ”Malam ini (Kamis) kami bagikan. Besok (Jumat, 2/6) pengumuman kelulusan,” ucapnya.
Kendati nilai rata-rata menurun, tiga besar hasil nilai rata-rata unas SMP negeri maupun swasta di Sidoarjo meningkat. Urutan pertama nilai rata-rata sekolah tertinggi diraih SMPN 5 Sidoarjo dengan total nilai 385. Lalu, disusul SMPN 1 Sidoarjo dengan total 381 dan SMP Progresif Bumi Sholawat dengan 376,5. ”Tahun lalu total rata-rata sekolah hanya 354,86,” lanjutnya.
Tirto menuturkan, hasil kelulusan siswa diumumkan Jumat (2/6). Sistem pengumuman sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni, seluruh siswa tidak diperkenankan masuk dan diminta menunggu hasil pengumuman kelulusan di rumah. Jika hingga sore tidak ada kurir yang datang ke rumah, siswa tersebut dinyatakan lulus. ”Siswa diminta berada di rumah untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang mengganggu lalu lintas seperti konvoi. Hingga saat ini, dikbud belum mendapat laporan siswa yang tidak lulus,” tandasnya. (ayu/c16/hud)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: