Biar Kuat Puasa Sampai Maghrib

Tidak terasa, hampir seminggu kita memasuki bulan Ramadan. Sudah ada yang bolong puasanya, belum? Selama menjalani puasa, kerja pencernaan berubah total. Asupan makanan hanya masuk saat buka, sahur, dan waktu antara buka–sahur. Berikut gambaran kerjanya. Baca sampai tuntas ya biar tahu bagaimana caranya supaya tubuh kita kuat puasa sampai magrib.

Mulai! Saat sahur - Ibarat mobil, sahur dan buka adalah saat-saat mengisi bensin. Makanan yang kita konsumsi menjadi sumber energi seharian. Selain makan, kita harus cukup minum. Tujuannya, tubuh dan organ di dalamnya tidak dehidrasi. Kalau dehidrasi, mulut bahkan kulit jadi kering. Badan pun jadi panas.

Nggak nyaman, pokoknya.
Sama dengan mobil, bahan bakarnya juga harus bagus. Jangan asal kenyang, ya. Selalu lengkapi menu dengan sayur dan buah. Soalnya, keduanya punya kandungan serat yang lama dicerna sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. Jadi, bisa tahan sampai magrib.

Selama puasa - Ketika puasa, tubuh bakal mencerna makanan saat sahur. Energi yang dihasilkan bisa bertahan 3–4 jam. Itu terjadi kalau kalian makan sumber karbohidrat yang cepat diolah tubuh. Misalnya, roti atau nasi putih. Keduanya memang bikin cepat kenyang, tapi juga bikin cepat lapar.
Kalau ingin kenyang lebih lama, banyak ahli gizi yang menyarankan makan karbohidrat kompleks. Yakni, jenis makanan utama yang lambat dicerna tubuh. Contohnya, serealia, olahan gandum, roti whole meal, dan olahan biji-bijian. Jenis makanan itu bisa bertahan di tubuh sampai delapan jam. Jadi, nggak lapar-lapar amat deh saat siang.

Cadangan makanan
Apa yang terjadi saat ’’bensin’’ dari makanan sahur kita habis dicerna? Apakah bakal pingsan? Tidak, dong. Soalnya, ada lemak tubuh. Lemak tubuh ini merupakan cadangan energi yang bakal diolah ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan.

Makanya, meski kita lapar di tengah hari, saat mendekati sore, tubuh kembali segar. Soalnya, tubuh memanfaatkan cadangan energi berupa lemak. Psst, karena lemak tubuh diolah jadi tenaga, sebagian orang yang berpuasa biasanya terlihat agak kurus. Hehehe.

Saat buka  Ini nih yang paling ditunggu. Saatnya berbuka. Biasanya diawali dengan takjil. Jenisnya bermacam-macam. Ada yang berupa sirup, sari buah, sampai air dan kurma. Kenapa harus manis? Selain mengikuti sunah Rasul, makanan manis bisa mengembalikan energi dengan cepat.

Ada baiknya, kalian tidak langsung makan dalam jumlah banyak. Apalagi terburu-buru. Setelah takjil, kalian disarankan beribadah dahulu. Baru lanjut makan besar. Tujuannya, perut tidak kaget. Setelah seharian kosong, tiba-tiba diisi makanan buanyak. Tentu kerjanya jadi berat.


Selain itu, tahukah kalian? Mencerna makanan juga membutuhkan energi. Makanya, kalau makan banyak sekaligus, pencernaan butuh banyak tenaga. Akhirnya, ngantuk deh saat salat Tarawih.

Setelah tarawih Setelah tarawih, biasanya lapar mulai menyerang lagi. Nah, kalian bisa makan camilan. Bebas deh, pokoknya. Tapi, perlu diingat. Jangan terlalu kenyang soalnya hal tersebut akan menyebabkan perut terasa tidak nyaman saat bangun sahur nanti.
Jangan lupa minum.

Sama dengan hari biasa, tubuh kita memerlukan minum minimal delapan gelas. Tapi, tidak langsung diminum sekaligus karena bisa mengakibatkan kembung. Pengaturannya, dua gelas saat buka, empat gelas saat malam, plus dua gelas ketika sahur. (fam/c7/ayi).
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.