Teknologi Medis Indonesia Sudah Lengkap, Ayo Periksa Sejak Dini
Artis Yana Zein berjuang melawan kanker ganas di tubuhnya, termasuk kanker payudaranya di akhir sisa hidupnya. Almarhumah juga sudah sampai terbang ke Guang Zhou, Tiongkok untuk melawan penyakit pembunuh itu. Namun, hasilnya nihil.
Cerita seperti Yana Zein, ternyata banyak dialami Dokter Spesialis Bedah dan Konsultan Bedah Onkologi dr Sonar Sonny Panigoro Sp.B.Onk. Sonar menyesalkan, banyak pasien yang sudah datang dalam keadaan stadium lanjut. Sonar juga pernah mengobati salah satu presenter televisi yang akhirnya meninggal karena kanker payudara.
’’Saya pernah punya pasien, cantik masih muda, datang ke saya masih stadium awal. Presenter televisi juga. Namun karena takut, maka dia putar-putar dulu cari alternatif atau pengobatan lain sampai ke Singapura,’’ungkap Sonar kepada JawaPos.com, Kamis (1/6).
Lalu, ada kabar saat dia datang lagi dan mengakut sudah dirawat setelah beberapa waktu tidak kembali. Namun, pasien tersebut akhirnya panik setelah kankernya diketahui sudah menyebar ke mana-mana dan membuatnya sesak napas. Tak kuat melawan sel kanker ganas, sang pasien pun meninggal dunia.
“Padahal, dia memiliki pengetahuan dan sadar informasi yang tinggi. Namun karena takut dengan berbagai pengobatan atau dikemo lalu rambutnya rontok dan lain sebagainya, maka pengobatannya terlambat,” kata Sonar.
Sonar menilai, sebetulnya secara teknologi, fasilitas medis di Indonesia sudah lengkap dalam mengobati pasien kanker payudara. Sehingga pasien tidak perlu untuk berobat ke luar negeri.
“Itu kan pilihan, teknologi di tanah air juga sudah lengkap. Enggak perlu ke luar negeri, tetapi kan tak boleh judge dulu, biasanya ada donasi atau tawaran dari kerabat misalnya yang menawarkan berobat ke luar negeri, jadi kasusnya berbeda-beda,” ungkapnya.
Sonar meminta setiap perempuan menyadari sejak dini apalagi jika sudah ditemukan benjolan untuk segera memeriksakan diri. Jika penanganan sedini mungkin, maka peluang sembuh akan lebih besar. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Cerita seperti Yana Zein, ternyata banyak dialami Dokter Spesialis Bedah dan Konsultan Bedah Onkologi dr Sonar Sonny Panigoro Sp.B.Onk. Sonar menyesalkan, banyak pasien yang sudah datang dalam keadaan stadium lanjut. Sonar juga pernah mengobati salah satu presenter televisi yang akhirnya meninggal karena kanker payudara.
’’Saya pernah punya pasien, cantik masih muda, datang ke saya masih stadium awal. Presenter televisi juga. Namun karena takut, maka dia putar-putar dulu cari alternatif atau pengobatan lain sampai ke Singapura,’’ungkap Sonar kepada JawaPos.com, Kamis (1/6).
Lalu, ada kabar saat dia datang lagi dan mengakut sudah dirawat setelah beberapa waktu tidak kembali. Namun, pasien tersebut akhirnya panik setelah kankernya diketahui sudah menyebar ke mana-mana dan membuatnya sesak napas. Tak kuat melawan sel kanker ganas, sang pasien pun meninggal dunia.
“Padahal, dia memiliki pengetahuan dan sadar informasi yang tinggi. Namun karena takut dengan berbagai pengobatan atau dikemo lalu rambutnya rontok dan lain sebagainya, maka pengobatannya terlambat,” kata Sonar.
Sonar menilai, sebetulnya secara teknologi, fasilitas medis di Indonesia sudah lengkap dalam mengobati pasien kanker payudara. Sehingga pasien tidak perlu untuk berobat ke luar negeri.
“Itu kan pilihan, teknologi di tanah air juga sudah lengkap. Enggak perlu ke luar negeri, tetapi kan tak boleh judge dulu, biasanya ada donasi atau tawaran dari kerabat misalnya yang menawarkan berobat ke luar negeri, jadi kasusnya berbeda-beda,” ungkapnya.
Sonar meminta setiap perempuan menyadari sejak dini apalagi jika sudah ditemukan benjolan untuk segera memeriksakan diri. Jika penanganan sedini mungkin, maka peluang sembuh akan lebih besar. (cr1/JPG)
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: