Kopi Bikin Kecanduan?
Banyak yang meragukan kopi membuat seseorang menjadi kecanduan. Menurut psikiater RSUD dr Soetomo dr Azimatul Karimah SpKJ, kopi mengandung kafein yang menjadi salah satu jenis dari zat adiktif.
Menurut dokter yang akrab disapa Uci ini, kepribadian dependent, yakni kepribadian yang mudah tergantung lebih mudah menjadi seorang pecandu kopi. Mereka sudah mempunyai neurobehaviour atau komposisi otak yang lebih mudah ketagihan pada sesuatu yang memberikannya kenyamanan. ’’Stimulus lebih mudah ditangkap oleh orang-orang dengan kepribadian dependent,’’ ujarnya.
Secara singkat prosesnya, bila seseorang mendapatkan stimulus yang menyenangkan, misalnya makan pedas dan shopping. Otak akan memproses reward system yang mengeluarkan hormon kebahagiaan bernama endorphin. Itulah yang membuat seseorang merasa happy. Nah, pada zat adiktif, reward system akan bekerja lebih cepat. Sehingga seseorang merasakan kebahagiaan yang berlipat-lipat.
Uci memberi contoh pada zat amphetamine. Kebahagiaan yang dirasakan seseorang bisa lima kali lipat. ’’Kalau kopi lebih rendah, tapi lebih besar dari stimulus yang biasa kita terima,’’ jelas dokter yang juga dosen FK Unair ini.
Bila seseorang ingin mengurangi intensitas minum kopinya, Uci menyarankan dengan terapi substitusi. Yakni mengganti konsumsi kopi dengan minuman lain yang tidak bersifat adiktif. ’’Contohnya minuman sirup, banyak kok yang berhasil melakukannya,’’ tegas Uci. (ina/JPG).
Menurut dokter yang akrab disapa Uci ini, kepribadian dependent, yakni kepribadian yang mudah tergantung lebih mudah menjadi seorang pecandu kopi. Mereka sudah mempunyai neurobehaviour atau komposisi otak yang lebih mudah ketagihan pada sesuatu yang memberikannya kenyamanan. ’’Stimulus lebih mudah ditangkap oleh orang-orang dengan kepribadian dependent,’’ ujarnya.
Secara singkat prosesnya, bila seseorang mendapatkan stimulus yang menyenangkan, misalnya makan pedas dan shopping. Otak akan memproses reward system yang mengeluarkan hormon kebahagiaan bernama endorphin. Itulah yang membuat seseorang merasa happy. Nah, pada zat adiktif, reward system akan bekerja lebih cepat. Sehingga seseorang merasakan kebahagiaan yang berlipat-lipat.
Uci memberi contoh pada zat amphetamine. Kebahagiaan yang dirasakan seseorang bisa lima kali lipat. ’’Kalau kopi lebih rendah, tapi lebih besar dari stimulus yang biasa kita terima,’’ jelas dokter yang juga dosen FK Unair ini.
Bila seseorang ingin mengurangi intensitas minum kopinya, Uci menyarankan dengan terapi substitusi. Yakni mengganti konsumsi kopi dengan minuman lain yang tidak bersifat adiktif. ’’Contohnya minuman sirup, banyak kok yang berhasil melakukannya,’’ tegas Uci. (ina/JPG).
SUMBER :jawapos.com
Tidak ada komentar: