Efek Memberikan Makanan pada Bayi berusia Kurang dari Enam Bulan


Akibat ketidaktahuan orang tua, biasanya kerap memberikan tahapan makanan yang salah untuk bayi. ’’Saking inginnya anaknya tumbuh sehat, usia empat bulan sudah ditambahkan bubur padat seperti bubur pisang. Padahal hal itu salah,’’ ungkap dr Nur Aisyah Wijaya SpA.

Menurutnya, ketidaktauan para orang tua terhadap tahapan yang tepat dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI). Akibatnya timbul in–appropriate feeding practice atau ketidaksesuaian tahapan makanan pada bayi.

Banyak keluhan dari orang tua bahwa anaknya tidak mau makan. Biasanya kesulitan makan itu ditemui pada batita (bayi dibawah tiga tahun). Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya anak hanya tidak mau makan karena pola tahapan makanan yang kurang tepat yang diberikan orang tuanya dari kecil. ’’Jadi bukan karena nggak mau makan semua makanan, tapi jadi pilih-pilih makanan tertentu,’’ imbuhnya

Setelah coba merunut, banyak orang tua yang memberikan bubur sebelum usia bayi enam bulan. Padahal pada usia itui, secara fisiologis bayi belum siap menerima makanan, jadi bila disuap kerap muntah.

Dengan kondisi seperti itu, para orang tua mengira bayinya tidak mau makan. Akhirnya bayi kembali diberikan ASI. Dan saat usia bayi lebih dari enam bulan, pun tetap hanya diberi ASI. Padahal ketika bayi berumur lebih dari enam bulan, fungsi ASI menurun sampai 30 persen. Karena itu diperlukan MP ASI.

Namun karena ketidaktauan dan takut anaknya muntah lagi, orang tua hanya memberikan susu dan susu. Akhirnya anaknya menjadi sulit menerima makanan. Padahal, usia enam bulan keatas, secara fisiologi, bayi sudah bisa menerima asupan seperti bubur. (ina/tia)
SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.