Hari Pertama UNBK SMP, Sabotase-Burung Nyangkut di Gardu Listrik
Potensi kendala teknis pada pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMP/MTs sederajat akhirnya terjadi. Pada hari pertama Selasa (2/5), ujian akhir itu diwarnai berbagai kendala. Selain listrik padam, jaringan internet di beberapa sekolah sempat putus. Akibatnya, pelaksanaan UNBK mundur satu jam.
Kendala listrik padam misalnya. Problem itu terjadi di Kecamatan Tulangan. Penyebabnya, ada burung yang nyangkut di gardu listrik. Arus listrik di kawasan tersebut padam. Beberapa sekolah pun terdampak. Di antaranya, SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Sejatinya, pelaksanaan sesi pertama UNBK dimulai pukul 08.00. Namun, pada pukul 08.25, listrik padam hingga sekitar 10 menit. Pelaksanaan ujian pun terhambat. ”Saya tidak tahu pasti karena apa. Yang jelas, sempat bikin kami panik,” kata Rahmat Jatmiko, kepala SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Rahmat menyatakan, meski sempat panik, UNBK tetap bisa dilaksanakan. Setelah melaporkan kejadian tersebut, listrik kembali hidup. Pelaksanaan UNBK pun lancar. ”Sampai sesi ketiga, alhamdulillah tidak ada kendala lagi,” ungkapnya.
Tak hanya di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. Berdasar laporan ke tim help desk, padamnya listrik juga terjadi di SMPN 1 Tulangan. ”Saya sempat tanya ke PLN. Informasinya, ada burung yang menabrak gardu listrik,” katanya.
Kendala pada pelaksanaan UNBK hari pertama tidak hanya padamnya listrik. Beberapa sekolah juga mengalami masalah jaringan internet. Sekitar pukul 08.00, jaringan internet di wilayah Kecamatan Balongbendo terputus. Tak ayal, pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah di wilayah itu lumpuh sementara.
Kepala SMPN 1 Balongbendo Yusro Hadi menyatakan, pelaksanaan UNBK sesi pertama memang bermasalah pada jaringan internet Telkom. Seluruh peserta ujian panik. Jaringan internet mati hingga kurang lebih satu jam. ”Jadi, satu jam pada sesi pertama, anak-anak tidak bisa mengerjakan apa-apa,” katanya.
Yusro menyatakan sudah melaporkan masalah itu kepada tim help desk. Setelah satu jam jaringan internet Telkom tidak bisa difungsikan, akhirnya pihaknya mengakali dengan menggunakan modem pribadi guru dan wifi sekolah. ”Pelaksanaan sesi pertama mundur satu jam. Sesi berikutnya juga ikut mundur,” ungkapnya.
Total ada 287 siswa SMPN 1 Balongbendo yang mengikuti UNBK pada tahun ini. Pelaksanaan UNBK menggunakan tiga ruangan dengan tiga sesi. Setelah sempat mati total selama satu jam, jaringan internet Telkom kembali lancar pada sesi kedua. Namun, pada sesi ketiga, jaringan internet Telkom lemot. ”Sesi ketiga kami kembali menggunakan modem,” ujarnya.
General Manager Telkom Sidoarjo Joko Sri Handono menyatakan, pihaknya sangat menyesalkan insiden matinya jaringan internet saat pelaksanaan UNBK. Setelah dilakukan pengecekan, jaringan internet Telkom di wilayah Kecamatan Balongbendo mati lantaran ada kabel fiber yang putus. ”Kabel primer ini menyatu di kawasan Balongbendo. Putusnya kabel fiber ini juga berdampak ke tower-tower lain,” katanya.
Joko mengaku, tim yang mengecek di lapangan menemukan kabel fiber tersebut putus seperti disayat dengan benda tajam. Sebab, kabel tersebut tidak mungkin terputus karena alam seperti angin dan hujan. ”Kabel fiber ini terbuat dari baja. Jadi, sedikit ada indikasi disabotase,” ungkapnya.
Meski begitu, pihaknya sangat bertanggung jawab atas jaringan internet Telkom yang terputus tersebut. Timnya telah turun ke lokasi dan menyiapkan alat sambung material agar target UNBK bisa terlaksana dengan baik. ”Untung, sekolah memiliki back up jaringan internet di luar Telkom,” katanya.
Joko mengaku sangat kecewa dan prihatin dengan kejadian tersebut. Sebab, selama ini pihaknya sangat mendukung kelancaran pelaksanaan UNBK di Sidoarjo. ”Kami berharap besok (hari ini, Red) semua bisa berjalan lancar lagi,” katanya.
Akibat putusnya kabel fiber Telkom tersebut, pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah terhambat. Total ada enam sekolah yang melapor ke Telkom karena jaringan internet terputus. Yakni, SMP Proklamasi, SMP Raden Rahmad, SMPN 1 Balongbendo, SMPN 2 Balongbendo, MTs Wali Songo, dan SMP Nuruh Huda.
Sementara itu, Bupati Saiful Ilah menyatakan kecewa dengan kejadian terputusnya jaringan internet di wilayah Kecamatan Balongbendo. Dia menduga, ada yang mungkin iseng menyabotase jaringan internet Telkom dengan indikasi ditemukannya kabel fiber yang terputus tidak wajar. ”Sidoarjo kan tahun ini 100 persen UNBK. Ulah manusia seperti ini sangat tidak bagus. Karena ini nasib anak-anak bangsa,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Mustain Baladan menyatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari sekolah tentang terputusnya jaringan internet dan padamnya aliran listrik. Untuk jaringan internet yang terputus, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Telkom.
”Hari ini (kemarin, Red) Telkom sudah menyelesaikannya. Kami meminta seluruh sekolah untuk menyediakan jaringan internet cadangan,” ujarnya.
Mustain mengungkapkan, tidak ada masalah dengan mundurnya pelaksanaan UNBK. Sebab, siswa tetap bisa menyelesaikan soal sesuai waktu yang telah ditentukan. Kendala terputusnya jaringan internet itu juga diketahui bukan karena kesengajaan pihak Telkom. ”Tidak masalah UNBK selesai hingga sore hari atau magrib,” ungkapnya.
Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin melakukan sidak di tiga sekolah. Yakni, MTs Manba’ul Hikam Tanggulangin, SMP Islamiyah, dan SMPN 3 Candi. ’’Alhamdulillah, hasil sidak di tiga sekolah ini, tidak ada kendala,’’ kata Saiful.
Saiful menyatakan, pelaksanaan UNBK SMP/MTs tahun ini di Sidoarjo sudah 100 persen. Namun, ada beberapa sekolah yang masih menumpang di sekolah lain karena sarana-prasarana belum memadahi. Tahun depan pemkab akan meningkatkan pengadaan sarana-prasarana. Pemkab telah menganggarkan sekitar Rp 6 miliar untuk pengadaan 1.500 komputer. ’’Ini untuk mencukupi kebutuhan SMP negeri dulu,’’ ucapnya.
Saiful mengaku akan mengusahakan anggaran tersebut melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini. Jika anggaran itu masih belum tercukupi melalui PAK, akan dilanjutkan pada APBD 2018. ’’Bertahap akan kami anggarkan. Pemkab sangat support UNBK,’’ tuturnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan UNBK hari pertama, ada tiga siswa yang absen karena sakit. Yakni, dua siswa dari SMPN 1 Tarik dan satu siswa dari SMP Darul Muta’alimin. ’’Satu siswa masih dirawat di RS Siti Hajar,’’ ujar Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Dikbud Sidoarjo Rudi Pujiantoro.(ayu/c6/c20/hud/sep/JPG)
Kendala listrik padam misalnya. Problem itu terjadi di Kecamatan Tulangan. Penyebabnya, ada burung yang nyangkut di gardu listrik. Arus listrik di kawasan tersebut padam. Beberapa sekolah pun terdampak. Di antaranya, SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Sejatinya, pelaksanaan sesi pertama UNBK dimulai pukul 08.00. Namun, pada pukul 08.25, listrik padam hingga sekitar 10 menit. Pelaksanaan ujian pun terhambat. ”Saya tidak tahu pasti karena apa. Yang jelas, sempat bikin kami panik,” kata Rahmat Jatmiko, kepala SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Rahmat menyatakan, meski sempat panik, UNBK tetap bisa dilaksanakan. Setelah melaporkan kejadian tersebut, listrik kembali hidup. Pelaksanaan UNBK pun lancar. ”Sampai sesi ketiga, alhamdulillah tidak ada kendala lagi,” ungkapnya.
Tak hanya di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. Berdasar laporan ke tim help desk, padamnya listrik juga terjadi di SMPN 1 Tulangan. ”Saya sempat tanya ke PLN. Informasinya, ada burung yang menabrak gardu listrik,” katanya.
Kendala pada pelaksanaan UNBK hari pertama tidak hanya padamnya listrik. Beberapa sekolah juga mengalami masalah jaringan internet. Sekitar pukul 08.00, jaringan internet di wilayah Kecamatan Balongbendo terputus. Tak ayal, pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah di wilayah itu lumpuh sementara.
Kepala SMPN 1 Balongbendo Yusro Hadi menyatakan, pelaksanaan UNBK sesi pertama memang bermasalah pada jaringan internet Telkom. Seluruh peserta ujian panik. Jaringan internet mati hingga kurang lebih satu jam. ”Jadi, satu jam pada sesi pertama, anak-anak tidak bisa mengerjakan apa-apa,” katanya.
Yusro menyatakan sudah melaporkan masalah itu kepada tim help desk. Setelah satu jam jaringan internet Telkom tidak bisa difungsikan, akhirnya pihaknya mengakali dengan menggunakan modem pribadi guru dan wifi sekolah. ”Pelaksanaan sesi pertama mundur satu jam. Sesi berikutnya juga ikut mundur,” ungkapnya.
Total ada 287 siswa SMPN 1 Balongbendo yang mengikuti UNBK pada tahun ini. Pelaksanaan UNBK menggunakan tiga ruangan dengan tiga sesi. Setelah sempat mati total selama satu jam, jaringan internet Telkom kembali lancar pada sesi kedua. Namun, pada sesi ketiga, jaringan internet Telkom lemot. ”Sesi ketiga kami kembali menggunakan modem,” ujarnya.
General Manager Telkom Sidoarjo Joko Sri Handono menyatakan, pihaknya sangat menyesalkan insiden matinya jaringan internet saat pelaksanaan UNBK. Setelah dilakukan pengecekan, jaringan internet Telkom di wilayah Kecamatan Balongbendo mati lantaran ada kabel fiber yang putus. ”Kabel primer ini menyatu di kawasan Balongbendo. Putusnya kabel fiber ini juga berdampak ke tower-tower lain,” katanya.
Joko mengaku, tim yang mengecek di lapangan menemukan kabel fiber tersebut putus seperti disayat dengan benda tajam. Sebab, kabel tersebut tidak mungkin terputus karena alam seperti angin dan hujan. ”Kabel fiber ini terbuat dari baja. Jadi, sedikit ada indikasi disabotase,” ungkapnya.
Meski begitu, pihaknya sangat bertanggung jawab atas jaringan internet Telkom yang terputus tersebut. Timnya telah turun ke lokasi dan menyiapkan alat sambung material agar target UNBK bisa terlaksana dengan baik. ”Untung, sekolah memiliki back up jaringan internet di luar Telkom,” katanya.
Joko mengaku sangat kecewa dan prihatin dengan kejadian tersebut. Sebab, selama ini pihaknya sangat mendukung kelancaran pelaksanaan UNBK di Sidoarjo. ”Kami berharap besok (hari ini, Red) semua bisa berjalan lancar lagi,” katanya.
Akibat putusnya kabel fiber Telkom tersebut, pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah terhambat. Total ada enam sekolah yang melapor ke Telkom karena jaringan internet terputus. Yakni, SMP Proklamasi, SMP Raden Rahmad, SMPN 1 Balongbendo, SMPN 2 Balongbendo, MTs Wali Songo, dan SMP Nuruh Huda.
Sementara itu, Bupati Saiful Ilah menyatakan kecewa dengan kejadian terputusnya jaringan internet di wilayah Kecamatan Balongbendo. Dia menduga, ada yang mungkin iseng menyabotase jaringan internet Telkom dengan indikasi ditemukannya kabel fiber yang terputus tidak wajar. ”Sidoarjo kan tahun ini 100 persen UNBK. Ulah manusia seperti ini sangat tidak bagus. Karena ini nasib anak-anak bangsa,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Mustain Baladan menyatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari sekolah tentang terputusnya jaringan internet dan padamnya aliran listrik. Untuk jaringan internet yang terputus, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Telkom.
”Hari ini (kemarin, Red) Telkom sudah menyelesaikannya. Kami meminta seluruh sekolah untuk menyediakan jaringan internet cadangan,” ujarnya.
Mustain mengungkapkan, tidak ada masalah dengan mundurnya pelaksanaan UNBK. Sebab, siswa tetap bisa menyelesaikan soal sesuai waktu yang telah ditentukan. Kendala terputusnya jaringan internet itu juga diketahui bukan karena kesengajaan pihak Telkom. ”Tidak masalah UNBK selesai hingga sore hari atau magrib,” ungkapnya.
Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin melakukan sidak di tiga sekolah. Yakni, MTs Manba’ul Hikam Tanggulangin, SMP Islamiyah, dan SMPN 3 Candi. ’’Alhamdulillah, hasil sidak di tiga sekolah ini, tidak ada kendala,’’ kata Saiful.
Saiful menyatakan, pelaksanaan UNBK SMP/MTs tahun ini di Sidoarjo sudah 100 persen. Namun, ada beberapa sekolah yang masih menumpang di sekolah lain karena sarana-prasarana belum memadahi. Tahun depan pemkab akan meningkatkan pengadaan sarana-prasarana. Pemkab telah menganggarkan sekitar Rp 6 miliar untuk pengadaan 1.500 komputer. ’’Ini untuk mencukupi kebutuhan SMP negeri dulu,’’ ucapnya.
Saiful mengaku akan mengusahakan anggaran tersebut melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini. Jika anggaran itu masih belum tercukupi melalui PAK, akan dilanjutkan pada APBD 2018. ’’Bertahap akan kami anggarkan. Pemkab sangat support UNBK,’’ tuturnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan UNBK hari pertama, ada tiga siswa yang absen karena sakit. Yakni, dua siswa dari SMPN 1 Tarik dan satu siswa dari SMP Darul Muta’alimin. ’’Satu siswa masih dirawat di RS Siti Hajar,’’ ujar Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Dikbud Sidoarjo Rudi Pujiantoro.(ayu/c6/c20/hud/sep/JPG)
SUMBER : jawapos.com
Tidak ada komentar: