Guru BK Harus Rangkul Murid Badung


Dr Donald McMenamin adalah guru dan konsultan dari New Zealand. Dia berpengalaman menyelesaikan sejumlah kasus siswa badung. Berkat metode yang diterapkannya, jumlah siswa yang tidak naik kelas di New Zealand berkurang. Rabu (19/4) dia hadir di Surabaya untuk menularkan ilmu kepada para guru bimbingan konseling (BK).

Menurut McMenamin, guru BK memegang peranan penting dalam pengembangan mental dan karakter siswa. Begitu pula ketika ada siswa yang bermasalah. Saat semua orang menjauhi anak itu, guru BK seharusnya menjadi sosok yang bisa merangkulnya. ”Jangan malah dijauhi, bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah,” tuturnya.

Dalam pelatihan tersebut, McMenamin mengenalkan pendekatan two islands and a boat yang dikembangkannya bersama pihak University of Waikato, New Zealand. Ibaratnya, pulau pertama merupakan tempat seorang anak berdiri dengan berbagai masalahnya. Pulau kedua adalah tempat yang ingin dicapainya setelah berhasil mengubah tabiat.

Di antara dua pulau itu, ada kapal untuk membawa siswa tersebut dari satu pulau ke pulau lainnya. Di situlah peran penting guru BK. Di pulau pertama, konselor perlu memahami karakter siswanya. Dia juga harus mengetahui sisi baik siswa. ”Gunakan sisi baik itu untuk mengubahnya,” terang pria yang bekerja di dunia pendidikan selama 30 tahun itu.

Kemudian, guru menjelaskan gambaran pulau kedua. Yakni, hal-hal yang bisa dicapai jika siswa tersebut mau berubah. Guru harus memberikan pengertian bahwa berubah merupakan hal penting dalam kehidupan. Setelah itu, guru BK mulai memberikan tip-tip agar anak tersebut dapat melewati rintangan menuju pulau kedua.

Tugas guru BK adalah mengenali karakter siswa. Dengan demikian, dia bisa ikut membantu menyelesaikan permasalahan para murid. ”Guru BK adalah orang yang paling bisa memberikan kenyamanan,” tegasnya.

Pada Rabu itu, sekitar 62 guru BK tingkat SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Education New Zealand (ENZ) itu. Bekerja sama dengan Fortrust Education Service, mereka berupaya mengubah paradigma guru BK yang selama ini ditakuti hingga menjadi sosok yang paling dekat dengan siswa.

Marketing and Strategic Relations Manager ENZ Indonesia Karmela Christy menjelaskan, mereka melakukan riset sebelum mengadakan pelatihan bagi guru BK. Stereotip guru BK sebagai sosok yang suka memberikan hukuman masih melekat dalam pendidikan di Indonesia. ”Guru BK jadi sosok yang paling dijauhi siswa,” ujarnya.

Karena itu, ENZ menganggap pelatihan bagi guru-guru BK sangat penting. Mereka juga diberi modul yang dapat dipelajari agar bisa menangani siswa dengan lebih baik. ”Apalagi, anak-anak setingkat SMA itu sedang mencari jati diri. Banyak permasalahan yang muncul,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Surabaya Mokhamad Imron berharap kegiatan tersebut membawa manfaat. Jadi, mereka bisa lebih memahami siswa dengan kasus-kasus tertentu. (ant/c18/nda/sep/JPG)
SUMBER : jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.