Inilah Bahaya Skip Challenge yang Merebak di Medsos


Bahayanya permainan Skip Challenge seolah tak dipedulikan oleh para remaja. Mereka senang bermain aksi bahaya ini dengan menekan dada temannya hingha pingsan. Aksi ini semakin menyebar ditiru oleh anak dan remaja karena pengaruh media sosial.

Berbagai video dan foto yang diunggah ke media sosial membuat anak penasaran. Psikolog Anak dan Remaja Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan, jika postingan di media sosial tidak disertai keterangan yang jelas mengenai bahayanya dan bahkan malah justru membuat kesan "keren" maka anak yang melihat akan cenderung untuk meniru atau ikut-ikutan.

"Oleh karenanya, postingan di media sosial perlu diberi keterangan bahwa ini berbahaya," jelasnya kepada wartawan, Senin (12/3).

Yang lebih penting lagi, lanjut Vera, orang tua perlu proaktif bicara tentang hal ini dengan anak. Orang tua wajib membahas tentang bahayanya dan membahas pula bagaimana menolak atau menepis tantangan semacam ini.

Vera mencontohkan, sebelumnya fenomena smack down dan permainan kekerasan lainnya juga sempat merebak di kalangan anak-anak dan remaja identik dengan kesenangan untuk mencari sensasi atau mencoba tantangan. Hal itu dalam rangka pembentukan jati dirinya di mana di dalamnya ada pertanyan tentang siapa saya dan saya bisa apa.

"Jika tidak melakukan, mereka juga akan dianggap aneh oleh kelompok mereka dan dianggap kurang asyik atau kurang gaul," ungkap Vera. (cr1/JPG)
SUMBER : jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.