Diabetisi Sering Begadang Bisa Picu Risiko Depresi


Orang dengan diabetes (diabetisi) yang sering begadang lebih rentan mengalami risiko depresi. Kemungkinan itu diungkapkan dalam penelitian di Bangkok, Thailand. Menurut penelitian, seseorang dengan diabetes tipe 2 atau diabetes yang disebabkan gaya hidup lebih rentan terkena depresi.

Mereka adalah seseorang dengan diabetes yang sering begadang atau hidup seperti burung hantu. Hal ini membuat kualitas tidur menjadi buruk.

“Ini penting karena depresi umumnya banyak terjadi pada pasien diabetes tipe 2,” kata Peneliti Utama, Sirimon Reutrakul dari Mahidol University di Bangkok, Thailand, seperti dilansir Boldsky, Minggu (16/4).

Penelitian menyebutkan adanya korelasi fungsi psikologis pada pasien dengan diabetes tipe 2 dengan ritme sikardian (jam biologis tubuh untuk tidur). "Belajar lebih banyak tentang hubungan antara depresi dan fungsi sirkadian dapat meningkatkan strategi kesehatan fisik dan mental untuk pasien dengan diabetes," kata Reutrakul.

Penelitian ini sudah dipaparkan pada pertemuan tahunan Endocrine Society  ke-99 di Orlando. Tim memeriksa responden dengan diabetes tipe 2. Para peneliti mempelajari kebiasaan pasien diabetes dari dua wilayah geografis yang berbeda yaitu Chicago dan Thailand.

Kelompok di Amerika Serikar terdiri dari 194 pasien, 70 persen di antaranya adalah perempuan, sedangkan kelompok Thailand terdiri dari 282 pasien, 67 persen di antaranya adalah perempuan. Untuk kedua kelompok itu, mereka yang lebih suka tidur malam dilaporkan memiliki gejala depresi lebih tinggi daripada orang-orang dengan preferensi tidur lebih awal. (cr1/JPG)

SUMBER : jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.