Waktu Ujian Boleh Tidak Sama, Nilai USBN Menentukan Kelulusan

Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) jenjang SMP/MTs berlangsung mulai Senin hingga Rabu (17–19/4). Kepala Dispendik Gresik Mahin meminta siswa mengerjakan soal secara sungguh-sungguh.

’’Nilai USBN adalah salah satu komponen parameter kelulusan,’’ jelas Mahin Senin (17/4). Ketentuan itu diatur dalam prosedur operasi standar (POS) USBN yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). USBN juga bisa menjadi ’’geladi bersih’’ bagi siswa sebelum menempuh ujian nasional (unas) pada 2–4 dan 8 Mei mendatang.

Menurut Mahin, jumlah peserta USBN SMP/MTs mencapai 18.901 siswa. Mereka tersebar di 251 lembaga. Pelaksanaannya digelar dalam dua bentuk. Yakni, USBN berbasis komputer dan paper based test (PBT) atau kertas. Tahun ini, baru 66 lembaga yang menyelenggarakan USBN dengan komputer atau sekitar 26 persen dari total 251 lembaga. Selebihnya, 185 sekolah menggunakan kertas. ’’Tahun depan, kami target semuanya sudah menggunakan komputer,’’ kata Mahin.



Pada hari pertama Senin, Dispendik Gresik memastikan USBN berlangsung lancar. Pagi itu, Sekretaris Dispendik Gresik Nur Iman Syoleh didampingi Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Nur Maslichah melakukan sidak ke sejumlah lembaga. Tiga lembaga yang menjadi sasaran adalah SMPN 3 Gresik, SMP NU 1 Gresik, dan SMPN 4 Gresik. ’’Kami pastikan USBN aman dan lancar. Baik USBN dengan komputer maupun kertas,’’ ungkap Nur Maslichah.

Ica –sapaan akrabnya– menepis rumor kebocoran soal. Terutama di lembaga yang menyelenggarakan USBN dengan kertas. Meski soal digandakan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas kerahasiaan soal.

Apalagi, lanjut dia, kepala sekolah dan panitia sudah meneken pakta integritas. Dalam pakta integritas, kepala sekolah diminta menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dengan tidak membocorkan soal. Kalau soal bocor, yang rugi sekolah sendiri.

Mata pelajaran USBN hari pertama adalah pendidikan agama dan budi pekerti. Soal terdiri atas 45 butir dengan 40 pilihan ganda dan lima berbentuk soal uraian.

Ada sedikit persoalan teknis mengenai jadwal pelaksanaan USBN. Hal tersebut terjadi di SMPN 4 Gresik. Di sekolah itu, waktu pelaksanaan sedikit berbeda dengan jadwal pusat. Sesi pertama, misalnya. Seharusnya mulai pukul 07.30, di SMPN 4 Gresik, sesi pertama dimulai pukul 07.20.

Sesi kedua pun demikian. Jadwal resmi seharusnya mulai pukul 10.30. Namun, pelaksanaan USBN dimajukan menjadi pukul 10.00. Bahkan, sesi ketiga maju hingga sejam. Berdasar jadwal, USBN sesi ketiga seharusnya berlangsung pukul 14.00. Namun, di SMPN 4 Gresik, sesi ketiga dilaksanakan pukul 13.00.

SMPN 4 Gresik punya alasan tersendiri. Proktor Hikmah Agung bersikukuh hal itu tidak melanggar aturan. Alasannya, itu adalah ujian sekolah, bukan ujian nasional. Perubahan jadwal sudah disampaikan kepada siswa. Para siswa pun sanggup. Dia mengungkapkan, perubahan jadwal tidak sampai mengurangi waktu siswa dalam mengerjakan soal. ’’Jadwalnya tetap. Siswa mengerjakan soal selama dua jam,’’ ujarnya. (mar/c23/roz/sep/JPG)
SUMBER : jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.