Bantal Pengusir Stres Bikin Pulas

Inovasi teknologi bidang kesehatan berhasil diciptakan Panut Waluyo, Dwiki Hadyan, Amrina Rasyada, dan Herlangga. Empat mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) tersebut membuat bantal yang bisa membikin penggunanya cepat lelap dan mengurangi stres.

”Awalnya, alat ini kami buat karena melihat kegelisahan yang dialami banyak orang. Di antaranya, mengalami stres dan susah tidur,” terang Panut, ketua tim, saat menunjukkan bantal yang dinamakan Pypill (therapy pillow) SID buatan mereka.

Sebelum memulai kreasi itu, mereka mengumpulkan data dari berbagai sumber. Di Indonesia, masyarakat yang setiap hari mengalami stres mencapai 6 persen. Sementara di tingkat global, persentase depresi penduduk dunia 5–10 persen.

Bukan hanya depresi, masalah sulit tidur (insomnia) juga menimpa banyak penduduk dunia. Sekitar 15 persen penduduk dunia mengalami masalah tersebut setiap hari. ”Dua pokok masalah inilah yang kami coba angkat. Dari berbagai ide, kami sepakat membuat Pypill SID,” jelasnya.

Bantal berwarna merah muda tersebut terdiri atas beberapa bahan khusus. Di antaranya, pasir kuarsa, lampu LED, aromaterapi, dan lempengan besi. Empat bahan tersebut memiliki fungsi masing-masing yang saling mendukung dalam penyembuhan.

Dengan pasir kuarsa dan lempengan besi, bantal dapat menyimpan panas hingga 40 derajat Celsius. Suhu hangat diyakini memperlancar sistem peredaran darah dan membantu pemakai bantal untuk rileks. Pypill SID juga dilengkapi aromaterapi lavender. ”Bantal akan mengeluarkan aroma harum. Menenangkan,” ungkap mahasiswa semester IV itu.

Setelah dibuat nyaman dengan bantal tersebut, melalui lampu LED pemakai akan merasa cepat lelap. Sebab, lampu LED pada Pypill SID telah dirancang sedemikian rupa dengan rumus psikologi. ”Kami menggunakan lampu warna biru, hijau, oranye, dan merah,” tutur Amrina Rasyada.

Untuk menunjang aliran listrik pada bantal, tim telah merancang dua model sistem pengisian daya Pypill SID. Bisa menggunakan aki dan baterai. Dua sistem tersebut sudah diuji tim dan aman untuk digunakan.

Ke depan, Pypill SID terus dikembangkan. Di antaranya dengan riset yang lebih intens untuk mengukur seberapa kuat pengaruh alat tersebut pada orang yang menggunakannya. (elo/c11/nda/sep/JPG)
SUMBER : jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.