Jaringan 5G Mulai Aktif 2020, Ini yang Bakal Terjadi
Para pemimpin teknologi di dunia terus berkompetisi untuk membangun jaringan 5G. Diprediksi, jaringan telekomunikasi generasi kelima tersebut mulai aktif pada 2020 mendatang.
Vice President of The Intel Communication and Devices Group, Aicha Evans mengatakan, dalam lima tahun ke depan, sebanyak 55 persen pengguna smartphone percaya bahwa rumah mereka akan tertanam sensor yang dapat mencari kesalahan konstruksi, mulai dari kebocoran air hingga masalah listrik.
Bahkan, jaringan 4G yang saat ini diklaim tercepat dan paling canggih, nantinya pun tidak bisa menangani arus deras data nirkabel yang dipakai secara bersamaan oleh manusia, perangkat, dan mesin.
"Jaringan masa depan 5G jauh lebih cerdas, efisien dan kompatibel dibandingkan dengan jaringan 4G tercanggih saat ini. Akan ada 50 miliar benda pada jaringan, termasuk manusia, perangkat, mesin, pada tahun 2020 nanti. Itu akan meledak jumlahnya," ujar Evans dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3).
Saat ini, pihaknya juga tengah merancang inovasi komputer dan komunikasi baru yang memanfaatkan jaringan seluler dan teknologi nirkabel, seperti 3G, 4G dan Wifi. Hal tersebut juga sekaligus untuk meningkatkan kecepatan transmisi data hingga 10 gigabit per detik.
"Ketika kita berbicara tentang 5G, kita harus mengambil dalam konteks evolusi jaringan dari 2G untuk suara, 3G untuk data dan 4G untuk ledakan data dan video streaming," katanya.
Dengan teknologi 5G, lanjut Evans, komunikasi nirkabel akan menjadi lebih interaktif, dinamis, dan responsif, serta dapat menyesuaikan untuk memberikan pengalaman terbaik setiap perangkat. Selain itu, hal yang saat ini memerlukan beberapa detik, menit atau bahkan berhari-hari untuk mengunggah ataupun mengirim data, nantinya hanya dalam hitungan milidetik. Yakni, ketika teknologi 5G sudah tersedia.
"Kami berpikir bahwa ini akan menjadi fondasi dari gelombang ekonomi modern berikutnya karena akan ada banyak data ada di sekitar kita,"pungkasnya.(fab/JPG)
SUMBER : jawapos.com
Vice President of The Intel Communication and Devices Group, Aicha Evans mengatakan, dalam lima tahun ke depan, sebanyak 55 persen pengguna smartphone percaya bahwa rumah mereka akan tertanam sensor yang dapat mencari kesalahan konstruksi, mulai dari kebocoran air hingga masalah listrik.
Bahkan, jaringan 4G yang saat ini diklaim tercepat dan paling canggih, nantinya pun tidak bisa menangani arus deras data nirkabel yang dipakai secara bersamaan oleh manusia, perangkat, dan mesin.
"Jaringan masa depan 5G jauh lebih cerdas, efisien dan kompatibel dibandingkan dengan jaringan 4G tercanggih saat ini. Akan ada 50 miliar benda pada jaringan, termasuk manusia, perangkat, mesin, pada tahun 2020 nanti. Itu akan meledak jumlahnya," ujar Evans dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3).
Saat ini, pihaknya juga tengah merancang inovasi komputer dan komunikasi baru yang memanfaatkan jaringan seluler dan teknologi nirkabel, seperti 3G, 4G dan Wifi. Hal tersebut juga sekaligus untuk meningkatkan kecepatan transmisi data hingga 10 gigabit per detik.
"Ketika kita berbicara tentang 5G, kita harus mengambil dalam konteks evolusi jaringan dari 2G untuk suara, 3G untuk data dan 4G untuk ledakan data dan video streaming," katanya.
Dengan teknologi 5G, lanjut Evans, komunikasi nirkabel akan menjadi lebih interaktif, dinamis, dan responsif, serta dapat menyesuaikan untuk memberikan pengalaman terbaik setiap perangkat. Selain itu, hal yang saat ini memerlukan beberapa detik, menit atau bahkan berhari-hari untuk mengunggah ataupun mengirim data, nantinya hanya dalam hitungan milidetik. Yakni, ketika teknologi 5G sudah tersedia.
"Kami berpikir bahwa ini akan menjadi fondasi dari gelombang ekonomi modern berikutnya karena akan ada banyak data ada di sekitar kita,"pungkasnya.(fab/JPG)
SUMBER : jawapos.com
Tidak ada komentar: