Gangguan Teknis UNBK SMP Landa 88 Sekolah


Persoalan teknis mewarnai ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di 88 SMP/MTs se-Kabupaten Gresik Selasa (2/5). Jaringan internet terganggu hingga listrik padam. Siswa sempat panik sebelum sekolah berhasil mengantisipasi.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan,gangguan jaringan terjadi pada sesi ketiga. Yakni, pukul 14.00–16.00. Menit-menit awal sesi ketiga berjalan lancar. Namun, menginjak menit ke-20, tiba-tiba terjadi gangguan jaringan di sekolah. ’’Kami tahu karena ada siswa yang minta rilis token ulang. Ternyata tidak bisa karena jaringan error,’’ jelas proktor SMPN 1 Gresik M. Muis.

Belakangan diketahui, insiden tersebut terjadi di 88 sekolah penyelenggara UNBK. Proktor dan kepala sekolah di help desk kabupaten melaporkannya. Bahkan, kabarnya, kondisi tersebut dialami banyak SMP/MTs di wilayah Jawa Timur (Jatim).
’’Rata-rata sekolah mengadukan jaringan internet yang trouble,’’ kata Kasi Pembelajaran SMP/MTs Dispendik Gresik Sugeng Istanto.

Bagaimana mengatasinya? Sekolah mengandalkan hotspot melalui perangkat Android. Jaringan bisa normal karena dihubungkan ke switch hub melalui laptop dan terhubung ke seluruh server sekolah. Sebagian sekolah molor mengunggah data ke server pusat gara-gara menunggu jaringan stabil. Salah satunya SMPN 1 Kedamean. ’’Harusnya data sudah di-upload pukul 16.00, tetapi molor hingga 17.00,’’ ujar proktor SMPN 1 Kedamean Achmad Fauzi.

Gangguan listrik padam terjadi di SMPN 1 Kedamean. Listrik mati pada sesi kedua. Yaitu, pukul 10.30–12.30. Untung, sekolah sudah menyiapkan genset sebagai antisipasi. Dengan begitu, mulai sesi kedua hingga sesi ketiga, sekolah mengandalkan genset. ’’Kami kaget. Untung, kami sudah siap genset,’’ kata Kepala SMPN 1 Kedamean M. Mas’ud.

Unas SMP/MTs 2017 diikuti 18.901 peserta. Mereka tersebar di 108 SMP dan 143 MTs. Total 88 sekolah menggelar unas dengan sistem UNBK dan 163 sekolah lain unas berbasis kertas atau ujian nasional pensil dan kertas (UNKP).

Data Dispendik Gresik menyebutkan, enam murid absen pada hari pertama Selasa (2/5). Seorang siswa sakit berasal dari SMP Ma’arif NU Benjeng. Lima lainnya dinyatakan drop out (DO). Masing-masing berasal dari SMP Islam Manbaul Ulum, SMP Ma’arif Hasyimiah, SMP IT Alhikmah, dan MTs Assa’adah 1 Bungah. Mereka tetap terdata sebagai peserta unas karena menyatakan mundur setelah keluar data nominasi tetap (DNT). ’’Datanya tidak bisa dihapus,’’ jelas Kadispendik Mahin.

Untuk memastikan kelancaran unas, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Moh. Qosim melakukan sidak pada hari pertama. Tiga sekolah yang dikunjungi adalah SMPN 1 Wringinanom, SMPN 1 Kedamean, dan SMPN 1 Driyorejo.

Qosim memberikan wejangan. Dia berpesan agar siswa tenang dan fokus serta tidak lupa berdoa sebelum mengerjakan soal. Itu disampaikan sebelum siswa mulai mengerjakan soal. ’’Dengan ikhtiar ini, saya yakin anak-anak mampu menjawab soal dan mendapat hasil yang bagus,’’ katanya.

Qosim juga optimistis terhadap capaian nilai unas siswa. Dia berharap anak-anak Kota Pudak bisa meraih prestasi bagus. ’’Selama ini Gresik selalu berada dalam tren positif. Semoga prestasi ini bisa dipertahankan,’’ imbuhnya. (mar/c19/roz/sep/JPG)

SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.