Berzumba sambil Perangi Kanker Serviks, Imbau Rutin Pap Smear

Area lantai 2 Lippo Plaza Sidoarjo pada Senin (1/5) menguning. Tapi, penyebabnya bukan massa parpol tertentu atau petugas kebersihan. Melainkan peserta senam zumba yang mengenakan kaus kuning ngejreng. Selain senam bersama, dalam event bertajuk Let’s Zumba, Be a Healthy Hero itu peserta mendapat pengetahuan seputar kesehatan.

Ratusan peserta memenuhi area lantai 2 sejak siang, saat dimulainya senam zumba. Dua instruktur senam memandu gerakan. Para peserta yang mengenakan kostum dengan tema sparkling yellow terlihat antusias. Bukan hanya yang masih muda, peserta yang berusia di atas 50 tahun pun ikut menikmati tempo senam zumba yang mengasyikkan.

Salah seorang peserta yang menikmati senam itu adalah Winarni. Perempuan yang sudah berusia 54 tahun tersebut dengan lincah mengikuti gerakan instruktur. ”Justru kalau makin tua, harus tambah banyak olahraga biar tetap sehat. Kencang kulitnya,” ujar Winarni, lalu tertawa.

Dia datang bersama cucunya, Kalila Amanda, 14. Menurut sang cucu yang masih duduk di bangku SMP itu, selama ini neneknya memang sangat aktif dan jarang sakit. ”Kalau ada acara kesehatan begini, pasti oma minta ditemani,” ucap dia.

Kalila tidak berkeberatan. Malah pola hidup sehat neneknya itu menjadi inspirasi bagi Kalila untuk melakukan aktivitas serupa. ”Asyik kok senamnya. Apalagi ramai-ramai kayak gini,” imbuh gadis belia itu.

Selain peserta dapat mengikuti senam zumba, sebelumnya ada talk show kesehatan. Temanya seputar kesehatan perempuan. Menurut Mungky Irawati selaku panitia penyelenggara, angka penyakit yang mengancam kaum hawa kian mengkhawatirkan. ”Nah, kami mau membangun pemahaman kepada masyarakat terkait kesehatan mereka. Terutama soal penyakit-penyakit reproduksi perempuan yang gejalanya susah dikenali,” paparnya.

Dalam talk show kemarin, hadir dr Maya Kurniawati SpOG sebagai narasumber. Maya menyampaikan materi tentang penyakit-penyakit yang rawan menyerang sistem reproduksi perempuan. ”Ibu-Ibu, kalau menstruasi langsung lega, ya. Alhamdulillah, nggak hamil,” ucapnya, lantas tertawa.

”Eh, dilihat dulu seperti apa menstruasinya, masih sehat atau nggak kategori darahnya. Baru alhamdulillah,” lanjut Maya, disusul gelak tawa peserta talk show.

Maya menjelaskan gejala-gejala penyakit kewanitaan yang paling menjadi momok bagi kaum hawa. Yaitu kanker serviks atau leher rahim. Penyakit itu memakan banyak korban.

Lantas, banyak peserta yang merespons penjelasan Maya dengan pertanyaan. ”Apakah perlu Pap smear lagi buat perempuan menopause?” tanya Venti Nurmawati, peserta.

Maya langsung menjawab bahwa Pap smear setidaknya tetap dilakukan tiga tahun sekali. ”Kalau tiga kali hasilnya normal, silakan jika tidak melakukan Pap smear lagi,” paparnya. Setelah talk show rampung, seluruh peserta diajaknya untuk berdeklarasi memerangi penyakit mematikan tersebut. (via/c11/hud/sep/JPG)

SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.