Kenapa Perempuan Sering Migrain?


Sekitar 80-90 persen kasus nyeri kepala yang dirasakan masyarakat adalah jenis nyeri kepala primer. Yaitu jenis nyeri kepala yang muncul akibat respon terhadap stress secara fisik maupun psikis.

Spesialis saraf dr Eny Setyarini SpS mengatakan, nyeri kepala primer masih dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu migrain, tension headache (nyeri kepala tegang), dan nyeri kepala cluster.

Menurut International Headache Society, dari ketiga jenis tersebut, prevalensi alias angka kejadian yang tertinggi ada pada migrain. ’’Itu versi dunia, kalau di Asia malah didominasi oleh tension headache atau nyeri kepala tegang,’’ papar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

Untuk migrain, selain karena stress fisik dan psikis, makanan juga diduga sebagai pencetus migrain. Yang paling sering adalah MSG dan cokelat. ’’Sebenarnya banyak yang sudah tahu kalau MSG dan cokelat bisa memicu migrain, tapi banyak juga yang melanggar pantangan tersebut,’’ paparnya.

Khususnya untuk perempuan, banyak perempuan migrain-nya muncul ketika masa menstruasi. Bila sudah begitu, Eny sangat menganjurkan supaya perempuan menjauhi makanan yang mengandung MSG dan cokelat.

Untuk tension headache, nyeri kepala yang dirasa adalah seperti kepala yang diikat dengan tali. Untungnya tidak akan memberat ketika digunakan untuk beraktivitas. Berbeda dengan migrain yang sakit kepala sebelah akan semakin memberat bila digunakan untuk beraktivitas.

Keduanya, mempegaruhi kualitas hidup seseorang. Sebaiknya, penderita migrain atau tension headache lekas menyudahi dengan minum obat. ’’Syukur kalau tanpa diminumi obat bisa hilang. Tapi kalau tidak hilang-hilang, jangan didiamkan saja,’’ paparnya.

Seringkali juga, seseorang takut minum obat, bila hanya sakit kepala biasa. Alasannya, nanti ketergantungan dengan obat dan efek sampingnya ke ginjal. Padahal, selama seseorang minum obat sesuai dosis, tidak akan berefek pada ginjal. (ina/tia)

SUMBER :jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.