Mommy… Stop! Jangan Beri Anak Fast Food



Anak-anak umumnya suka dengan fast food atau makanan tidak sehat lainnya. Hal ini perlu menjadi perhatian agar mengonsumsi makanan tersebut tidak menjadi kebiasaan mereka dan berkembang hingga dewasa nanti.

Orang tua bisa sangat berperan dalam hal menghentikan kebiasaan anak mereka mengonsumsi junk food. Salah satu caranya yakni dengan memperkenalkan makanan sehat pada anak sedini mungkin.

Membatasi konsumsi fast food tentu bukan tanpa alasan. Seperti halnya pada orang dewasa, fast food juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Anak-anak yang secara teratur mengonsumsi fruktosa yang terdapat dalam soda, minuman manis, pizza,

makanan asin, biskuit dan yoghurt mungkin rentan terhadap penyakit hati/liver.

Menurut sebuah studi yang dipimpin peneliti dari Rumah Sakit Bambino Gesu di Italia, diet fruktosa meningkatkan serum konsentrasi asam urat.

Kedua konsentrasi asam urat dan konsumsi fruktosa akan meningkat pada non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD),

suatu kondisi di mana lemak secara ekstra terakumulasi dalam sel-sel hati pada orang yang minum sedikit atau tidak ada alkohol sama sekali.

“Adalah masuk akal bahwa asupan fruktosa dari makanan dan konsentrasi asam urat merupakan faktor-faktor

risiko potensial untuk pengembangan penyakit hati pada NAFLD,” kata peneliti Valerio Nobili, seperti dilansir laman India Times, Rabu (29/3).

Hal ini diperkirakan memengaruhi hingga 9,6 persen dari semua anak-anak dan 38 persen dari anak-anak

dengan obesitas di seluruh spektrum penyakit hati, termasuk NASH (didefinisikan sebagai non alkoholik steatohepatitis).

Meskipun NASH adalah bentuk yang kurang agresif NAFLD, mereka bisa berkembang menjadi fibrosis parah dan sirosis, dengan perkembangan karsinoma hepatoseluler pada orang dewasa.

Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa secara independen berdampak pada asam urat tinggi yang terjadi lebih sering pada pasien dengan NASH.



sumber:pepo.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.