Pedagang Ayam Nyambi Jualan Sabu-Sabu
BLITAR - Seorang pedagang ayam potong, NA di kabupaten Blitar, Jatim ditangkap Badan Narkotika Nasional Kabupaten Blitar, Minggu (25/2) lalu.
Pria 37 tahun tersebut ditangkap di sebuah SPBU mini desa Suru saat hendak bertransaksi dengan calon pemesan.
Selanjutnya pelaku beserta barang bukti diamankan petugas.
Kepala BNNK Kabupaten AKBP Agustiono mengatakan, dari hasil penangkapan di dapat barang bukti di antaranya 4 gram sabu, dua unit telepon seluler, satu buah timbangan, plastik klip, dan uang tunai Rp 300 ribu.
"Kami sudah beberpa hari melakukan pengintaian karena pelaku sudah lama mengedarkan sabu-sabu di wilayah Blitar. Selain itu kami juga dapat informasi jika rumah tersangka sering digunakan untuk pesta narkoba," ungkap AKBP Agustianto.
Agustianto menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan NA mendapatkan barang haram itu dari seorang bandar yang masih belum diketahui identitasnya.
Untuk mendapatkan sabu-sabu NA tidak bertemu langsung dengan pemasoknya.
Melainkan transaksi dilakukan melalui telepon seluler, kemudian barang diletakkan ditempat tertentu yang sudah disepakati.
"Kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan yang memasok sabu kepada tersangka. Yang pasti dalam pengakuannya NA mendapatkam sabu yang dipesan melalui telepon seluler kemudian barang diletakkan dengan sistem ranjau ditempat yang berbeda-beda setiap kali pemesanan," imbuhnya.
NA mengaku mendapatkan sabu-sabu dari seseorang yang tidak dikenal yang menghubunginya melalui telepon seluler.
Sekali pesan dia menerima sabu seberat 5 gram dengan harga Rp 6,5 juta.
Berdasarkan pengakuan NA, sabu yang itu untuk digunakan sendiri bersama teman-temannya.
Dia juga mengakui jika sudah setahun terakhir sering memesan sabu melalui telepon seluler.
"Saya dapatnya dari orang yang tidak saya kenal yang menghubungi saya melalui telepon," ungkap NA.
Terhadap perbuatannya pelaku akan dijerat Pasal 114 dan Pasal 112 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
sumber:jpnn.com
Tidak ada komentar: