Heboh Napi Tewas Gantung Diri di Lapas Pematangsiantar


SIANTAR - Warga binaan Lapas Klas IIA Pematangsiantar mendadak heboh pada Rabu (21/2) sore.

Pasalnya, salah satu napi binaan di sana ditemukan tewas tergantung di kamar mandi masjid Lapas.

Korban adalah Assbullah, warga binaan yang divonis 7 tahun kasus penyalahgunaan narkotika ini, ditemukan meregang nyawa di dalam kamar mandi Masjid di dalam Lapas.

Pria 40 tahun ini warga Nagori Bandar Kebun, Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun.

Penemuan mayat Assbullah pertama kali diketahui pegawai lapas yang hendak menunaikan ibadah shalat.

Saat ingin mengambil wudhu, pintu kamar mandi ditemukan terkunci rapat. Hal itu membuat pegawai merasa curiga.

Selanjutnya pegawai yang belum diketahui identitasnya itu menanyai warga binaan lain. Namum tak seorang pun yang mengetahui aktivitas di dalam kamar mandi.

Merasa ada yang janggal, pegawai Lapas serta beberapa warga binaan mendobrak pintu kamar mandi Masjid itu. Betapa terkejutnya mereka menyaksikan langsung tubuh Assbullah tergantung di atas sebuah kayu yang dililit dengan seutas tali.

“Biasanya kami lihat warga binaan membawa sarung pas ngambil wudhu. Dia (Assbullah) lama di dalam, makanya di dobrak,” kata salah seorang pegawai Lapas yang ditemui di Inslasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih.

Keterangan dari seorang pria yang mengaku sebagai keluarga Assbullah, pria yang divonis 7 tahun oleh Pengadilan Negeri Simalungun itu memiliki dua orang anak. Salah seorang anaknya berada di Kota Padang.

Sementara ibu dari anak-anaknya saat ini tengah berada di Malaysia yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Keduanya sudah tidak berstatus suami-istri.

“Anaknya ada dua, satu di Padang sama di Siantar ini. Kalau istrinya di Malaysia kerja. Sudah cerai,” ucap pria yang mengenakan jersey tim sepak bola ini.

Jenazah Assbullah terbujur kaku di ruang autopsi RSUD. Wajahnya pucat dan kulit mulai menghitam. Bekas jeratan tali terlihat di leher.

Atas permintaan keluarga, jenazah akan segera dibawa ke rumah duka. Sementara pihak dokter forensik tidak melakukan visum maupum autopsi terhadap tubuh jenazah.

“Tidak usah pak. Gimana lah biar cepat, karna kasihan juga jenazahnya disini. Nanti akan langsung kita makamkan,” ucap seorang pria yang mengaku abang dari Assbullah, saat berdiskusi dengan pihak Lapas, Polres Simalungiun dan tim dokter forensik RSUD.

Kalapas Klas IIA Pematangsiantar M Sukardi Sianturi BcIP MH membenarkan adanya penemuan seorang warga binaan yang tergantung di kamar mandi masjid di dalam Lapas.

“Korban sudah menjadi warga binaan sejak 3 Februari 2017 lalu, dari 7 tahun masa tahanan atas kasus narkotika,”kata Sukardi.

Dijelaskan Sukardi, penemuan tersebut langsung diinformasikan ke pihak Polsek Bangun, untuk memastikan penyebab kematian korban. Pihak Polsek selanjutnya mambawa tahanan bernama Assbullah tersebut ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk kepentingan otopsi.

“Menurut kawan-kawannya, korban diduga stress karena kondisi keluarga yang sudah cerai. Bahkan korban ada cerita ke temannya, bahwa keluarganya sudah menjual tanah warisan tapi dirinya tidak mendapat bagian. Mungkin karena itu dia stress,”kata Sukardi.


sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.